Syarat S3, Jurnal Internasional Tahap Awal  

Reporter

Editor

Rabu, 15 Februari 2012 11:30 WIB

Mendiknas M. Nuh memberikan penjelasan tentang restrukturisasi organisasi Kementrian Pendidikan Nasional di Jakarta, Jumat (23/4). Perubahan ini dilakukan untuk menciptakan efisiensi Sumberdaya dan efektifitas serta kemudahan pengelolaan oraganisasi. Tempo/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Calon doktor harus memenuhi syarat kelulusan berupa menerbitkan jurnal ilmiah di tingkat internasional. Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Djoko Santoso, syarat itu adalah sampai tahap diterima.

"Syarat lulus S3, yang penting makalahnya sudah tahap acceptance atau diterima oleh pengelola," kata Djoko pada wawancara Selasa malam 14 Februari 2012 di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Menurut Djoko, hal tersebut tidak akan memberatkan para mahasiswa S3 karena hanya sampai tahap pertama. Dia mengatakan, untuk dimuat dalam jurnal ilmiah, mahasiswa S3 mengajukan karya ke pengelola jurnal ilmiah. “Pihak pengelola akan menerima atau menolak karya yang diajukan tersebut,” katanya.

Bila karya tersebut tidak diterima, karya mahasiswa ini dikembalikan. Namun, bila diterima, maka mahasiswa tersebut masuk ke tahap kedua, yakni tahap review atau pembahasan. Menurut Djoko, pada tahap inilah yang memakan waktu banyak karena makalah ilmiah tersebut harus bolak-balik dikoreksi dan diolah oleh pembahas dan mahasiswa bersangkutan.

Tahap selanjutnya yang sekaligus tahap terakhir adalah tahap penerbitan. Pada tahap ini mahasiswa sudah mendapat persetujuan oleh pembahas untuk menerbitkan makalah tersebut di jurnal ilmiah tingkat internasional. "Yang penting diterima dulu. Karena bila diterima, artinya makalah itu merupakan makalah yang pantas diolah sebagai makalah ilmiah yang nanti diterbitkan di jurnal internasional," katanya.

Sebelumnya, Guru Besar Hukum Acara Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Prof Yos Johan Utama mengkhawatirkan akan terjadi kemunduran kelulusan bagi mahasiswa S3 bila mengikuti kebijakan Dirjen Dikti. Menurutnya, agar makalah ilmiah S3 diterbitkan pada jurnal internasional, maka editor makalah tersebut harus berasal dari empat negara. Apalagi untuk menerbitkan jurnal tersebut akan memakan waktu. Akibatnya ada kemungkinan mahasiswa S3 terlambat lulus karena menunggu penerbitan jurnal tersebut.

MITRA TARIGAN

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

1 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

1 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

1 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

1 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

2 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

2 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

6 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

7 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

7 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

12 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya