Besok, 600 Praja STPDN Diserahkan ke IIP

Reporter

Editor

Minggu, 4 Januari 2004 20:06 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung: Senin (5/1), sebanyak 600 praja tingkat satu (muda praja) Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri asal Sumedang, Jawa Barat, akan diserahterimakan ke Institut Ilmu Pemerintahan, Jakarta. Dalam acara yang akan disaksikan oleh Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno itu, pihak STPDN akan diwakili Pelaksana Harian Ketua STPDN, I Nyoman Sumaryadi, sementara IIP akan diwakili Rektor-nya, Prof Dr Ngadisah MA. "Sebenarnya, jumlah muda praja yang akan belajar di IIP ada 1.209 orang, tapi dalam dua hari ini, kita baru bisa mengirim 600 orang. Sisanya, akan kita selesaikan dalam dalam pekan ini," ujar Nyoman, kepada Tempo News Room, Minggu (4/1) sore.Setelah semua muda praja belajar di Jakarta, maka asrama yang kosong akan diisi oleh mahasiswa tingkat empat (wasana praja) yang selama ini tinggal di luar kampus. Jumlah mereka, menurut Nyoman, ada 890 orang. Mereka akan mulai menempati asrama pada hari pertama masuk kuliah, yakni 2 Februari 2004. Saat ini, setelah libur panjang sejak Lebaran, Natal dan Tahun Baru, "Wasana praja masih menjalani penelitian dan magang di daerah masing-masing selama 26 hari," katanya.Berhubung jumlah praja yang dikirim ke Jakarta lebih banyak dibanding jumlah praja yang kembali masuk, maka asrama di dalam STPDN memang agak longgar. Untuk itulah, sejumlah perubahan bisa dilakukan. Misalnya, berkait dengan tata letak ruangan. Jika sebelumnya asrama mirip barak militer yang satu ruangan diisi 50-60 orang, sekarang sudah dilakukan penyekatan dengan triplek tebal. Setiap satu ruangan maksimal diisi 10 orang. Cuma, dalam praktik, isinya kurang dari itu, yakni 6-9 praja saja. Kini, satu asrama cukup diisi 40-50 orang.Selain itu, jika sebelumnya ada tempat tidur bertingkat, sekarang tak ada lagi model seperti itu. Jadi, satu praja mendapat satu tempat tidur. Dengan berbagai perubahan itu, Nyoman berharap, mahasiswanya memiliki privasi, dan mereka bisa lebih kondusif belajar.Nyoman menyatakan, kebijakan wasana praja tinggal di luar asrama sudah berjalan selama tiga periode, yakni sejak 2000-2003. Hal itu ditempuh sebagai ujicoba agar mereka bisa bergaul dengan masyarakat luar, sebelum terjun ke dunia nyata selepas mereka lulus. Cuma, kebijakan itu ternyata memunculkan sejumlah rumor dan keluhan dari warga sekitar, seperti ada praja yang kumpul kebo, dan semacamnya. Padahal, setelah dicek, menurut Nyoman, mereka hanya belajar bersama. "Meski tidak semua tudingan itu benar, akhirnya pemerintah memutuskan agar semua praja diasramakan lagi," kata Nyoman. Dwi Wiyana - Tempo News Room

Berita terkait

Mengenali Asal-usul Tas Hermes, Jenama Asal Prancis

1 menit lalu

Mengenali Asal-usul Tas Hermes, Jenama Asal Prancis

Belakangan viral video seorang pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Menang, Indonesia Kembali Ungguli Korea Selatan 2-1

1 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Menang, Indonesia Kembali Ungguli Korea Selatan 2-1

Jonatan Christie menyudahi perlawanan sengit Cho Geon Yeop lewat pertarungan sengit tiga game di perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

1 menit lalu

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Baca Selengkapnya

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

2 menit lalu

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

Indonesia akan mempelajari publisher rights langsung dari Australia, negara yang berpengalaman mengatur hubungan pers dan platform digital.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

4 menit lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Alasan Dokter Tak Sarankan Minum Kopi saat Cuaca Panas

7 menit lalu

Alasan Dokter Tak Sarankan Minum Kopi saat Cuaca Panas

Minuman berkafein seperti kopi saat cuaca panas dapat meningkatkan risiko dehidrasi sehingga tak dianjurkan oleh dokter.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

10 menit lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

10 menit lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

11 menit lalu

Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

13 menit lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya