TEMPO Interaktif, Mesuji - Puluhan warga dari Desa Sritanjung, Nipah Kuning, dan Kagungan Dalam, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, Sabtu, 25 Februari 2012, pukul 10.30 WIB, mengamuk di kantor PT Barat Selatan Makmur Investindo (PT BSMI).
Massa membakar kantor dan mes milik karyawan perusahaan sawit. "Awalnya hendak menduduki, lalu tiba-tiba massa marah," kata Kepala Kepolisian Daerah Lampung, Brigadir Jenderal Jodie Rosseto, Jumat, 25 Februari 2012.
Massa datang secara tiba-tiba. Saat kejadian, ratusan karyawan sedang beraktivitas seperti hari biasa. "Kami evakuasi mereka dan berupaya tidak jatuh korban jiwa dari warga, karyawan, dan polisi," ujar Jodie.
Polda Lampung telah menerjunkan ratusan aparat keamanan dari Satuan Brigade Mobil Polda Lampung dan Polres Tulang Bawang. Massa hingga saat ini masih menduduki kantor perusahaan dengan membawa berbagai senjata tajam.
Aksi warga itu diduga dipicu oleh sengketa lahan yang berlarut-larut. Warga mengklaim berhak atas tanah ulayat dan menagih janji untuk dijadikan petani plasma. Sebelumnya, pada 10 November 2011 lalu, warga juga mengamuk karena salah seorang petani ditembak mati oleh aparat keamanan.
Advicer Manajemen PT Barat Selatan Makmur Investindo, Ali Fathan, mengaku kaget dengan aksi tersebut. Menurut Ali, saat ini proses penyelesaian sengketa sedang dibicarakan di tingkat legislatif daerah dan pusat. "Untuk urusan hak guna usaha milik PT BSMI tidak ada masalah. Masalah warga yang menuntut dijadikan petani plasma juga sedang dibicarakan," ucapnya.
Ali mengatakan pihak manajemen PT BSMI sudah melaporkan amuk massa itu kepada polisi. Ali berharap hukum bisa ditegakkan. "Tidak ada orasi, tidak ada permintaan mediasi. Mereka datang lalu mengamuk dan membakar kantor," tutur Ali, pensiunan jenderal TNI itu.
Ali mengatakan pihaknya sudah mengevakuasi seluruh karyawan dan meminta mereka tidak melawan. Langkah itu untuk menghindari korban jiwa. "Kami tidak ingin terjadi seperti di Sungai Sodong, Sumatera Selatan, berapa waktu lalu," katanya.
NUROHMAN ARRAZIE
Berita terkait
Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar
6 Februari 2024
Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.
Baca SelengkapnyaMahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur
23 Januari 2024
Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat
Baca SelengkapnyaMahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat
21 Januari 2024
Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga
8 Desember 2023
Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca SelengkapnyaKonflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa
7 Oktober 2023
Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.
Baca SelengkapnyaBentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan
5 September 2023
olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan
Baca SelengkapnyaSengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar
29 Agustus 2023
Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi
31 Juli 2023
Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.
Baca SelengkapnyaKronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan
27 Juni 2023
Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.
Baca SelengkapnyaWarga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah
27 Juni 2023
Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.
Baca Selengkapnya