Pasien Aborsi Dokter Rejani Pakai Alamat Palsu  

Reporter

Editor

Senin, 19 Maret 2012 14:47 WIB

REUTERS/Jason Reed

TEMPO.CO, Purwokerto - Kepolisian Resor Cilacap mengaku kesulitan untuk melacak pasien pelaku aborsi, dokter Rejani Djalal. “Pasien kebanyakan menggunakan nama dan alamat palsu. Kemungkinan hanya satu pelaku aborsi yang akan dijadikan tersangka,” kata Kepala Kepolisian Resor Cilacap, Ajun Komisaris Besar Polisi Rudi Dharmoko, Senin, 19 Maret 2012.

Pada saat penggerebekan, dalam daftar tamu polisi menemukan 123 pasien dokter Rejani yang tercatat dalam buku tamu. Pasien tersebut yang hanya tercatat pada bulan Maret saja. Sementara total pasien sejak awal tahun hingga saat ini tercatat 400 pasien.

Rudi mengatakan, saat ini polisi menetapkan delapan tersangka dari sebelumnya enam tersangka. Dua tersangka baru merupakan perawat yang selama ini bekerja kepada dokter Rejani Djalal. Enam tersangka sebelumnya yakni dokter Rejani Djalal dan pasien pelaku aborsi.

Ia menambahkan, dua perawat belum ditahan oleh polisi, tetapi masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik kepolisian. Sementara, dokter Rejani saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Pertamina Cilacap.

Rejani, kata Rudi, saat ini menglami stress berat akibat kasus yang sedang dihadapinya itu. Sedangkan DH, pasien yang saat penggerebekan sedang menjalani operasi aborsi, juga turut dirawat karena janin yang hendak diaborsi ternyata belum bersih.

Rudi menambahkan, polisi saat ini masih mengembangkan kasus tersebut. Ia juga mengatakan polisi belum akan membongkar septic tank lain yang diduga menjadi tempat pembuangan janin. Sebelum berpraktek di Jalan Gatot Subroto, dokter Rejani pernah membuka praktek tempat lainnya.

Menurut Rudi, saat ini DNA janin masih diperiksa oleh Tim Puslabfor Mabes Polri. Saat pembongkaran septic tank, polisi menemukan 14 organ tubuh janin dan potongan tubuh lainnya yang dimasukan ke dalam botol. “Sedangkan untuk dokter Rejani, kami masih menunggu rekam mediknya. Kalau sudah sembuh akan langsung kami periksa,” katanya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdatul Ulama Cilacap KH Maslahudin mendesak polisi secepatnya mengusut tuntas kasus itu. “Praktek aborsi sangat bertentangan dengan Al-Quran. Kami mendesak polisi untuk mengungkapnya hingga akar-akarnya,” kata dia.

Ketua II Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cilacap KH Hasan A. Makarim juga mengaku prihatin atas praktek aborsi itu. “Perguruan tinggi harus menggiatkan dakwah kampus karena pelaku aborsi kebanyakan dari mahasiswa,” katanya.



ARIS ANDRIANTO

Berita terkait

Polisi Bongkar Praktik Aborsi Ilegal di Bekasi, Pelaku Cuma Tenaga Kebersihan

10 Februari 2021

Polisi Bongkar Praktik Aborsi Ilegal di Bekasi, Pelaku Cuma Tenaga Kebersihan

Dalam menjalankan praktik aborsi ilegal ini, pasangan suami istri tersebut memasang tarif Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

RS Tanggapi Sanksi Pencabutan Izin jika Lakukan Aborsi Ilegal

6 Februari 2021

RS Tanggapi Sanksi Pencabutan Izin jika Lakukan Aborsi Ilegal

Dalam RPP tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan pasal 42 disebutkan aborsi ilegal salah satu yang dapat membuat izin rumah sakit dicabut.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Menolak Aturan Aborsi di Polandia Masuk Hari Ketiga

30 Januari 2021

Unjuk Rasa Menolak Aturan Aborsi di Polandia Masuk Hari Ketiga

Unjuk rasa di Polandia menolak aturan pembatasan aborsi di Polandia masuk hari ketiga.

Baca Selengkapnya

Polandia Melarang Aborsi Janin Cacat

28 Januari 2021

Polandia Melarang Aborsi Janin Cacat

Lewat aturan baru, melakukan aborsi karena janin cacat sekarang tidak diperbolehkan lagi di Polandia.

Baca Selengkapnya

Sah, Argentina Legalkan Aborsi

31 Desember 2020

Sah, Argentina Legalkan Aborsi

Legalisasi aborsi ini dinilai memberikan kemenangan bagi aktivis perempuan meski ada keberatan dari Gereja Katolik.

Baca Selengkapnya

Argentina Selangkah Lagi Legalkan Aborsi

12 Desember 2020

Argentina Selangkah Lagi Legalkan Aborsi

Majelis Rendah Argentina resmi menyetujui rancangan undang-undang (RUU) tentang legalisasi aborsi. RUU ini selanjutnya akan dibahas di tingkat senat

Baca Selengkapnya

Tiga Hari Dirawat di RS Polri, Tersangka Kasus Aborsi Dokter Sarsanto Meninggal

30 September 2020

Tiga Hari Dirawat di RS Polri, Tersangka Kasus Aborsi Dokter Sarsanto Meninggal

Klinik aborsi dokter Sarsanto beroperasi sejak Januari 2019. Menurut catatan polisi, hingga 10 April 2020 klinik itu telah menggugurkan 2.638 janin.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Calo Gaet Pasien Aborsi dan Keruk Keuntungan

27 September 2020

Cara Kerja Calo Gaet Pasien Aborsi dan Keruk Keuntungan

Tingginya keuntungan yang diperoleh ini membuat para calo berusaha semaksimal mungkin mempromosikan klinik aborsi.

Baca Selengkapnya

Bisnis Aborsi Ilegal Makin Menggurita, Polda Metro Jaya: Kami Akan Bongkar

26 September 2020

Bisnis Aborsi Ilegal Makin Menggurita, Polda Metro Jaya: Kami Akan Bongkar

Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan bisnis aborsi ilegal saat ini sudah makin menggurita.

Baca Selengkapnya

Polisi: Proses Aborsi di Klinik Percetakan Negara Hanya Lima Menit

25 September 2020

Polisi: Proses Aborsi di Klinik Percetakan Negara Hanya Lima Menit

Polisi mengatakan proses aborsi di Klinik Aborsi Ilegal di Percetakan Negara III, Senen, Jakarta Pusat sangat singkat.

Baca Selengkapnya