Enam Tewas dalam Rusuh Pilkada Kabupaten Puncak

Reporter

Editor

Rabu, 4 Januari 2012 20:44 WIB

Sejumlah warga memperingati Hari Ulang Tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM) di lapangan Timika Indah, Kab. Mimika, (1/12). ANTARA/Husyen Abdillah

TEMPO.CO,TIMIKA—Kerusuhan terjadi antara dua kubu pendukung calon bupati Kabupaten Puncak, Papua. Enam orang tewas akibat luka tembak antara pendukung kandidat Elvis Tabuni dan Simon Alom di wilayah perbatasan Distrik Gome dengan Distrik Ilaga. “Situasi masih mencekam,” kata Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Puncak, Yunus Kelabetme, Rabu 4 Januari 2012.



Yunus mengatakan salah satu korban tewas adalah Kepala Puskesmas, Karel Mayau. Jenasah Karel ditemukan warga tergeletak bersimbah darah di jalan. “Mayat korban di bawa warga dan sore tadi sudah dibakar,” katanya. Dia menjelaskan dalam perang di Papua ada tradisi bahwa jenasah harus dibakar.




Advertising
Advertising

Korban tewas lainnya hingga Rabu malam belum diketahui identitasnya. Menurut Yunus, jumlah korban tewas bisa bertambah karena masih dalam pencarian. Selain itu hubungan komunikasi ke wilayah Kabupaten PuncaK terhambat minimnya infrastruktur telekomunikasi.


Salah satu korba terluka yang dikenali identitasnya adalah Kepala Distrik Pogoma, Tiperius Murib yang kini dalam keadaan kritis.

Konflik ini, kata Yunus menggunakan senjata api yang diperkirakan berjumlah lebih dari 15 unit. “Ada satu kelompok yang dilengkapi senjata api paling sedikit 15 orang lebih,” katanya. Dia tak tahu pihak yang memfasilitasi pengiriman senjata api. “Entah melalui pesawat apa,” kata Yunus.

Konflik antar kubu pendukung bupati ini terjadi sejak tahun lalu. Pada pertengahan tahun lalu, belasan warga tewas akibat konflik kedua kubu. “Keduanya sering saling perang.” Pada 3 Desember 2011 sebanyak tiga tewas akibat tertembak senjata api. “Itu semua pakai senjata bukan pakai panah,” kata Yunus.

Hingga rabu petang belum diperoleh keterangan kepolisian mengenai situasi Kabupaten Puncak. Jurubicara Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar Wachyono, melalui pesan pendeknya mengatakan polisi masih melakukan penyelidikan dan belum mendapat laporan lengkap dari Kabupaten Puncak. “Masih dalam lidik, laporan belum masuk,” kata Wachyono.





TJAHJONO EP




Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya