Ayah Gantung Diri Setelah Habisi Dua Anaknya  

Reporter

Editor

Jumat, 23 Desember 2011 15:17 WIB

Ilustrasi: TEMPO/Mahfoed Gembong

TEMPO Interaktif, Sleman - Seorang ayah diduga menghabisi nyawa dua anaknya kemudian bunuh diri dengan cara gantung diri. Sumpeno, 34 tahun, warga Dusun Biru, Desa Nogotirto, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta ditemukan warga tewas dengan melilitkan lehernya menggunakan selendang yang diikat di atap kayu langit-langit rumahnya. Kedua anaknya juga ditemukan tewas.

Nur Azizah, lima tahun, dan Putra Bagus Dwi, empat tahun, tewas diduga karena dipukul linggis oleh Sumpeno. Dugaan awal berasal dari kesaksian beberapa tetangga sekitar. Kenekatan Sumpeno itu dipicu karena stres terpendam setelah istrinya Irina, 30 tahun belakangan jarang pulang untuk mengurus anak mereka.

“Warga kaget sekali dia sampai tega. Dia selama ini sayang dan sering menemani anaknya bermain di rumah. Bahkan, meski ada lemburan kerja malam pun, tetap ngurusin anaknya,” kata seorang tetangga, Darsimin, ketika ditemui Tempo, Jumat, 23 Desember 2011.

Pada Kamis, 22 Desember malam, Sumpeno sempat terlihat cekcok hebat dengan istrinya. Suara gaduh barang dilempar diselingi teriakan keras dan makian Sumpeno di dalam rumah sempat didengar warga yang ronda. Warga yang merasa gerah, pada sekitar pukul 22.30, berencana mendobrak rumah Sumpeno atau lapor polisi.

“Tapi enggak ada yang berani mendobrak rumahnya karena ternyata dia bawa linggis. Warga juga enggak tahu kalau dua anaknya sudah disekap di dalam, dikira anaknya ikut ibunya,” kata kakak kandung Sumpeno, Ganek, saat ditemui Tempo secara terpisah.

Irina yang tujuh tahun telah dinikahinya Sumpeno sendiri sedang berada di tempat kerja karena shift malam.

Sumpeno diduga menghabisi kedua anaknya sekitar pukul 24.00-05.00. Sekitar pukul 03.00 WIB, warga memberanikan diri menengok dari jendela depan rumah itu sempat melihat Sumpeno masih tertidur. “Saat diintip perutnya masih keliatan turun naik,” kata Ganek.

Baru pagi harinya sekitar pukul 08.00 warga merasa curiga setelah melihat ada selendang menjuntai di dalam dapur rumah itu. Saat didobrak, warga menemukan Sumpeno telah tewas tergantung di langit dapur, sementara dua anak Sumpeno ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di atas dipan yang tubuhnya ditutup kasur.

Darsimin yang turut masuk menuturkan kepala kedua anak itu tampak meneteskan darah. Pada mayat anak laki-laki juga terlihat bekas luka cekikan di leher. Sebilah linggis penuh darah juga diamankan polisi sebagai barang bukti.

Kapolres Sleman AKBP Irwan Ramaini yang langsung menuju lokasi bersama Bupati Sleman Sri Purnomo menuturkan dugaan sementara persoalan itu adalah persoalan rumah tangga.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

22 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

1 hari lalu

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

2 hari lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

2 hari lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

2 hari lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

2 hari lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

3 hari lalu

Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

Keterangan Indra Pratama sebagai pemilik rumah lokasi tewasnya Brigadir RA berbeda dengan keterangan Polda Sulut. Ridhal disebut sebagai ajudan.

Baca Selengkapnya

Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

3 hari lalu

Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

Brigadir RA yang disebut tewas bunuh diri dalam mobil Alphard selama ini jadi ajudan pengusaha sejak 2021. Tanpa izin dari pimpinan.

Baca Selengkapnya

Brigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya

3 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya

Penyidik akan memeriksa ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi untuk menelisik lebih dalam penyebab personel Polresta Manado itu bunuh diri.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

3 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya