Hilang Kepercayaan Masyarakat Kepada Polri

Reporter

Editor

Selasa, 23 Desember 2003 11:10 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Upaya kepolisian untuk menembak ditempat Tommy “Ibrahim” Soeharto hanya physi-war (perang urat-syaraf). Terpidana 18 bulan untuk kasus tukar guling (ruislag) Badan Urusan Logistik (Bulog) dan PT Goro Batara Sakti itu tidak akan ditembak. Ia dianggap terlalu “berharga”. Di sisi lain, secara teknis polisi akan membentur HAM, KUHP dan opini masyarakat. Demikian dikatakan kriminolog UI, Adrianus Meliala kepada reporter Tempo News Room saat dihubungi lewat telepon di Jakarta, Minggu (12/8).

Menembak putra bungsu Soeharto itu menurut Meliala bukan sesuatu yang penting. Upaya itu hanya kelanjutan dari pilihan polisi akibat kegagalan-kegagalan dalam menangkap Tommy. “Kalau gagal satu cara, bagaimana cara lainnya,”papar dia. Diakui Meliala, kepolisian selama ini bekerja keras dengan melakukan razia, sweeping, bahkan pelacakan dengan teknologi, ”Tapi selalu gagal.”

Staf pengajar jurusan kriminologi fisip UI ini khawatir polisi akan gagal membekuk Tommy. Sebab menurut dia, banyak “tembok yang bisa mendengar”. ”Mungkin ada oknum atau organisasi yang akan menggagalkan upaya itu,”kata dia. Dalam kasus ini, lanjut Meliala, polri mempertaruhkan integritasnya sehingga perlu kerja ekstra keras untuk mengusut keberadaan pria yang diduga otak pelaku pembunuh Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita.

Dalam kategori pertempuran, kata Meliala, tidak ada istilah tembak ditempat. Kecuali, jika sasaran yang hendak ditembak itu melakukan suatu perlawanan yang mematikan. Menurut dia, polri sebagai penegak hukum tentunya bekerja sesuai prosedur dan tunduk pada undang-undang. Justru Tommy harus ditangkap hidup-hidup agar bisa nyanyi,”tegas dia.

Meliala menduga, kebijakan tembak ditempat karena ada pihak yang ingin melihat Tommy mati. Karena bagaimanapun, lanjut dia, sosok tersebut merupakan kunci yang banyak mengetahui kejadian-kejadian menggemparkan terakhir ini. Ultimatum polri yang menyatakan jika 3X24 jam Tommy tidak ditemukan maka akan ada upaya tegas, kata Meliala, adalah upaya polisi untuk melegitimasi menembak mati Tommy.

Dia juga mengatakan, saat ini masyarakat mempercayai polri untuk menangkap Tommy .”Momentum ini harus dijaga,”kata Meliala. Dia khawatir, jika upaya penangkapan Tommy berjalan lambat dan berlarut-larut, opini publik akan berubah.”Jangan-jangan ada deal (kompormi) antara polisi dan Tommy,” ujar dia. Namun, jika polisi berhasil penangkap suami Tata itu alam jangka waktu yang singkat, publik akan merespon dengan luar biasa.” Tapi jangan sampai harapan besar itu, malah polri gegabah, gampang main tembak,” kata Meliala. (Hilman Hilmansyah)

Advertising
Advertising

Berita terkait

10 Hal yang Perlu Dipersiapkan dalam Hadapi UTBK SNBT Gelombang 2

1 menit lalu

10 Hal yang Perlu Dipersiapkan dalam Hadapi UTBK SNBT Gelombang 2

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan calon mahasiswa baru yang akan menghadapi UTBK SNBT di antaranya adalah peserta telah mendaftar akun SNPMB Siswa dan peserta adalah SMA/SMA/MA kelas 12 pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Kritik Uang Pangkal, Mahasiswa Universitas Riau Dipolisikan Rektor Atas Tuduhan Pencemaran Nama Baik

1 menit lalu

Kritik Uang Pangkal, Mahasiswa Universitas Riau Dipolisikan Rektor Atas Tuduhan Pencemaran Nama Baik

Seorang mahasiswa Universitas Riau dilaporkan oleh rektornya sendiri. Khariq dilaporkan kasus pencemaran nama baik di UU ITE.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Guinea, Shin Tae-yong Fokus Jaga Kondisi Pemain Agar Tetap Bugar

3 menit lalu

Indonesia vs Guinea, Shin Tae-yong Fokus Jaga Kondisi Pemain Agar Tetap Bugar

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong mengatakan para pemain mulai alami kelelahan psikologis menjelang laga Indonesia vs Guinea.

Baca Selengkapnya

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

3 menit lalu

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

Arab Saudi menekan Israel agar tak menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Debut Stray Kids di Met Gala 2024 dalam Balutan Busana Tommy Hilfiger

6 menit lalu

Debut Stray Kids di Met Gala 2024 dalam Balutan Busana Tommy Hilfiger

Stray Kids grup K-pop pertama yang tampil lengkap di Met Gala

Baca Selengkapnya

NasDem dan PAN Berebut Kursi Keenam di Sengketa Pileg, Saldi Isra: Dari Pilpres Sudah Berbeda

13 menit lalu

NasDem dan PAN Berebut Kursi Keenam di Sengketa Pileg, Saldi Isra: Dari Pilpres Sudah Berbeda

PAN dan NasDem bersengketa soal kursi keenam di sidang PHPU pileg. Saldi menilai peselisihan itu unik karena mereka tak memperebutkan kursi terakhir.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

14 menit lalu

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024 Kota Surabaya: Hasil Survei Tunjukkan Elektabilitas Eri Cahyadi Masih Tertinggi

21 menit lalu

Pilkada 2024 Kota Surabaya: Hasil Survei Tunjukkan Elektabilitas Eri Cahyadi Masih Tertinggi

Pasangan petahana Eri Cahyadi-Armuji mendaftar ke PDIP untuk maju dalam Pilkada 2024 Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

41 menit lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya

Relawan Daftarkan Kaesang di Pilkada Kota Bekasi, PSI: Murni Aspirasi Warga

41 menit lalu

Relawan Daftarkan Kaesang di Pilkada Kota Bekasi, PSI: Murni Aspirasi Warga

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengatakan langkah relawan mendaftarkan Kaesang ikut Pilkada Kota Bekasi murni aspirasi masyarakat.

Baca Selengkapnya