TEMPO.CO, Magetan - Tak hanya perajin lampion dan aksesori lainnya yang kebagian berkah Hari Raya Imlek. Petani jeruk pamelo di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, juga kecipratan berkah tahun baru Cina ini.
Selain dikonsumsi bebas, jeruk buah besar bernama latin citrus grandis ini ternyata juga digunakan sebagai salah satu buah untuk persembahan ke dewa-dewi pujaan umat Tri Dharma. Terlebih saat sembahyang pada malam peringatan tahun baru Imlek di klenteng.
Salah seorang petani jeruk pamelo di Kelurahan/Kecamatan Takeran, Magetan, Harjo Tekad, mengatakan, dalam seminggu terakhir, pesanan jeruk pamelo untuk Imlek meningkat pesat. “Kalau menjelang Imlek, sehari bisa mengirim sampai 600 buah, kalau hari biasa sekitar 400 buah,” kata Harjo, Sabtu, 21 Januari 2012.
Harga jual jeruk pamelo dari petani rata-rata Rp 5 ribu per buah. Jeruk pamelo untuk Imlek ini adalah jeruk pilihan dengan ukuran cukup besar sehingga harganya lebih mahal dibanding yang berkualitas biasa yang rata-rata Rp 3.000-3.500 per buah.
Jeruk ini pesanan pengepul atau pedagang di beberapa kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang. Oleh pengepul dan pedagang, jeruk dijual kembali dengan harga lebih dari dua kali lipat mulai Rp 10-15 ribu per buah.
Jeruk pamelo yang dipesan untuk peringatan Imlek ini adalah jeruk berukuran besar beserta tangkainya yang berdaun. “Tidak semua tangkai di buahnya ada daunnya, jadi harus dipilih, karena itu yang laku untuk sesajen Imlek,” ucap petani jeruk pamelo yang lain, Kamiran.
Kamiran juga kebanjiran pesanan jeruk pamelo untuk peringatan Imlek. “Sekali kirim bisa satu pikap bermuatan sekitar 2.500 buah, meningkat dibanding hari biasa,” tuturnya.
Salah seorang warga etnis Tionghoa, Agung, sengaja memesan jeruk pamelo dari Magetan yang dikenal sebagai sentra perkebunan jeruk pamelo. “Karena yang bagus ada di Magetan. Selain jeruk pamelo, kami juga memesan buah naga untuk perayaan Imlek,” ucap pria asal Magetan ini.
ISHOMUDDIN
Berita terkait
Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur
23 hari lalu
Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.
Baca SelengkapnyaMasuki Hari Raya Imlek, Potensi Hujan Sedang hingga Ekstrem Hadir di Pantura Dinihari
10 Februari 2024
Hari Raya Imlek dipahami selalu identik dengan hujan di pagi hari. Bagaimana menurut BMKG dan BRIN?
Baca Selengkapnya5 Resep Kue Mangkok untuk Imlek yang Enak dan Mekar
9 Februari 2024
Menjelang perayaan Imlek, sudahkah Anda menyiapkan kue mangkok? Jika belum, berikut resep kue mangkok yang enak dan mekar sempurna.
Baca SelengkapnyaTips Tetap Sehat saat Merayakan Imlek
8 Februari 2024
Perayaan Tahun Baru Imlek juga identik dengan makanan manis dan hidangan khas yang lezat. Berikut saran dokter agar kesehatan tetap terjaga.
Baca SelengkapnyaPrediksi Cuaca BMKG Hari-hari Menuju Imlek 2024
31 Januari 2024
Mendekati Tahun Baru Imlek pada 10 Februari 2024, BMKG memberikan prediksi cuaca di Indonesia yang dominan hujan.
Baca SelengkapnyaSambut Imlek 2024 Menjadi Tahun Naga Kayu, Berikut Makna dan Sejarahnya
30 Januari 2024
Naga dalam Naga Kayu merupakan simbol kekuatan, kehormatan dan kekuasaan di kebudayaan Cina melalui astrologi shio dalam urutan ke-5.
Baca SelengkapnyaFood Destination, Agenda Kuliner Selama Setahun di Mal Ciputra
21 Januari 2024
Food Destination Mal Ciputra mengetengahkan empat tema berbeda hingga 2025.
Baca SelengkapnyaFestival Cap Go Meh 5 Februari, Berikut 5 Tradisi Perayaannya
31 Januari 2023
Pada perayaan Cap Go Meh, orang biasanya makan bola nasi yang disebut tangyuan, menonton barongsai, dan menyalakan kembang api.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Persatuan dalam Keberagaman
24 Januari 2023
Pengakuan negara terhadap tahun baru Imlek tidak lepas dari jasa Presiden Republik Indonesia
Baca SelengkapnyaJasa Marga: Hari Raya Imlek, Volume Kendaraan Naik 19,76 Persen
23 Januari 2023
PT Jasa Marga menyebut volume kendaraan di jalan tol naik sebesar 19,76 saat Hari Raya Imlek.
Baca Selengkapnya