TEMPO.CO, Jakarta - Daniel Afredo, pengacara tersangka kasus korupsi pegawai Direktorat Jenderal Pajak Dhana Widyatmika, mengatakan secara spesifik duit dan aset kliennya berasal dari warisan orangtuanya. "Ada juga dari mertuanya," ujar Daniel Afredo di pelataran gedung bundar Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Kejaksaan Agung, Jumat, 2 Maret 2012.
Selain itu, lanjut Daniel, duit Dhana juga berasal usaha miliknya sendiri. Dia mengatakan usaha tersebut sudah dikelola kliennya sejak sebelum menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Dirjen Pajak.
Kemudian, Daniel juga membantah kliennya memiliki rekening hingga Rp 60 miliar. Dia juga mengatakan rekening kliennya hanya berjumlah lima, "Bukan belasan yang diberitakan selama ini," ujarnya.
Dhana Widyatmika ditetapkan oleh Kejaksaan Agung menjadi tersangka kasus dugaan korupsi. Dhana bersama istrinya, DA, juga pegawai Direktorat Jenderal Pajak, diduga memiliki rekening sebesar Rp 60 miliar.
Dana tersebut tersimpan pada sejumlah rekening di bank-bank nasional. "Pokoknya banyak, ada (dalam bentuk) rupiah dan dolar,” kata Arnold Angkouw, Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus, Jumat pekan lalu.
Menurut Arnold, rekening-rekening milik Dhana sudah diblokir atas permintaan kejaksaan. Selain rekening, penyidik juga menyita beberapa barang bukti berupa uang, dokumen, sertifikat, dan logam mulia milik tersangka. Namun, penyidik belum menahan Dhana dan istrinya. "Penyidik masih memeriksa DA,” kata Arnold.
Sebelumnya Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melansir laporan hasil analisis dengan terlapor pegawai negeri sipil (PNS). Terlapor disebut-sebut melakukan transaksi mencurigakan senilai US$ 250 ribu (Rp 2,25 miliar). Belakangan diketahui PNS yang dimaksud adalah Dhana Widyatmika, pegawai Direktorat Jenderal Pajak.
INDRA WIJAYA
Berita Terkait
Dhana Diduga Cuci Uang di Delapan Sekuritas
Kejaksaan Sita 17 Truk Milik Dhana
Dirjen Pajak Ragu Dhana Punya Rekening Rp 60 M
Dirjen Pajak Bantah Kebobolan Soal Dhana
Duit Dhana Berasal dari Enam Perusahaan
PPATK Endus Komplotan Dhana Widyatmika
Dhana dan Istri akan Diperiksa Kamis
Dhana Tidak Laporkan Bisnisnya
Remisi Koruptor, DPR Seperti Jilat Ludah Sendiri
Berita terkait
Vonis Gayus Tambunan 13 Tahun Lalu, Dijuluki Mafia Pajak yang Judi dan Nonton Tenis saat Dipenjara
19 Januari 2024
Setelah genap 13 tahun mendekam di penjara, begini kilas balik kasus Gayus Tambunan
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Jengkel PNS Kemenkeu Jadi Mafia Pajak
3 Desember 2019
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati jengkel dengan ulah banyak pihak yang berniat melakukan tindakan korupsi di lingkungan kementeriannya
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Kecewa Anak Buahnya di Pajak Ditangkap KPK
4 Oktober 2018
Anak buah Sri Mulyani tertangkap tangan oleh KPK.
Baca SelengkapnyaOknum Pegawai Pajak Peras Wajib Pajak Rp 700 Juta
17 April 2018
Polisi menangkap pegawai pajak yang kedapatan memeras wajib pajak Rp 700 juta.
Baca SelengkapnyaEks Pejabat Pajak Handang Soekarno Dieksekusi ke Lapas Semarang
1 Agustus 2017
Handang Soekarno sebelumnya meminta untuk ditahan di Lapas Kelas 1A karena sudah lama berpisah dengan istri dan tiga anaknya.
Baca SelengkapnyaSuap Pajak, Hakim Sebut Dirjen Pajak dan Ipar Jokowi Punya Andil
24 Juli 2017
Dalam vonis terdakwa suap pajak Handang Soekarno, majelis hakim menyebutkan peran ipar Jokowi, Arif Budi Sulistyo.
Baca SelengkapnyaSuap Pejabat Pajak, Handang Soekarno Divonis 10 Tahun Bui
24 Juli 2017
Mejelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan hukuman lebih ringan kepada Handang Soekarno dibanding tuntutan jaksa KPK.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Rangkul Tiga Negara Suaka Pajak
11 Juli 2017
Tiga negara yang dikenal sebagai suaka pajak, yakni Singapura,
Hong Kong, dan Swiss, siap bekerja sama.
KPK Minta Handang Blak-Blakan soal Inisiator Suap Pajak
10 Juli 2017
Juru bicara KPK Febri Diansyah meminta terdakwa suap pajak Handang Soekarno untuk menyampaikan secara jujur pihak yang dinilai sebagai pelaku utama.
Baca SelengkapnyaKasus Suap Pajak, Handang Soekarno: Saya Bukan Inisiator...
10 Juli 2017
Terdakwa kasus suap pajak, Handang Soekarno, membantah dirinya merupakan inisiator terjadinya pertemuan antara PT EKP dan pejabat Ditjen Pajak.
Baca Selengkapnya