Tiga Penyebab Mengapa Kasus Papua Tak Selesai  

Reporter

Editor

Senin, 7 November 2011 13:32 WIB

Anggota kepolisian Mimika bentrok dengan karyawan PT. Freeport Indonesia yang melakukan aksi unjuk rasa di Timika, Papua, (10/10) ANTARA/Spedy Paereng

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah diminta memberi perhatian lebih terhadap persoalan di Papua supaya tak terjadi blunder kebijakan. Apalagi Papua sedang menjadi sorotan internasional. "Persoalan Papua tidak hanya masalah lokal, tapi sudah menjadi perhatian dunia internasional," kata Diaz Gwijangger, anggota Komisi X DPR asal Papua, di gedung DPR, Senin, 7 November 2011.

Diaz menyatakan ada tiga penyebab kenapa persoalan Papua tak pernah selesai. Pertama, terkait sejarah bergabungnya Papua ke Indonesia melalui Penentuan Pendapat Rakyat 1969. Diaz menilai, masyarakat Papua memandang sejarah Pepera belum selesai hingga kini. "Pemerintah dan rakyat Papua harus segera berdialog menyikapi masalah ini," ucap Diaz.

Dialog diperlukan karena ada perbedaan pandangan antara rakyat Papua dengan pemerintah dalam memandang Pepera. "Pemerintah menganggap persoalan ini sudah selesai, sementara Papua tidak," kata dia.

Persoalan kedua, menurut Diaz, adalah sejarah kekerasan dan pelanggaran HAM Papua. Diaz menyatakan, pelanggaran HAM tidak pernah diselesaikan secara tuntas. "Kalau Komnas menemukan pelanggaran, peradilan HAM seharusnya melaksanakan itu," ucap anggota Fraksi Partai Demokrat ini.

Diaz mengutarakan, persoalan krusial lain Papua adalah eskploitasi sumber daya alam. Menurut dia, warga Papua tidak pernah mendapat kompensi yang jelas. Eksploitasi terus dilakukan sementara rakyat Papua masih tetap di bawah garis kemiskinan.

Dia mengkritik pembentukan Tim Pengawas Otonomi Khusus untuk Aceh dan Papua di DPR. Pembentukan tim ini dinilai tidak melibatkan perwakilan masyarakat setempat. Padahal, untuk menuntaskan masalah di wilayah ini perlu pendekatan kultural dan sosiologis. "Tapi saya tak dilibatkan," katanya.

Tim Pengawas ini seharusnya, kata Diaz, melaporkan hasilnya secara berkala ke publik. "Jangan ditumpuk dan diakumulasi sehingga jadi bom waktu," dia menjelaskan.

I WAYAN AGUS PURNOMO

Berita terkait

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

25 April 2016

Mabes Polri Belum Usut Penyebar Kabar Bohong Tolikara

Kepolisian mengungkapkan kerusuhan di Tolikara Papua merupakan kabar bohong.

Baca Selengkapnya

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

25 April 2016

Polri Bantah Ada Kerusuhan di Tolikara  

Polri mengakui ada seorang pegawai Dinas Kependudukan yang meninggal.

Baca Selengkapnya

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

24 April 2016

Tolikara Rusuh Lagi, 1 Tewas 95 Rumah Dibakar  

Konflik Tolikara ini sudah terjadi sejak 9 April 2016 dan berlangsung hingga hari
ini.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

8 September 2015

Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Selain melakukan uji balistik, Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

11 Agustus 2015

Jokowi Minta Pelaku Kerusuhan di Tolikara Diproses Hukum  

Jokowi minta agar pelaku, aktor, maupun aparat yang salah prosedur penanganannya harus diperiksa dalam kasus Tolikara.

Baca Selengkapnya

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

11 Agustus 2015

Presiden GIDI Minta Penyidikan Kasus Tolikara Dihentikan

Presiden GIDI minta Kapolda Papua menyerahkan proses penyelesaian masalah tersangka kepada gereja dan umat muslim Tolikara.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

10 Agustus 2015

Komnas HAM: Temukan Aparat yang Menembak Warga Tolikara  

Komnas HAM mendesak Menkopolhukam agar memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI mengusut penembakan Tolikara.

Baca Selengkapnya

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

10 Agustus 2015

Rusuh Tolikara, Komnas HAM Temukan 4 Pelanggaran  

Komnas HAM menemukan empat indikasi pelanggaran HAM pada kerusuhan di Tolikara.

Baca Selengkapnya

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

10 Agustus 2015

Hasil Investigasi Tolikara, Komnas: Ada 4 Pelanggaran HAM  

Pemerintah memastikan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, tidak dipicu oleh isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Baca Selengkapnya

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

10 Agustus 2015

Tolikara Pulih, Begini Proses Pembangunan Musala dan Ruki  

Pembangunan 85 ruki dan musalah untuk menggantikan ruki dan musalah yang terbakar saat amuk massa pada 17 Juli lalu.

Baca Selengkapnya