TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta hingga saat ini belum menerima surat penetapan tersangka dari Kejaksaan Agung terhadap DW. Pihaknya pun tidak dapat menonaktifkan DW sebagai pegawai yang bertugas di Unit Pajak Setiabudi.
"Kami belum terima. Orang Direktorat Jenderal Pajak saja belum terima dari Kejaksaan. Kabarnya kan DW masih tercatat di direktorat," ujar Sekretaris Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta, Djuli Zulkarnaen, kepada Tempo, Jumat, 24 Februari 2012.
Dia mengatakan, hari ini pun DW masih melakukan aktivitas bekerja seperti biasanya. "Tadi pagi masih ngantor. Teman-teman (Unit Pajak) Setiabudi saya tanya, setelah masuk, dia pulang izin," katanya.
Menurut Djuli, sebagai pegawai yang juga tercatat di Dinas Pajak DKI, DW belum mengajukan untuk cuti. "Karena kalau pengajuan cuti harus ke dinas," ujar dia.
DW ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung. Dia disebut-sebut memiliki rekening gendut mencapai Rp 60 miliar. Kasus ini serupa dengan kasus pegawai Direktorat Jenderal Pajak golongan IIIA, Gayus Halomoan Tambunan.
Mengenai itu, Djuli tidak mengetahuinya jika pegawai yang baru masuk ke Dinas Pajak per Januari lalu itu memiliki rekening hingga miliaran rupiah. "Kami enggak tahu itu. Itu kan urusan pribadi," katanya.
Dia menjelaskan DW masuk ke Dinas Pajak DKI bersama 87 pegawai Direktorat Jenderal Pajak lainnya. Dinas memerlukan tenaga tambahan untuk mengelola Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). "Awalnya, kami memang memohon ke Direktorat untuk membantu mengelola BPHTB. Direktorat pun memberikan 100 orang," katanya.
Badan Kepegawaian Daerah DKI akhirnya memproses 100 orang itu untuk masuk ke Dinas Pajak. "Akhirnya yang lolos seleksi 88 orang, termasuk dia," ujar Djuli.
Djuli pun baru mengetahui ada pegawainya yang berperkara akhir-akhir ini. "Kami baru tahu informasinya kemarin," kata dia.
SUTJI DECILYA
Berita terkait
Vonis Gayus Tambunan 13 Tahun Lalu, Dijuluki Mafia Pajak yang Judi dan Nonton Tenis saat Dipenjara
19 Januari 2024
Setelah genap 13 tahun mendekam di penjara, begini kilas balik kasus Gayus Tambunan
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Jengkel PNS Kemenkeu Jadi Mafia Pajak
3 Desember 2019
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati jengkel dengan ulah banyak pihak yang berniat melakukan tindakan korupsi di lingkungan kementeriannya
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Kecewa Anak Buahnya di Pajak Ditangkap KPK
4 Oktober 2018
Anak buah Sri Mulyani tertangkap tangan oleh KPK.
Baca SelengkapnyaOknum Pegawai Pajak Peras Wajib Pajak Rp 700 Juta
17 April 2018
Polisi menangkap pegawai pajak yang kedapatan memeras wajib pajak Rp 700 juta.
Baca SelengkapnyaEks Pejabat Pajak Handang Soekarno Dieksekusi ke Lapas Semarang
1 Agustus 2017
Handang Soekarno sebelumnya meminta untuk ditahan di Lapas Kelas 1A karena sudah lama berpisah dengan istri dan tiga anaknya.
Baca SelengkapnyaSuap Pajak, Hakim Sebut Dirjen Pajak dan Ipar Jokowi Punya Andil
24 Juli 2017
Dalam vonis terdakwa suap pajak Handang Soekarno, majelis hakim menyebutkan peran ipar Jokowi, Arif Budi Sulistyo.
Baca SelengkapnyaSuap Pejabat Pajak, Handang Soekarno Divonis 10 Tahun Bui
24 Juli 2017
Mejelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menjatuhkan hukuman lebih ringan kepada Handang Soekarno dibanding tuntutan jaksa KPK.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Rangkul Tiga Negara Suaka Pajak
11 Juli 2017
Tiga negara yang dikenal sebagai suaka pajak, yakni Singapura,
Hong Kong, dan Swiss, siap bekerja sama.
KPK Minta Handang Blak-Blakan soal Inisiator Suap Pajak
10 Juli 2017
Juru bicara KPK Febri Diansyah meminta terdakwa suap pajak Handang Soekarno untuk menyampaikan secara jujur pihak yang dinilai sebagai pelaku utama.
Baca SelengkapnyaKasus Suap Pajak, Handang Soekarno: Saya Bukan Inisiator...
10 Juli 2017
Terdakwa kasus suap pajak, Handang Soekarno, membantah dirinya merupakan inisiator terjadinya pertemuan antara PT EKP dan pejabat Ditjen Pajak.
Baca Selengkapnya