Jalan ke Kantor Gubernur Sumatera Utara Diblokir

Reporter

Editor

Selasa, 10 Januari 2012 18:13 WIB

Sejumlah petani dan pekerja kebun tebu serta karyawan pabrik gula seluruh Jawa Timur serta Jawa Tengah dan Jawa Barat melakukan persiapan aksi dikantor PTPN XII, Surabaya, Selasa (21/12). Aksi yang diikuti pleh ribuan orang ini sebagai bentuk penolakan para petani tebu terhadap rencana Menteri Perdagangan yang akan membebaskan peredaran gula rafinasi yang berasal dari gula mentah impor. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Medan - Ribuan warga dari berbagai daerah yang tergabung dalam Forum Rakyat Bersatu (FRB) Sumatera Utara, Selasa petang 10 januari 2012, berunjukrasa memblokir jalan menuju Kantor Gubernur. Mereka menuntut pengembalian tanah milik warga seluas 5. 873 hektare yang masih dikelola PT Perkebunan Nusantara II.

Aksi massa mengakibatkan seluruh ruas jalan utama di pusat kota Medan macet total, seperti di Jalan Diponogoro, Jalan Imam Bonjol, alun-alun kota, hingga Lapangan Merdeka Medan.

Massa bertemu Pelaksana Tugas Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dan Sekretaris Daerah Nurdin Lubis. Kepada kedua pejabat tersebut, Ketua FRB Alimuddin mengatakan bahwa sikap pemerintah yang menunda penyelesaian konflik tanah antara warga dengan PTPN II hanya akan menciptakan suasana tidak kondusif, “Warga sudah bersabar cukup lama . Empat kali kami menuntut penyelesaian konflik antara kami dengan PTPN II,“ kata Alimuddin.

Organisasi FRB adalah perkumpulan 35 organisasi kelompok tani se-Sumatera Utara.

Petani juga menolak rencana perpanjangan hak guna usaha PTPN II seluas 56.431 hektare di Kabupaten Langkat, Binjai, Deli Serdang, dan Kabupaten Serdang Bedagai. Massa juga mendesak tim bentukan Pemerintah Sumatera Utara yang bertugas menginventarisir eks hak guna usaha PTPN II yang sudah berakhir masa kerjanya segera dibubarkan.

Tim dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara tanggal 23 september 2011. Tim khusus tersebut bertugas melakukan pematokan, pengukuran, dan pemetaan tanah areal perpanjangan HGU PTPN II seluas 56.341 hektare.

Gatot Pujo Nugroho menolak tuntuan petani. Dia mengatakan pembentukan tim inventarisir justru untuk mempercepat penyelesaian masalah tanah antara warga dengan PTPN II. “Saya mohon warga memberi kepercayaan kepada tim bekerja. Hanya dengan cara menginventarisir pemerintah tahu lahan eks hak guna usaha PTPN II yang berakhir di mana saja. Selanjutnya pemerintah pusat akan ikut memutuskan pendistribusian tanah yang sudah tidak lagi dikelola PTPN II.“ ujar Gatot.

SAHAT SIMATUPANG

Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya