TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad kembali menyebut adanya calon tersangka baru di kasus korupsi Wisma Atlet Jabaring, Palembang. Kali ini pernyataan itu disampaikan pada Laskar Anti Korupsi (LAKI) Pejuang 45 ketika berdialog di kantor KPK, Kamis, 2 Februari 2012. "Katanya dalam waktu sangat dekat akan diumumkan tersangkanya," kata Presiden LAKI, Muhsin Ahmad Alattas, di kantor KPK seusai bertemu dengan Abraham.
Muhsin mengatakan Abraham tidak menyebut identitas calon tersangka itu. Namun LAKI menghendaki calon tersangka baru tersebut adalah nama-nama yang sudah terungkap di persidangan seperti Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng, anggota Banggar dari Partai Demokrat Angelina Sondakh, dan anggota Banggar dari PDI-Perjuangan I Wayan Koster. "Kami berikan waktu kepada KPK untuk membuktikannya," kata Muhsin.
Kepada Abraham, LAKI juga menyerahkan bukti-bukti berupa akta perusahaan PT Anugrah Nusantara yang menyebut Anas Urbaningrum dan Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, sebagai pemilik saham.
Tokoh nasional, Permadi, yang ikut dalam dialog itu mengatakan, Abraham mengisyaratkan adanya perbedaan pendapat di antara pemimpin KPK. "Pak Abraham mengatakan nanti sejarah yang akan membuktikan, siapa yang berkhianat dan siapa yang membela kebenaran," katanya.
Isu perbedaan pendapat itu santer beredar melalui pesan pendek sejak pekan lalu. Diduga muncul karena adanya perbedaan sikap dalam menyikapi pengembangan pengusutan kasus Wisma Atlet. "Semoga perbedaan itu bukan karena kepentingan politik," kata Permadi.
Pada kasus Wisma Atlet ini, KPK menetapkan Nazaruddin sebagai tersangka. Ada lagi tiga orang yang telah dipidana bersalah. Mereka adalah Sekretaris Kemenpora non-aktif Wafid Muharam, Direktur Pemasaran PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang, dan Manajer Pemasaran rekanan Wisma Atlet Muhammad El Idris.
Nazaruddin di persidangan menyebut Anas, Andi, Angie, dan Wayan ikut menerima uang dari proyek Wisma Atlet. Keterangan Nazaruddin itu dikuatkan oleh keterangan beberapa saksi lainnya di antaranya Rosa, Yulianis, dan Oktarina Furi. Ketiganya adalah anak buah Nazaruddin.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita terkait
MA Kurangi Hukuman Eks Gubernur Riau Rusli Zainal 4 Tahun
23 November 2017
MA kabulkan peninjauan kembali (PK) mantan gubernur Riau Rusli Zainal. Hakim Agung mengkorting masa hukuman Rusli Zainal 4 tahun.
Baca SelengkapnyaPengusaha, Kontraktor Wisma Atlet Dituntut 7 Tahun Penjara
30 Oktober 2017
Mantan Direktur PT DGI, Dudung Purwadi, adalah terdakwa kasus korupsi proyek rumah sakit di Universitas Udayana dan pembangunan Wisma Atlet Palembang.
Baca SelengkapnyaAngelina Sondakh Beberkan Jatah Komisi Proyek untuk Politikus DPR
30 Agustus 2017
Angelina Sondakh membeberkan bagaimana budaya bagi-bagi jatah terkait proyek terjadi di DPR.
Baca SelengkapnyaPT DGI Dituding Terima Komitmen Fee, Sandiaga Uno: Naudzubillah
30 Agustus 2017
Sandiaga Uno membantah PT DGI menerima commitment fee terkait dengan sejumlah proyek.
Baca SelengkapnyaJadi Komisaris, Sandiaga Uno Tak Tahu PT DGI Garap Wisma Atlet
30 Agustus 2017
Wakil Gubernur DKI terpilih, Sandiaga Uno, tak tahu-menahu mengenai proyek pembangunan Wisma Atlet Palembang dan alat kesehatan RS Universitas Udayana.
Baca SelengkapnyaKasus Wisma Atlet, Saksi: Nazaruddin Tersohor di Dunia Konstruksi
23 Agustus 2017
Nama mantan bendahara umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, kembali disebut-sebut dalam sidang korupsi proyek Wisma Atlet di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaAngelina Sondakh: Saya Sudah Jadi Debu di Atas Keset
6 Januari 2016
Selama bekerja di Banggar, Angie mengaku hanya mendengar komando dari Nazaruddin.
Baca SelengkapnyaJadi Saksi, Angelina Sondakh: Saya Ikuti Arahan Nazaruddin
6 Januari 2016
Duduk di ujung sebelah kiri, Angie memberikan kesaksian terkait dengan pekerjaannya selama menjadi anggota Badan Anggaran DPR di bawah kepemimpinan Nazaruddin.
Baca SelengkapnyaHeboh Atur Skor Bola, Begini Langkah Kemenpora
19 Juni 2015
Tim Sembilan pernah bertemu dengan seseorang berinisial BS pada awal Maret lalu.
Baca SelengkapnyaAlex Noerdin Bungkam Ditanya Fee 2,5 Persen
20 April 2015
Alex mengacuhkan pertanyaan wartawan dan memilih langsung naik ke mobil Toyota Innova warna hitam.