TEMPO Interaktif, Jakarta: Sampai saat ini Swedia masih mempelajari bukti tambahan terakhir setebal 1000 halaman soal keterlibatan Hasan Tiro dan kawan-kawan atas pemberontakan yang dilakukan Gerakan Aceh Merdeka. Hal ini disampaikan Menteri luar negeri Hasan Wirajuda ketika membuka sekolah pendidikan dinas luar negeri angkatan XXIX di Gedung Pancasila, Jumat (9/1). "Mereka membutuhkan waktu untuk mempelajari dokumen setebal 1000 halaman tersebut," kata Hasan. Menurut dia, tidak ada target waktu untuk menerima tanggapan dari Swedia. Sementara itu, utusan khusus Indonesia Ali Alatas juga mengatakan hal serupa, yakni Swedia masih mempelajari bukti-bukti tambahan tersebut. "Isinya berupa bahan-bahan yang mereka (Swedia) minta dan yang ingin kita (Indonesia) buktikan bahwa sebagai warga Swedia (Hasan Tiro) memimpin suatu pemberontakan di negara lain," katanya.Alatas, juga menyatakan bahwa dengan dipelajarinya bukti-bukti tambahan tersebut maka proses hukum terhadap Hasan Tiro terus berlanjut. Ali juga mengakui proses ini berjalan sangat lambat. "Ya, memang lambat menurut kami," ujar mantan Menteri Luar Negeri itu. Ia menambahkan Pemerintah Indonesia telah mengirim undangan untuk melihat keadaan secara langsung soal Tiro ini. "Undangan telah mereka terima, tapi belum terlaksana," kata Alatas. Poernomo G. Ridho ? Tempo News Room