TEMPO.CO, Medan - Ribuan warga dari berbagai daerah yang tergabung dalam Forum Rakyat Bersatu (FRB) Sumatera Utara, Selasa petang 10 januari 2012, berunjukrasa memblokir jalan menuju Kantor Gubernur. Mereka menuntut pengembalian tanah milik warga seluas 5. 873 hektare yang masih dikelola PT Perkebunan Nusantara II.
Aksi massa mengakibatkan seluruh ruas jalan utama di pusat kota Medan macet total, seperti di Jalan Diponogoro, Jalan Imam Bonjol, alun-alun kota, hingga Lapangan Merdeka Medan.
Massa bertemu Pelaksana Tugas Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dan Sekretaris Daerah Nurdin Lubis. Kepada kedua pejabat tersebut, Ketua FRB Alimuddin mengatakan bahwa sikap pemerintah yang menunda penyelesaian konflik tanah antara warga dengan PTPN II hanya akan menciptakan suasana tidak kondusif, “Warga sudah bersabar cukup lama . Empat kali kami menuntut penyelesaian konflik antara kami dengan PTPN II,“ kata Alimuddin.
Organisasi FRB adalah perkumpulan 35 organisasi kelompok tani se-Sumatera Utara.
Petani juga menolak rencana perpanjangan hak guna usaha PTPN II seluas 56.431 hektare di Kabupaten Langkat, Binjai, Deli Serdang, dan Kabupaten Serdang Bedagai. Massa juga mendesak tim bentukan Pemerintah Sumatera Utara yang bertugas menginventarisir eks hak guna usaha PTPN II yang sudah berakhir masa kerjanya segera dibubarkan.
Tim dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara tanggal 23 september 2011. Tim khusus tersebut bertugas melakukan pematokan, pengukuran, dan pemetaan tanah areal perpanjangan HGU PTPN II seluas 56.341 hektare.
Gatot Pujo Nugroho menolak tuntuan petani. Dia mengatakan pembentukan tim inventarisir justru untuk mempercepat penyelesaian masalah tanah antara warga dengan PTPN II. “Saya mohon warga memberi kepercayaan kepada tim bekerja. Hanya dengan cara menginventarisir pemerintah tahu lahan eks hak guna usaha PTPN II yang berakhir di mana saja. Selanjutnya pemerintah pusat akan ikut memutuskan pendistribusian tanah yang sudah tidak lagi dikelola PTPN II.“ ujar Gatot.
SAHAT SIMATUPANG
Berita terkait
Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar
6 Februari 2024
Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.
Baca SelengkapnyaMahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur
23 Januari 2024
Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat
Baca SelengkapnyaMahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat
21 Januari 2024
Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga
8 Desember 2023
Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Baca SelengkapnyaKonflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa
7 Oktober 2023
Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.
Baca SelengkapnyaBentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan
5 September 2023
olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan
Baca SelengkapnyaSengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar
29 Agustus 2023
Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.
Baca SelengkapnyaSidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi
31 Juli 2023
Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.
Baca SelengkapnyaKronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan
27 Juni 2023
Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.
Baca SelengkapnyaWarga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah
27 Juni 2023
Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.
Baca Selengkapnya