TEMPO Interaktif, Lhokseumawe: Komando Operasi Tentara Nasional Indonesia menyerahkan barang- barang milik Ersa Siregar yang ditemukan ketika terjadi kontak tembak di kawasan pedalaman Simpang Ulim, Aceh Timur beberapa waktu lalu. Penyerahan barang-barang seperti kamera, pakaian, kartu pers dan beberapa barang lainnya itu diterima oleh Manager Liputan RCTI, Deny Reksa di Markas Koops TNI di Lhokseumawe, Jum'at (2/1). Deny Reksa mengatakan, ia akan membawa barang-barang tersebut untuk diperlihatkan pada manajemen dan juga keluarga almarhum Ersa Siregar. "Barang-banrang ini akan saya simpan di kantor nantinya. Dan sebagian yang dipinjamkan akan saya kirim kembali ke sini apabila diperlukan untuk bahan penyelidikan," katanya.Barang-barang yang dipinjamkan ke Koops TNI antara lain adalah kamera digital dan beberapa lembar baju. Wakil Panglima Komando Operasi TNI, Brigjen (Mar) Safzen Noerdin mengatakan, pihaknya terpaksa meminjam barang-barang itu dan tidak langsung diserahkan kembali, karena bisa saja suatu saat diperlukan kembali. "Kalau nanti pemerintah jadi membentuk tim investigasi, kan itu jadi perlu untuk penyelidikan," katanya. Pihak Koops TNI akan siap membantu apaun yang diperlukan bila tim investigas dibentuk. "Kita akan siapkan apapun yang diperlukan. Bahkan pengamanannya akan kita lakukan dua ratus persen," tuturnya.Pihak Koops sendiri, kata Safzen sudah melakukan segalanya secara maksimal sesuai dengan prosedur, taktis dan teknis dalam membantu mengevakuasi jenazah almarhum Ersa Siregar. Tapi soal, visum pihaknya hanya bisa melakukan visum luar, karena hanya itu yang mungkin dilakukan di Lhokseumawe. Sementara itu, Deny Reksa mengatakan pihaknya belum memikirkan untuk membentuk tim investigasi sendiri. Begitupun, manajemen RCTI mempersilakan kepada pihak luar untuk melakukan investigasi lapangan. "Memang selama ini ada seruan dari beberapa pihak agar kami membentuk tim investigasi, tapi kami belum mengarah kesitu karena masih fokus pada penanganan keluarga korban," kata Deny. Tapi, menurut Deny, tidak tertutup kemungkinan RCTI akan ikut serta dalam tim investigasi yang akan dibentuk nanti. Menyangkut kondisi Fery Santoro, kameramen RCTI yang masih bersama Gerakan Aceh Merdeka, Deny mengaku belum tahu karena belum ada kontak langsung, baik dengan Fery maupun dengan anggota GAM. "Terakhir kali yang saya tahu Fery dan Ersa pernah mengontak keluarganya masing-masing pada 8 Oktober 2003," sebutnya.Zainal Bakri - Tempo News Room
Berita terkait
Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza
5 menit lalu
Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza
Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza