TEMPO Interaktif, Ambon: Polda Maluku mensinyalir ada sekitar 300 senjata organik yang masih berada di tangan warga sipil. Hal ini disampaikan Kapolda Maluku Brigjen Polisi Bambang Sutrisno di sela-sela acara Rapat Koordinasi Pemilu 2004 se-Maluku di Baileo Siwalima, Karang Panjang, Ambon, Senin (5/1).Bambang mengatakan, hingga kini upaya sweaping terus dilakukan oleh polisi dan TNI untuk mencari senjata-senjata tersebut. Dia khawatir keberadaan senjata itu akan mengganggu situasi keamanan yang sudah mulai pulih di daerah Maluku.Selain sweaping, pihaknya juga terus menyampaikan imbauan kepada warga untuk mengembalikan senjata tersebut. "Senjata-senjata ini masih disembunyikan. Mau di-sweeping ke mana? Ini juga belum jelas. Minimal yang dapat dilakukan saat ini adalah kita memberikan imbauan-imbauan," kata Bambang.Saat masih berstatus darurat sipil, sweaping senjata dilakukan oleh TNI. Namun, ketika status darurat sipil dicabut presiden, yang diumumkan Menteri Dalam Negeri 15 September 2003 lalu, maka masalah keamanan diserahkan kepada aparat kepolisian. Untuk menarik senjata api dari masyarakat, polisi tetap dibantu oleh TNI. Bambang menambahkan, setelah situasi Maluku mulai kondusif, masyarakat sudah mulai sadar untuk mengembalikan senjata. "Kesadaran masyarakat untuk mengembalikan sudah ada di Saparua dan di beberapa desa lainnya. Mudah-mudahan dengan tindakan ini jumlahnya akan semakin kecil. Sementara pihak kami akan melacak terus keberadaan senjata yang masih tersisa dan memberi imbauan-imbauan," tambahnya.Yusnita Tiakoly - Tempo News Room
Berita terkait
Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang
10 menit lalu
Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang
Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.