Kronologi Isu Penggulingan SBY Versi Djoko Suyanto
Reporter
Editor
Senin, 5 Maret 2012 22:01 WIB
Menko Perekonomian Hatta Rajasa (kiri) berbincang dengan Menko Polhukam Djoko Suyanto (kanan) sebelum memulai rapat koordinasi persiapan materi raker dengan gubernur terkait "Tumpang tindih lahan, perijinan dan perburuhan" di gedung Graha Sawala, komplek Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (1/2). ANTARA/Fanny Octavianus
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto angkat bicara soal isu penggulingan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut dia, isu kudeta itu bermula ketika media mengutip perkataannya yang menyatakan ada upaya penggulingan Presiden SBY.
Menurut Djoko, pada Kamis pekan lalu ada wartawan yang bertanya cara mengatasi demonstrasi terkait dengan rencana kenaikan harga minyak per April 2012. “Saya kembalikan pertanyaan itu. Demo dibolehkan sebab kita negara demokratis, tapi harus sesuai aturan dan pranata yang ada," kata dia di kantornya, Senin, 5 Maret 2012.
Setelah itu, dia menuturkan, ada satu pertanyaan yang meminta tanggapannya terhadap isu penggulingan Presiden SBY. Djoko lantas menjawab unjuk rasa untuk menurunkan SBY hampir setiap hari terjadi dan diliput oleh media. "Itulah jawaban saya pada waktu itu. Bahwa itu dikutip lain, saya tidak tahu," ujar Djoko.
Sebelumnya, media memuat pernyataan Djoko ihwal adanya upaya penggulingan SBY memanfaatkan momentum kenaikan harga bahan bakar. Isu kudeta itu kemudian memancing komentar banyak pihak. Wakil Sekretaris Partai Demokrat Ramadhan Pohan sempat menuding bahwa Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat Wiranto berada di balik rencana penggulingan itu.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, AAG Dwipayana, menilai Demokrat sedang menerapakan “politik paranoid” dengan mengembuskan isu penggulingan Yudhoyono di tengah rencana menaikkan harga minyak. Cara tersebut, kata Dwipayana, mirip dengan cara rezim Orde Baru dalam mengerdilkan gerakan protes terhadap pemerintah.