TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat, Jenderal Pramono Edhie Wibowo, menyatakan tank Leopard dibutuhkan oleh Indonesia. Alasannya, teknologi militer Indonesia sudah jauh tertinggal dari negara lain. Usia tank-tank yang dimiliki saat ini pun sudah cukup tua. Indonesia juga belum memiliki tank jenis ini.
"Indonesia saat ini belum punya jenis main battle tank," kata Pramono di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu 18 Januari 2012. Dari 11 batalion tank yang dimiliki Angkatan Darat, hanya ada dua batalion yang dilengkapi tank baru, yaitu tank Scorpio buatan Inggris yang dibeli tahun 1995.
Selebihnya batalion-batalion itu mengandalkan tank bekas yang kebanyakan diproduksi tahun 1950-an. Pramono membantah anggapan tank Leopard tak cocok untuk wilayah dengan kondisi geografis seperti Indonesia. Menurutnya tak ada alasan bagi Indonesia untuk tidak memiliki main battle tank seperti Leopard.
"Lihat saja Malaysia, Kamboja, Vietnam, Myanmar. Mereka juga punya, padahal kondisi geografisnya tidak berbeda jauh dengan Indonesia," ujar Pramono. Soal penolakan dari anggota dewan, menurut Pramono itu terjadi karena rencana pembelian tank itu belum dilaporkan secara detail kepada DPR. Tapi ia berencana secepatnya melapor.
Pengadaan tank Leopard dilakukan untuk modernisasi alat utama sistem persenjataan TNI. Kendaraan tempur ini dibeli bekas dari Belanda. Negara kincir angin itu menawarkan Leopard mereka yang sudah berusia enam tahun karena ingin menghapus satu batalion tank untuk menghemat anggaran.
Pramono mengatakan dengan anggaran yang dialokasikan Indonesia bisa membeli 100 unit tank Leopard. Karena Belanda memiliki cadangan 150 unit tank yang ditawarkan, pemerintah bisa memilih 100 unit dari cadangan yang ada.
DIMAS SIREGAR
Berita terkait
Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?
8 Januari 2024
Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.
Baca SelengkapnyaSETARA Institute Sesalkan Isu Krusial Reformasi TNI hingga Papua Tak Disinggung di Debat Capres
8 Januari 2024
Salah satu isu krusial yang tak dibahas, perluasan penempatan TNI pada jabatan sipil, terutama jabatan sipil di luar ketentuan Pasal 47 ayat 2 UU TNI
Baca SelengkapnyaGanjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?
6 Januari 2024
Menjelang debat capres kedua, Ganjar Pranowo menyoroti isu-isu penting seperti alat utama sistem senjata atau alutsista.
Baca Selengkapnya4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun
12 Desember 2023
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan di anggaran 2024.
Baca SelengkapnyaPeringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13
27 Juli 2023
Kekuatan militer Indonesia yang meliputi personel, alutsista, dan Industri pertahanan via PT Pindad berada di urutan ke-13 di Dunia.
Baca SelengkapnyaWiranto Kagumi Pesawat Nir-awak Drone CH4
12 September 2019
Drone CH4 masuk dalam pengadaan pada rencana strategis (Renstra) TNI Tahap II.
Baca SelengkapnyaTambah Alutsista, TNI Terima Sembilan Pesawat Baru dari PT DI
10 Januari 2018
TNI juga memesan sembilan alutsista lainnya yakni pesawat Cassa NC-212i, tujuh helikopter Caracal, enam helikopter serang, empat pesawat AKS Peter.
Baca SelengkapnyaTNI Dapat Alutsista Baru, Heli Serang dan Heli Anti Kapal Selam
9 Januari 2018
TNI mendapat alutsista baru berupa 3 heli serang, 2 unit heli anti kapal selam, dan satu unit pesawat CN235 MPA. Alutsista ini buatan PT DI.
Baca SelengkapnyaTNI AD Diminta Perkuat Alutsista untuk Infanteri dan Kaveleri
21 Desember 2017
Ada beberapa aspek dalam penyediaan alutsista yang harus diperkuat TNI Angkatan Darat guna memenuhi Minimum Essential Force pada 2024.
Baca SelengkapnyaKetua MPR: PT Pindad Butuh Dukungan Politik
25 Oktober 2017
Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan harus ada dukungan politik untuk industri senjata PT Pindad. Sebisa mungkin TNI-Polri pakai produk Pindad.
Baca Selengkapnya