3.350 Kades di Jawa Tengah Tak Berpenghasilan

Reporter

Editor

Kamis, 15 Januari 2004 15:35 WIB

TEMPO Interaktif, Solo: Sebanyak 3.350 kepala desa (Kepala Desa) di Jawa Tengah tidak mendapatkan gaji maupun tanah bengkok (lahan garapan). Mereka harus bekerja mencari sumber penghidupan lain diluar gaji. Hal itu ditegaskan Sudir Santosa, Ketua Umum Persatuan Perangkat Desa Jawa Tengah (Pradja) kepada wartawan usai deklarasi berdirinya organisasi Pradja. Deklarasi para pamong rakyat itu berlangsung di Stadion Manahan Solo, Kamis (15/1). "Di Jawa Tengah ada 9872 Kepala Desa. 35 persennya atau sekitar 3.350 Kades tidak bergaji dan tidak memiliki tanah bengkok. Jumlah ini belum termasuk ribuan perangkat desa lainnya di Jawa Tengah yang senasib," tegas Sudir Santosa. Padahal, lanjut Sudir, para pegawai baik di perusahaan maupun di instansi negeri mendapat gaji sesuai UMR (Upah Minimum Regional). "Dibawah UMR itu melanggar UU. Kepala desa dan perangkat desa yang pengabdiannya 24 jam nonstop banyak yang tidak bergaji dan berbengkok," kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Winong, Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati ini. Nasib malang yang dialami perangkat desa ini, kata Sudir, berlanjut ketika memasuki masa pensiun. Setelah purna tugas, para kades dan perangkat desa tidak mendapat jaminan apapun. "Tanpa uang pensiun, tali asih, pesangon, dan sejenisnya. Bayangkan dengan anggota dewan yang bebas menentukan anggarannya sendiri. Padahal kita ini bapaknya rakyat yang setiap hari harus ngemong rakyat," paparnya. Karena itulah, lanjut Sudir, lewat organisasi Pradja ini pihaknya ingin membangun dan membuka kesadaran Kades dan perangkat desa dalam memperjuangkan nasib dan kesejahteraan mereka. "Sejak era orde lama, orde baru hingga orde reformasi ini, kami selalu dimarginalkan secara sistematis," tandasnya. Selain itu, Sudir juga mempertanyakan logo dan pakaian dinas Korpri yang harus dipakai para kades dan perangkat desa. Padahal mereka bukan pegawai negeri. "Selaku, anggota Korpri, para PNS mendapatkan empat hak dasar yaitu gaji tetap tiap bulan sesuai eselon dan golongan, uang pensiun ketika purnatugas, dapat santunan serta uang santunan kematian. Tapi kita tidak pernah mendapatkan empat empat hak dasar ini. Kami tidak akan pakai logo Korpri karena bukan pegawai negeri. Kami tidak digaji. Yang PNS itu lurah dan itu ada di kabupaten/kota,?? paparnya. Lewat Pradja ini, mereka mengusahakan agar para kades dan perangkat desa diasuransikan. Nantinya saat meninggal dalam tugas atau purnatugas akan mendapat tali asih. "Kami akan koordinasi dengan menteri dalam negeri. Kami bukan bekel seperti zaman Belanda dulu. Kami selama ini diperlakukan tidak fair,?? keluhnya.Anas Syahirul - Tempo News Room

Berita terkait

5 Fakta Menjelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

14 menit lalu

5 Fakta Menjelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Duel timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 akan digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Senin, 29 April.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

1 jam lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Ditekuk Newcastle, Sheffield Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

1 jam lalu

Hasil Liga Inggris: Ditekuk Newcastle, Sheffield Jadi Tim Pertama yang Terdegradasi

Sheffield United dipastikan menjadi tim pertama yang terdegradasi dari Liga Inggris (Premier League) musim 2023/24.

Baca Selengkapnya

Real Madrid di Ambang Juara Liga Spanyol, Carlo Ancelotti Segera Lewati Catatan Prestasi Zinedine Zidane

1 jam lalu

Real Madrid di Ambang Juara Liga Spanyol, Carlo Ancelotti Segera Lewati Catatan Prestasi Zinedine Zidane

Real Madrid selangkah lagi menjadi juara Liga Spanyol 2023-2024. Pelatih Carlo Ancelotti segera bisa melewati catatan prestasi Zinedine Zidane.

Baca Selengkapnya

Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pelatih Timur Kapadze Analisis Skuad Garuda

1 jam lalu

Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Pelatih Timur Kapadze Analisis Skuad Garuda

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 akan digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, pada Senin malam WIB.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

1 jam lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

1 jam lalu

Gempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya

Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.

Baca Selengkapnya

Serial Secret Ingredient Dibantu 3 Alih Bahasa

2 jam lalu

Serial Secret Ingredient Dibantu 3 Alih Bahasa

Nicholas Saputra menceritakan berbagai hal menarik soal proses syuting "Secret Ingredient". Salah satunya soal penggunaan beberapa alih bahasa.

Baca Selengkapnya

Daftar Pelatih Proliga 2024: Nakhoda Asing dan Lokal Berimbang

2 jam lalu

Daftar Pelatih Proliga 2024: Nakhoda Asing dan Lokal Berimbang

Kompetisi bola voli profesional nasional, Proliga 2024, sudah bergulir sejak Kamis, 25 April 2024. Ini daftar pelatihnya.

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

2 jam lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya