TEMPO Interaktif, Ponorogo - Aparat Kepolisian Sektor Kauman, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, hingga kini masih memeriksa Kepala Dusun di Desa Plosojenar, Nuladi Endar Palupi, 49 tahun. Dia didiuga menggelapkan jatah beras untuk keluarga miskin.
Kepala Polsek Kauman, Komisaris Polisi Heryanto menjelaskan bahwa perbuatan Nuladi diketahui berdasarkan laporan warga yang tidak mendapatkan jatahnya. “Kamis malam lalu ada warga yang melaporkan bahwa tersangka membawa beberapa karung beras,” kata Heryanto, Senin, 26 Desember 2011.
Setelah diselidiki ternyata Nuladi tidak membagikan beras murah kepada semua warga miskin di daerahnya. Dari 34 sak beras untuk warga miskin kemasan 15 kilogram hanya dibagikan sebanyak 22 sak. Sedangkan 12 sak dengan berat 180 kilogram justru dibawa ke rumah seseorang di dusun lain. “Katanya beras itu untuk membayar utangnya ke seseorang sebesar Rp1 juta,” ujar Heryanto.
Nuladi sudah dijebloskan ke dalam tahanan polisi sejak Minggu, 25 Desember 2011. Polisi masih mengembangkan pemeriksaan untuk mengetahui apakah ada orang lain yang terlibat, termasuk sebagai penadah. Sebab dalih Nuladi diragukan untuk bayar utang. Harga beras untuk warga Rp 1.600 per kilogram. Yang digelapkannya 180 kilogram, berarti uang yang didapat Rp 288 ribu. Padahal utangnya Rp 1 juta.
Nuladi dijerat pasal 374 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang penggelapan dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.
Sementara itu, Asisten Bidang Perekonomian Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Yusuf Pribadi, mengaku belum menerima laporan penggelapan jatah beras warga miskin tersebut. “Saya akan cek ke pejabat terkait mulai Kabag Perekonomian sampai Camat Kauman,” ucapnya.
Selama ini penyaluran beras untuk warga miskin tidak pernah bermasalah. “Kalau memang benar diselewengkan, ini baru pertama kalinya dan harus diusut tuntas,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo.
ISHOMUDDIN
Berita terkait
Buwas: Jutaan Ton Beras Bulog Terancam Membusuk
21 Juni 2019
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, jutaan ton beras yang tersimpan di gudang Bulog tinggal menunggu waktu untuk membusuk.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Pembagian Rastra Dipercepat, Bulog Akan Kalang Kabut
2 Maret 2018
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta distribusi bantuan beras sejahtera (rastra) pada Maret 2018 dilakukan di awal bulan.
Baca SelengkapnyaJokowi Minta Beras untuk 15 Juta Warga Tak Telat walau Sehari
5 Desember 2017
Presiden Jokowi meminta penyaluran program bantuan beras untuk 15 juta warga masyarakat tak telat walau hanya sehari.
Baca SelengkapnyaRaskin Bau dan Berkutu? Ini Solusi Wakil Bupati Banjarnegara
6 Juli 2015
Bila sampai menemukan beras dengan yang tak layak makan, apalagi berkutu dan bau, masyarakat harus berani menolak.
Baca SelengkapnyaJelang Ramadan, Penyaluran Raskin Dikebut
13 Mei 2015
Saat ini Bulog masih terus menyerap beras petani.
Baca SelengkapnyaBeras Miskin Tidak Layak Konsumsi Ditolak Warga
11 Mei 2015
Kualitas beras ebanyak 3 toj itu buruk, karena berbau dan berwarna kuning.
Baca SelengkapnyaBau Apek, Sumenep Tolak Beras Miskin dari Bulog Jatim
16 April 2015
Sesuai surat edaran Gubernur Jawa Timur beras jatah warga
miskin Sumenep sebanyak 1.745 ton per bulan. Jatah itu untuk
116.378 rumah tangga sasaran.
JK Jamin Subsidi Raskin Berlanjut
7 Maret 2015
Harga beras diklaim berangsur turun sebagai dampak operasi pasar beras dan beras murah untuk rakyat miskin.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melonjak, Pemerintah Parepare Bagikan Raskin
25 Februari 2015
Harga beras akan normal kembali pada Maret mendatang.
Cek Mutu Raskin, Rini Blusukan ke Gudang Bulog
10 Januari 2015
Menurut Rini, mutu raskin dipengaruhi juga oleh cara penyimpanannya di gudang.
Baca Selengkapnya