Kapolda Jemput Jenazah Bripda Ridwan Napitupulu  

Reporter

Editor

Senin, 5 Desember 2011 18:17 WIB

REUTERS/Herwig Prammer

TEMPO Interaktif, Medan - Kapolda Sumatera Utara, Inspektur Jenderal Wisnu Amat Sastro, akan menjemput jenazah Brigadir Dua Ridwan Napitupulu di Bandara Polonia, Senin malam ini.

Kapolda, kata juru bicara Polda, Ajun Komisaris Besar Mangantar Pardamean Nainggolan, bersama pejabat utama Polda memberi penghormatan untuk Bripda Ridwan yang tewas saat menjalankan tugas.

"Secara khusus, malam ini Pak Kapolda akan datang menjemput jenazah Bripda Ridwan di Bandara Polonia sebelum diserahkan kepada keluarga," kata Nainggolan kepada Tempo, Senin 5 Desember 2011.

Kapolda, menurut Nainggolan, memberi perhatian untuk polisi yang tewas saat menjalankan tugas seperti Bripda Ridwan Panjaitan. Sebagai bentuk perhatian Kapolda, ujar Nainggolan, iring-iringan keluarga Ridwan yang mengantarkan jenazah ke Kampung Jonggi Nihuta, Kecamatan Silaen, Toba Samosir, akan dikawal polisi. "Meski Bripda Ridwan bukan anggota Polda Sum-Ut, tapi Bapak Kapolda merasa Bripda Ridwan adalah polisi teladan yang pantas dihormati," ujar Nainggolan.

General Manager Garuda Indonesia di Medan, Muchwendi Harahap, mengatakan, jenazah Bripda Ridwan Napitupulu diterbangkan dari Jakarta sekitar pukul 20.00 WIB menggunakan pesawat Garuda 196. "Tiba di Medan diperkirakan sekitar pukul 22.15 WIB untuk selanjutnya diserahkan kepada polisi dan keluarga almarhum Ridwan," kata Muchwendi Harahap kepada Tempo.

Bripda Ridwan Napitupulu meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara, Jayapura, Senin dini hari, 5 Desember 2011, sekitar pukul 00.30 WIT, akibat dianiaya belasan warga bersenjata panah di Kampung Berap, Distrik Nimbokrang, Jayapura, Kamis, 1 Desember 2011 lalu.

Saat itu, bersama temannya, Bripka Dian Budi Santosa, dia sedang melakukan pengecekan pengibaran bendera Bintang Kejora di wilayah itu.

Keduanya dihadang belasan warga. Bripda Ridwan terluka, sedangkan Bripka Dian Budi Santosa berhasil lolos setelah menyelamatkan diri ke Kali Niru. Dian Budi Santoso kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Nimbokrang.

Namun ajal menjemput Bripda Ridwan meski sempat dirawat di Rumah Sakit Youwari, Sentani, sebelum dibawa ke RS Bhayangkara, Jayapura. Sebelum menjalani operasi penyambungan rahang, Bripda Ridwan meninggal dunia dengan wajah rusak dan pinggang terluka panah. Polisi telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus tersebut. Mereka adalah Thomas Tarko, Yonathan Tarko, dan Jhon Calvin Tarko. Ketiganya akan dikenakan Pasal 214 ayat 2 KUHP.

SAHAT SIMATUPANG

Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya