Izin Dicabut, Bus Karunia Bakti Tetap Beroperasi

Reporter

Editor

Minggu, 12 Februari 2012 18:25 WIB

Tiga anggota Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri memeriksa puing-puing reruntuhan bangunan akibat ditabrak bus Karunia Bakti di Cisarua, Bogor, Jabar, Sabtu (11/2). ANTARA/Jafkhairi

TEMPO.CO, Garut - Bus Karunia Bakti jurusan Garut-Jakarta masih terlihat beroperasi di Terminal Guntur, Garut, Jawa Barat. Padahal Kementerian Perhubungan telah mencabut izin trayek Perusahaan Otobus (PO) Karunia Bhakti, pasca kecelakaan maut di Cisarua, Puncak, Bogor, Jumat petang kemarin, yang menewaskan 14 orang.

“Sejak pagi hingga sore ini, bus Karunia Bakti masih tetap berangkat dari terminal,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Terminal Guntur Garut, Deni Desta, Minggu 12 Februari 2012.

Menurut Deni, pihaknya tidak dapat melarang bus Karunia Bakti untuk beroperasi karena sampai saat ini pihaknya belum menerima putusan pembekuan perusahaan itu secara resmi dari Kementerian Perhubungan.

Meski begitu, lanjut Deni, pihaknya melakukan peningkatan pengawasan bagi bus yang berangkat dari terminal, terutama Karunia Bakti. Pengawasan yang dilakukan di antaranya pemeriksaan administratif dokumen seperti kelaikan jalan kendaraan. “Kita juga cek rem kendaraan. Bagi yang tidak laik jalan kami pulangkan lagi,” ujar Deni.

Juru Bicara PO Karunia Bahkti, Barna Sobarna, mengatakan masih beroperasinya armada bus itu karena sampai saat ini belum ada pemberitahuan dari Kementerian Perhubungan. Selain itu, berdasarkan aturan, pihaknya harus melaksanakan kewajiban angkut sebelum ada keputusan resmi. “Pencabutan ini kan belum jelas, apakah satu yang dicabut izinnya atau semuanya,” ujarnya.

Karena itu, Barna mengaku, dirinya bersama Direktur PO Karunia Bhakti Wahyo, akan mendatangi kantor Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan pada Senin besok. Agendanya untuk mengklarifikasi dan memastikan kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak Kementerian.

Berdasarkan data dari Full Bus Karunia Bakti di Jalan Guntur Melati, Tarogong Kidul, Garut, jumlah armada yang beroperasi hingga pukul 17.00 WIB sebanyak 25 unit, di antaranya jurusan Singaparna (Tasikmalaya)-Jakarta sebanyak 15 unit dan dari Garut ke Jakarta sebanyak 10 unit. Jumlah ini menurun dari hari biasanya yang mencapai 50 armada.

“Penurunan ini karena banyak kendaraan yang mengalami trouble, banyak yang ganti ban,” ujar Bagian Operasional PO Karunia Bhakti, Gian.

Menurut dia, jalur untuk menuju Jakarta pun tidak melewati Puncak, Bogor, melainkan melalui Jonggol dan Sukabumi. Alasannya karena kondisi keamanan yang kurang memungkinkan pasca kecelakaan kemarin.

“Kami masih liat kondisi dulu untuk melewati Puncak, tapi meski begitu tidak ada pengaruh penurunan terhadap penumpang,” ujar Giant.

SIGIT ZULMUNIR

Berita terkait

Bus Pariwisata Masuk Jurang di Guci Tegal, Sandiaga Uno Kirim Staf Ahli Manajemen Krisis

8 Mei 2023

Bus Pariwisata Masuk Jurang di Guci Tegal, Sandiaga Uno Kirim Staf Ahli Manajemen Krisis

Menteri Sandiaga Uno menerjunkan staf ahli untuk berkoordinasi dengan pihak terkait jatuhnya bus pariwisata ke jurang di Guci, Tegal.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Tol Saat Mudik Lebaran, Ini Aturan Negara Soal Waktu Istirahat Sopir Berikut Jerat Pidananya

20 April 2023

Kecelakaan di Tol Saat Mudik Lebaran, Ini Aturan Negara Soal Waktu Istirahat Sopir Berikut Jerat Pidananya

Untuk mencegah kecelakaan saat Mudik lebaran, sopir harus cukup istirahat sesuai aturan negara berikut ini.

Baca Selengkapnya

Ini Muatan KM Sinar Bangun Saat Tenggelam

25 Juni 2018

Ini Muatan KM Sinar Bangun Saat Tenggelam

Polisi sebut jumlah penumpang KM Sinar Bangun sebanyak 150 orang dan 70 sepeda motor

Baca Selengkapnya

TNI Akan Pastikan Lokasi Karam KM Sinar Bangun

25 Juni 2018

TNI Akan Pastikan Lokasi Karam KM Sinar Bangun

Tim gabungan tengah mempersiapkan cara mengangkat bangkai KM Sinar Bangun dan mengevakuasi korban.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Empat Tersangka Tenggelamnya KM Sinar Bangun

25 Juni 2018

Polisi Tetapkan Empat Tersangka Tenggelamnya KM Sinar Bangun

Tiga petugas perhubungan diduga lalai sehingga membiarkan KM Sinar Bangun berlayar

Baca Selengkapnya

Data Sementara, Penumpang KM Sinar Bangun Diduga 206 Orang

21 Juni 2018

Data Sementara, Penumpang KM Sinar Bangun Diduga 206 Orang

Sebanyak 184 korban tenggelamnya KM Sinar Bangun belum ditemukan.

Baca Selengkapnya

Komunitas Kayak Bantu Cari Korban KM Sinar Bangun

21 Juni 2018

Komunitas Kayak Bantu Cari Korban KM Sinar Bangun

10 pengayuh perahu Kayak susuri korban KM Sinar Bangun di Danau Toba

Baca Selengkapnya

Bangkai KM Sinar Bangun Diprediksi di Kedalaman 460 Meter

21 Juni 2018

Bangkai KM Sinar Bangun Diprediksi di Kedalaman 460 Meter

Kemampuan jelajah alat tim gabungan pencari korban KM Sinar Bangun hanya 350 meter.

Baca Selengkapnya

KM Sinar Bangun Tenggelam, Seluruh Camat Diminta Sisir Danau Toba

21 Juni 2018

KM Sinar Bangun Tenggelam, Seluruh Camat Diminta Sisir Danau Toba

Tiga jenazah korban KM Sinar Bangun ditemukan mengapung di pinggir Danau Toba

Baca Selengkapnya

Dua Korban KM Sinar Bangun Ditemukan Meninggal

20 Juni 2018

Dua Korban KM Sinar Bangun Ditemukan Meninggal

Total korban tenggelamnya KM Sinar Bangun yang ditemukan menjadi 21 orang

Baca Selengkapnya