TEMPO Interaktif, Pasuruan - Banjir yang terjadi Senin dini hari, 26 Desember 2011, merendam tiga kecamatan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Air setinggi dada orang dewasa juga melumpuhkan arus lalu lintas Surabaya-Probolinggo selama enam jam lebih. Ratusan kendaraan terjebak banjir, sehingga dialihkan melalui Pandaan-Purwosari-Pasuruan-Probolinggo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Yudha Tri Sasongko, menjelaskan tiga kecamatan yang terendam adalah Kecamatan Bangil, Pohjentrek, dan Kecamatan Kraton. ”Ratusan hektare lahan dan ratusan rumah penduduk juga terendam banjir,” kata Yudha, Senin siang, 26 Desember 2011.
Banjir juga merenggut nyawa seorang pekerja bangunan di Bangil. Korban bernama Yunus, 25 tahun, warga Kabupaten Kediri, tewas terseret arus anak sungai Kedunglarangan. Warga sekitar bergotong royong mencari korban, dan berhasil ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi kejadian.
Menurut Yudha, BPBD Pasuruan hingga kini masih mendata kerusakan ataupun kerugian akibat banjir tersebut. Dia mengakui banjir di Pasuruan selalu terjadi setiap musim penghujan. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan Sungai Welang dan Sungai Kedunglarangan meluap.
Kini banjir mulai surut. Warga membersihkan rumah masing-masing, mengeluarkan lumpur dan air yang menggenangi rumah serta menjemur perabot rumah tangga yang tergenang banjir. "Sudah biasa, bersih-bersih setelah banjir," tutur Nuraini warga setempat.
Anggota Kepolisian Sektor Kraton juga bergotong royong membersihkan luapan banjir. Selain itu mereka juga masih disibukkan dengan pengamanan wilayah yang terendam banjir serta mengatur lalu lintas, terutama kendaraan yang terjebak banjir.
EKO WIDIANTO
Berita terkait
Resmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, Jokowi Kenang Banjir Manado 2014
19 Januari 2023
Jokowi menyebut bendungan Kuwil Kawangkoan ini dibangun sejak 2016, atau dua tahun setelah banjir terjadi di Manado pada 15 Januari 2014.
Baca SelengkapnyaIni Analisa BMKG Soal Penyebab Banjir Manado
23 Januari 2021
BMKG memberikan analisa terkait hujan lebat yang menyebabkan bencana banjir Manado dan tanah longsor yang terjadi pada Kamis 21 Januari 2021.
Baca SelengkapnyaCara Belanda Mendesain Rumah di Kota Manado Tahun 1800-an: Eropa - Tropis
23 Januari 2021
Menilik sejarah bagaimana pemerintah Belanda mendesain ulang rumah di Kota Manado pasca-gempa tahun 1844.
Baca SelengkapnyaBPBD: Banjir Manado Akibatkan 3 Orang Tewas dan Satu Hilang
23 Januari 2021
BPBD Kota Manado menyatakan bahwa hingga pukul 22.00 WITA pada Jumat 22 Januari 2021 sebanyak delapan kecamatan terdampak banjir Manado
Baca SelengkapnyaBanjir Merendam Sejumlah Kelurahan di Manado
22 Januari 2021
Banjir merendam sejumlah kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat sore, 22 Januari 2021.
Baca SelengkapnyaStatus Bendung Katulampa Turun ke 4, Jakarta Dinyatakan Aman
9 Oktober 2019
Kepala UPT Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BPBD Provinsi DKI Jakarta, Iwan Ibrahim menyampaikan status Bendung Katulampa telah turun dari 3 ke 4.
Baca SelengkapnyaBanjir Manado, Ribuan Pelanggan Listrik Alami Pemadaman
2 Februari 2019
Sebanyak 3.284 pelanggan mengalami pemadaman listrik karena banjir dan longsor yang melanda Kota Manado, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaPengungsi Manado Makan Mie, PNS Makan Nasi Padang
27 Januari 2014
Sangat bertolak belakang dengan kondisi banyak warga di posko pengungsian yang hanya makan nasi dengan lauk mie instan.
Baca SelengkapnyaPetambak Udang Subang Rugi Miliaran Akibat Banjir
22 Januari 2014
Udang para petambak di Kabupaten Subang ini merupakan udang
unggul yang didistribusikan ke hotel-hotel di Jakarta dan
Bandung.
Jawa Tengah Selatan Waspadai Banjir
22 Januari 2014
PSDA Jateng mencatat wilayah Banyumas dan Cilacap yang kondisinya rawan, meliputi Kali Serayu, Kliwing, dan Ijotipar.
Baca Selengkapnya