Warga Korban Lapindo Desak Verifikasi Aset

Reporter

Editor

Senin, 19 Desember 2011 11:45 WIB

Aksi unju rasa para korban Lapindo menuntut hak mereka beberapa waktu silam. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO Interaktif, Surabaya - Ratusan korban Lapindo dari tiga RT di Desa Mindi, Kecamatan Porong, Senin, 19 Desember 2011, kembali datangi kantor Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) di kawasan Jalan Gayung Kebonsari, Surabaya.

Mereka berasal dari RT 10, RT 13, dan RT 15 RW 02. Kali ini mereka mendesak BPLS segera melakukan verifikasi terhadap aset berupa tanah dan bangunan rumah mereka. "Dari sembilan RT yang dapat ganti rugi, enam RT sudah dilakukan verifikasi. Tiga RT kami hingga kini tak kunjung dilakukan verifikasi," kata koordinator warga, Marzuki, yang juga Ketua RT 15 Desa Mindi, Senin, 19 Desember 2011.

Beberapa waktu lalu, mereka bahkan sempat mendatangi kantor Gubernur Jawa Timur. Para korban lumpur Lapindo itu mendesak Gubernur Soekarwo, yang juga anggota Dewan Pengarah BPLS, segera memerintahkan BPLS melakukan pengukuran tanah dan bangunan warga.

Saat itu, Soekarwo, yang mengaku tidak mengetahui secara pasti data di lapangan, mengatakan bahwa tak semua tanah di Desa Mindi masuk dalam peta area terdampak. "Di Mindi ada 21 RT. Ada kekhawatiran kalau 3 RT diukur, nanti yang lainnya juga ingin dimasukkan untuk mendapat ganti rugi. Masalah ini yang masih kita cari solusinya," kata Soekarwo.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2011 tentang Ganti Rugi disebutkan bahwa ganti rugi untuk kawasan tiga desa, yakni Desa Siring Barat, Jatirejo Barat, dan Desa Mindi, akan diberikan kepada 9 RT yang terdiri dari Desa Siring Barat 4 RT, Jatirejo Barat 2 RT, dan Mindi 3 RT.

Namun BPLS hingga saat ini hanya melakukan verifikasi bagi rumah dan bangunan di Siring Barat dan Jatirejo Barat, sedangkan rumah dan tanah di 3 RT Desa Mindi hingga saat ini tak kunjung dilakukan verifikasi. "Kami khawatir kawasan kami tidak diukur dan ditinggal begitu saja, padahal kondisinya sudah memprihatinkan," ujar Marzuki.

Hingga berita ini diturunkan, pewakilan warga masih menunggu kedatangan Ketua BPLS Sunarso untuk melakukan dialog. Jika unjuk rasa kali ini tak mendapatkan hasil memuaskan, warga mengancam akan kembali melakukan blokade Jalan Raya Porong, Selasa besok, 20 Desember 2011.

FATKHURROHMAN TAUFIQ

Berita terkait

Sampai Jatuh Tempo, Lapindo Baru Bayar Utang Rp 5 M ke Pemerintah

12 Juli 2019

Sampai Jatuh Tempo, Lapindo Baru Bayar Utang Rp 5 M ke Pemerintah

Utang keseluruhan Lapindo Brantas dan Minarak Lapindo Jaya ke pemerintah mencapai Rp773,38 miliar.

Baca Selengkapnya

8 Tahun Lapindo, 3.200 Berkas Belum Dibayar

29 Mei 2014

8 Tahun Lapindo, 3.200 Berkas Belum Dibayar

Warga ingin Bank Jatim mengeluarkan dana talangan.

Baca Selengkapnya

Bagir Manan : MK Tak Berwenang Putuskan Ganti Rugi Lapindo

14 Desember 2012

Bagir Manan : MK Tak Berwenang Putuskan Ganti Rugi Lapindo

Bagir Manan menilai Kasus Lapindo perbuatan melanggar hukum sehingga yang berwenang menentukan soal ganti rugi adalah pengadilan biasa.

Baca Selengkapnya

Harta Bakrie Terkuras Lapindo  

29 November 2012

Harta Bakrie Terkuras Lapindo  

Aburizal Bakrie terdepak dari daftar 40 orang terkaya di Indonesia tahun 2012 versi Forbes.

Baca Selengkapnya

3.000 Korban Lapindo Bakal Turun ke Jalan  

23 November 2012

3.000 Korban Lapindo Bakal Turun ke Jalan  

Korban lumpur Lapindo menuntut Minarak Lapindo membayar sisa ganti rugi yang mencapai Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

Sidoarjo Siagakan Relawan Tanggap Bencana Lapindo  

7 November 2012

Sidoarjo Siagakan Relawan Tanggap Bencana Lapindo  

Pemerintah kabupaten menyiapkan skenario terburuk.

Baca Selengkapnya

Lapindo Brantas Incar Lapangan Offshore Madura  

5 November 2012

Lapindo Brantas Incar Lapangan Offshore Madura  

Lapindo Brantas Inc (LBI) masih mencari mitra untuk turut mendanai pengembangan industri hulu migas itu.

Baca Selengkapnya

Hujan Turun, Lumpur Lapindo Nyaris Meluap

5 November 2012

Hujan Turun, Lumpur Lapindo Nyaris Meluap

Luberan lumpur di titik P 71-10d dan P 21-22 akan berdampak pada rel kereta api dan Raya Porong. Sementara titik P 33 akan berdampak pada permukiman.

Baca Selengkapnya

Juru Bicara Badan Penanganan Lumpur Tewas Mendadak

14 September 2012

Juru Bicara Badan Penanganan Lumpur Tewas Mendadak

Juru bicara Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Ahmad Khusairi, meninggal dunia secara mendadak akibat serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kembali Gelontorkan Dana untuk Lapindo

10 September 2012

Pemerintah Kembali Gelontorkan Dana untuk Lapindo

Tahun 2013 pemerintah menganggarkan Rp 2,236 triliun naik dari tahun ini Rp 1,533 triliun.

Baca Selengkapnya