Mahfud MD Cuek Dituding Cari Sensasi

Reporter

Editor

Kamis, 17 November 2011 19:47 WIB

Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD (kanan) ditemani oleh Hakim Konstitusi Haryono. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD tak peduli jika ada yang menyebutnya, sengaja mencari sensasi terkait pernyataannya. Sebelumnya, Mahfud menyatakan ada praktek jual-beli pasal dalam proses pembuatan undang-undang di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).



Ditemui di kantornya, Kamis 17 November 2011, Mahfud mengaku tak akan terpancing dengan pernyataan banyak pihak yang meminta dirinya menunjukkan bukti soal jual beli pasal itu. Apalagi, kata Mahfud, jika tudingan sensasi itu terkait isu Pemilu 2014."Sah-sah saja mereka bicara" kata Mahfud. " Kalau diam nanti dibilang sok alim, kalau ngomong dibilang untuk menarik perhatian. Pokoknya kalau urusan politik itu apapun bisa dibuat orang dan saya nggak peduli,"

Menurut Mahfud, praktek juall beli yang dipaparkannya itu, sebenarnya sudah terbukti di pengadilan. Misalnya saja kasus aliran dana YPPI Bank Indonesia yang diduga mengalir ke DPR sebesar Rp 31,5 miliar. Lalu kasus suap program percepatan pembangunan dan infrastruktur daerah di Kementerian Tenaga Kerja yang kini ditangani KPK.



Mahfud juga enggan menanggapi permintaan sejumlah pihak yang memaksanya menunjukkan bukti terkait ucapannya. Karena pada dasarnya kasus-kasus tersebut memang pernah disidangkan dan telah terbukti di pengadilan.

"Kenapa saya harus melapor itu, wong semua orang sudah tahu. Saya itu hanya mengatakan yang semua orang sudah tahu dan sudah terbukti di Pengadilan, kok minta saya membuktikan lagi, untuk apa saya membuktikan,"ujarnya.

Terkait pernyataannya ini, kata dia, banyak pihak yang memberik dukungan. Bahkan ada beberapa pejabat kementerian yang bersiap mendukungnya secara terang-terangan.

"Banyak pejabat eselon 1, ada mantan menteri juga bilang, terus (saja) pak, saya berani jadi saksi karena saya juga mengalami. Pejabat eselon 1 itu bilang Bapak betul, Departemen kami itu nggak punya anggraran, tapi menterinya harus cari akal karena harus ada 'dana gizi' istilahnya,"kata mantan anggota DPR ini.

Sebenarnya, lanjut Mahfud, dirinya tak bermaksud pernyataannya itu muncul di media massa. Karena apa yang disebutkannya itu adalah bagian ilustrasi dari ceramahnya saat menjadi pembicara utama dalam sebuah seminar di Jakarta. Saat itu ia berbicara mengenai politik hukum, dimana ia menyebut ada tiga hal yang menyebabkan undang-undang di Indonesia buruk, yaitu tukar menukar antara kekuatan politik, profesionalitas dan adanya jual beli dalam penentuan isi pasal-pasal undang-undang.

"Saya tak bermaksud ini muncul ke media, tapi itu muncul di media saya malah senang. Karena saya bicara itu di forum ilmiah dan wartawan yang menulis,"ujarnya.

MUNAWWAROH

Advertising
Advertising

Berita terkait

Tekad Bulat Ganjar Pranowo Tak Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Beberapa Pernyataannya

7 jam lalu

Tekad Bulat Ganjar Pranowo Tak Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Beberapa Pernyataannya

Mantan capres Ganjar Pranowo berkali menyatakan tak akan bergabung dalam pemerintahan Presiden dan Wapres terpilih Prabowo -Gibran. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Bagaimana dengan Mahfud Md?

16 jam lalu

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Bagaimana dengan Mahfud Md?

Ganjar menjadi oposisi guna menegakkan mekanisme check and balances terhadap kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran. Bagaimana dengan Mahfud Md?

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

5 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

6 hari lalu

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

7 hari lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

7 hari lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud Md Kembali ke Kampus usai Pilpres 2024

7 hari lalu

Saat Mahfud Md Kembali ke Kampus usai Pilpres 2024

Mantan Cawapres 03 Mahfud Md kembali ke dunia pendidikan tinggi sebagai pakar hukum tata negara setelah kontestasi Pilpres 2024 selesai.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

11 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi? Berikut Pernyataan Beberapa Tokoh PDI Perjuangan

11 hari lalu

Seberapa Siap PDIP Jadi Oposisi? Berikut Pernyataan Beberapa Tokoh PDI Perjuangan

Hasto Kristiyanto dan Ahmad Basarah menyatakan bahwa PDIP siap menjadi oposisi sesuai arahan ketua partai. Bagaimana sikap PDIP ke depannya?

Baca Selengkapnya

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

13 hari lalu

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar Pranowo mengaku tak diundang untuk menghadiri penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya