Laptop SMK Bandung Butuh Dukungan Pemda

Reporter

Editor

Selasa, 10 Januari 2012 10:52 WIB

Laptop besutan perusahaan manufaktur NajmTek yang dinamai U-Book. Techscreens.com

TEMPO.CO, Bandung - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Bandung sudah mampu membuat komputer jinjing alias laptop. Hanya, pemasaran laptop buatan siswa ini masih seret. Sejak 2009 sampai sekarang, baru 200 unit lebih komputer jinjing yang terjual. Pemasarannya masih terbatas karena daya beli masyarakat masih kurang dan kebijakan pemerintah daerah belum mendukung.

Sejak 2009, SMKN 4 menjalin kerja sama dengan perusahaan laptop lokal bermerek Advan yang berpusat di Semarang, Jawa Tengah. Produk yang mereka hasilkan diberi nama Advan SMK. "Kami rakit laptop ukuran layar 10 dan 14 inci serta deskbook," kata Wakil Kepala SMKN 4 Bandung Bidang Penelitian dan Pengembangan Eman Sulaeman Hidayat, Selasa, 10 Januari 2012.

Perakitan dan penjualan laptop itu dilakukan di unit pusat bisnis sekolah. Mereka melibatkan siswa kelas XII untuk membuat laptop di sekolah. Berbeda dengan cara kerja di pabrik, satu orang siswa diwajibkan menangani sendiri satu unit laptop yang dibuat. "Perakitan hanya tiga jam sudah bisa selesai," ujarnya.

Modal awal pembuatan laptop berasal dari Kementerian Pendidikan Nasional pada 2009 sebesar Rp 400 juta. Duit itu dipakai untuk membeli komponen laptop. Sampai sekarang, pengerjaannya baru bisa berdasarkan pesanan. "Paling banyak dari kalangan sekolah dan guru," ujarnya. Harganya sesuai pasaran yang berlaku.

Menurut Eman, keuntungan uang penjualan laptop yang masuk ke sekolah sangat kecil. Namun keuntungan terbesarnya berupa investasi pengetahuan bagi guru dan siswa. Walau begitu, Eman berharap laptop rakitan SMK pasarnya bisa meluas. Sebab, dengan begitu, jumlah siswa yang bisa merakit akan semakin banyak.

Dia mengatakan sebenarnya banyak peminat yang memesan laptop SMK, terutama dari kalangan guru. "Mereka sangat membutuhkan agar bisa mudah cari bahan ajar di Internet dan menarik siswa belajar," katanya. Namun para guru hanya sanggup mengangsur, sementara sekolah perakit membutuhkan pembayaran tunai untuk membeli komponen.

Sekolah berharap Pemerintah Kota Bandung berbuat sesuatu. Misalnya membuat kebijakan pembelian laptop yang ringan buat para guru. Sekolah juga butuh tambahan modal untuk pembuatan laptop, terutama untuk pemesan yang hanya bisa mengangsur. "Kami sebenarnya sama seperti dealer laptop, bedanya kami tidak ditarget penjualan," katanya.

Kepala Bidang SMA dan SMK Dinas Pendidikan Kota Bandung Dedi Dharmawan mengatakan pihaknya telah membeli sedikitnya 5 laptop hasil rakitan SMK. "Saya pakai sisanya untuk anak buah, kualitasnya bagus seperti laptop sejenis," katanya. Meski begitu, ia mengakui Dinas Pendidikan masih mencari cara agar laptop rakitan SMK itu bisa dipakai banyak orang, paling tidak di kalangan pegawai negeri dan sekolah. "Pengadaan barang kan harus pakai tender," ujar Dedi.

ANWAR SISWADI


Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

12 jam lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

1 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

1 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

6 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

11 hari lalu

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

19 hari lalu

Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

22 hari lalu

Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

Kemendikbudristek sudah menyiapkan petunjuk teknis dan panduan untuk membantu mencegah kekerasan di sekolah.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

26 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

Lussy Novarida Ridwan mendapat penghargaan atas kontribusinya mempromosikan dan meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Jepang

Baca Selengkapnya

Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

28 hari lalu

Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

Pada 2024, Jokowi menyetujui 14 PSN Baru termasuk BSD milik Sinar Mas dan PIK 2 dari Agung Sedayu Group. Rentang 2013-2023 telah rampung 190 PSN.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

32 hari lalu

Hari Ini Pengumuman SNBP 2024, Simak Cara Registrasi Siswa yang Lolos Seleksi

Jumlah pendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi atau SNBP 2024 mencapai 702.312 siswa.

Baca Selengkapnya