TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Mabes Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution mengaku pihaknya tidak menemukan bahan peledak pada lima pelaku terduga teroris yang ditembak mati di Denpasar, Bali. "Bahan peledak tidak ada," ujar Saud hari Senin, 19 Maret 2012. Ia mengatakan kelima jenazah pelaku akan diterbangkan ke Jakarta siang ini untuk pengambilan data secara lengkap.
Menurut Saud, kelima jenazah tersebut akan diotopsi dan menjalani tes DNA. Langkah tersebut dilakukan guna mendapatkan data valid serta memudahkan pihak kepolisian melakukan penyerahan kepada keluarga para tersangka. Saud menyatakan hingga kini kepolisian masih melakukan pengembangan terhadap kasus tersebut.
Saud menjelaskan pihak kepolisian telah melakukan penangkapan terhadap pelaku yang diduga sebagai pelaku teror. Penangkapan tersebut dilakukan pada hari Minggu, 18 Maret 2012 sekitar pukul 20.30 Wita. Saud menyatakan para pelaku diduga akan melaksanakan tindakan-tindakan teror di wilayah Bali. Polisi menangkap para pelaku di dua lokasi.
Tempat kejadian perkara (TKP) yang pertama berada di Jalan Gunung Soputan, Denpasar. Di sana polisi mendapati Hn, 32 tahun, asal Bandung, Jawa Barat, serta Ag, 30 tahun, yang bertempat tinggal di Jimbaran. Menurut polisi, Hn masuk dalam DPO dari kasus perampokan di Bank CIMB Niaga, Medan, Sumatera Utara.
Polisi menyita barang bukti berupa dua pucuk senjata api jenis FN di masing-masing TKP, serta 2 unit senjata magazene dan cebo penutup wajah. Selain itu polisi juga menemukan 14 butir peluru di TKP Jalan Gunung Soputan, serta 35 butir lainnya di TKP yang berada di Jalan Danau Poso.
Saud mengaku pihak keluarga kelima tersangka sudah dihubungi. Selain akan diotopsi, kelima jenazah akan diberangkatkan siang ini ke Jakarta untuk proses penguburan. "Untuk penguburan sebagaimana layaknya untuk orang yang beragama muslim," kata Saud. Ia mengatakan kelima tersangka tersebut merupakan muslim. Saud menuturkan sampai saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui kelompok lainnya yang memiliki afiliasi dengan kelima orang tersebut.
MARIA YUNIAR
Berita terkait
Kapolri: Lima Teroris di Bali Jaringan Rampok CIMB
Dibawa ke Jakarta, Jenazah 5 Teroris Diberi Label
Kisah Perempuan Saat Penggerebekan Teroris di Bali
Jenazah Lima Teroris di Bali Diidentifikasi
Jenazah 5 Teroris di Bali Dijaga Ketat Polisi
Lokasi Penembakan Teroris di Bali Jadi Tontonan
Ditembak di Bali, Lima Teroris Juga Diduga Perampok
Mabes Polri Kirim Tim Ungkap Penembakan Aceh
Polisi Tuban Awasi Jalur Pelarian Teroris
Berita terkait
WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini
8 Agustus 2015
Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.
Baca SelengkapnyaTNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda
9 Mei 2015
Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.
Baca SelengkapnyaDiduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang
8 Mei 2015
Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.
Baca SelengkapnyaKronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei
8 Mei 2015
Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.
Baca SelengkapnyaUpaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei
8 Mei 2015
Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.
Baca SelengkapnyaKasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih
8 Mei 2015
Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.
Baca SelengkapnyaKasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan
8 Mei 2015
Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.
Baca SelengkapnyaBiro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei
8 Mei 2015
Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.
Baca SelengkapnyaHamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum
7 Mei 2015
ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.
Baca SelengkapnyaWNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur
7 Mei 2015
Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.
Baca Selengkapnya