Wawancara Jusuf Kalla: Mengapa Mesti Merecoki?

Reporter

Editor

Senin, 7 November 2011 09:23 WIB

Jusuf Kalla. TEMPO/ Edi Wahyono

TEMPO Interaktif, Jakarta -Kontes keajaiban dunia yang melibatkan Pulau Komodo terus menuai kontroversi. Yayasan New7Wonders dinilai banyak pihak tak berkompeten dalam memberi label keajaiban dunia. Sejumlah pihak bahkan menganggap kompetisi ini penipuan.

Jusuf Kalla tak mundur selangkah pun dengan berbagai pandangan itu. Wakil Presiden periode 2004-2009 ini yakin ajang New7Wonders menjadi ajang murah menggenjot pariwisata, khususnya Pulau Komodo.

Kalla menerima wartawan Tempo Setri Yasra, Pramono, Yandi M. Rofiyandi Fanny Febiana, dan fotografer Dwianto Wibowo di rumah anaknya di bilangan Pondok Indah, Kamis 3 November 2011.

Ia bercerita di balik kisruh komodo dengan gayanya yang penuh humor dan blakblakan. Dalam sesi pemotretan, fotografer sempat meminta asesori komodo. Punya boneka komodo, Pak? “Ha, ha, ha. Tidak ada."

Simpang siur Pulau Komodo yang masuk kandidat tujuh keajaiban dunia, bahkan ada yang menyebut New7Wonders sebagai penipuan, bagaimana penjelasan dari Bapak?


Saya baru tiga minggu di sini. Oke, lihat saja video di Lisbon. (Kalla memperlihatkan video melalui Ipad-nya). Acara meriah begini, mana bisa disebut abal-abal? Gak bener sebelah mananya? Semua sudah tahu mekanisme pemilihan tujuh keajaiban dunia ini, mirip seperti idol dan sebagainya. Prosesnya memang begitu dari awal.

Dil
ihat dari kantornya, Duta Besar Swiss mengatakan lembaga itu kurang kredibel?

Museum itu milik keluarga. Zaman sekarang, soal ini kan diatur melalui laptop selesai. Mereka bisa kemana pun lewat laptop. Mereka mendatangi lokasi yang menjadi peserta di seluruh dunia.

Indonesia mengundurkan diri sebagai tuan rumah dalam acara anugerah New7Wonders?


Semua negara ditawarkan menjadi host, termasuk Indonesia. New7Wonders mensyaratkan bidding fee US$ 7 juta, dibayar belakangan. Biaya penyelenggaraan tergantung pada acara. Kalau mau sederhana berarti anggaran bisa ditekan. New7Wonders hanya memberikan kisaran. Tak ada mereka minta duit. Pada Agustus 2011, pemerintah minta. Malah pada 6 September 2011 menyebutkan akan ada Keputusan Presiden.

Lalu mengapa kemudian tak jadi?


Saya tak tahu dan tak pernah mau tahu. Saya baru 3 Oktober di sini. Bagi saya, ini terlantar dan bagaimana bisa menjadi begini. Kita tak mau tambah ribut. Jadi sudah disetujui dan Indonesia sanggup, tapi tak jadi. Mengapa tak jadi, padahal ini jualan paling gampang? Mengapa bisa tak jadi host. Padahal kita sempat mendesak?

Apakah Bapak k
onfirmasi langsung ke Pak Sapta Nirwandar?

Sebenarnya saya tak berhubungan langsung. Saya hanya diminta membantu. Saya cek, ada masalah dan tanya ke Jero. Saya telepon Todung dan dikatakan tak ada masalah soal keikutsertaan.

Bagaimana tanggapan Jero Wacik ketika ditelepon?


Dia bilang bahaya, tapi justru membuat saya tertantang untuk memeriksa. Jero bilang lembaga itu tak dipercaya. Lalu saya dikasih sejumlah dokumen yang meyakinkan acara ini. Lagi pula pemerintah tak keluar dana. Ini untuk bangsa, semua gratis.

Bapak sempat bilang, kalau komodo menang, kau juga senang?


Iya. Kan kalau ini menang pariwisata dapat. Rakyat mendukung. Akhirnya Jero mendukung, sehingga muncul surat Pariwisata ke Telkomsel karena Telkomsel minta klarifikasi.

Bagaimana ceritanya sehingga
Presiden di Lombok memberi dukungan dengan SMS?

Saya bilang kepada Presiden, ini penting untuk bangsa ini. Saya ketemu di Yogyakarta pas acara Sultan.

Bagaimana reaksi
SBY ketika bertemu?

Sangat mendukung. Saya jelaskan bahwa semua negara ikut termasuk pemimpinnya. Netanyahu, Obama, dan lain-lain ikut. Presiden mengacungkan jempol.

Bagaimana i
mplikasi ekonomi ke pulau Komodo?

Nanti. Sekarang kan yang datang hanya 100 orang per hari, dulu paling banyak 50 orang per hari. Kalau berhasil, bisa 1000 per hari. Hotel dibangun. Sekali Komodo menjadi seven wonders, seumur hidup akan dipercaya. Ini cara termurah. Jadi salah satu gunanya agar komodo dijaga. Ongkos menjaga itu Rp 15 miliar per tahun.

Apakah duta komodo ini sebagai lompatan menuju 2014?


Ha,ha,ha. Saya sebulan tak mau terima. Tapi saya respek pada ibu-ibu.

Mengapa
Bapak tak cepat merespons permohonan menjadi duta komodo?

Saya pikir, apa lagi ini urusan komodo. Akhirnya saya jawab ke sekretaris, ya sudah cari waktu saja. Jadi, datang sendiri itu barang, bukan saya mencari. Saya salut dengan ibu-ibu luar biasa dari berbagai profesi untuk komodo ini. Demi bangsa.

Dukungan terhadap Pulau Komodo melimpah, apa rahasianya?

Saya mengubah dari kampanye komodo menjadi ekonomi dan menurunkan biaya SMS.

Operator menganggapnya sebagai CSR?

ya luar biasa mereka dan semua orang yang mendukung. Ketika saya menyanggupi kampanye komodo, Saya mengumpulkan semua dan memberi tahu misi bangsa ini di Bimasena 10 Oktober. Pasang iklan tak bayar, dipasang iklan juga tak dibayar. Iklan di televisi ada, tapi tak ada biaya. Semua gratis. Mengapa mesti ada yang merecoki. Ini gotong royong nasional dan sangat luar biasa.

Jadi sama sekali bukan panggung?

Ha,ha,ha. Memangnya saya hanya tinggal di rumah. Tanpa ini pun semua orang kenal saya. Cuma sebulan, apa urusannya? Ini misi bagus, masa orang mikir macam-macam.

Jadi bagaimana nanti 2014?

Tidak usahlah. Gak ngomong juga sudah dianggap macem-macem.

Berita terkait

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

2 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

37 hari lalu

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,

Baca Selengkapnya

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

46 hari lalu

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

4 Oktober 2023

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

Tim SAR melaporkan hilangnya turis asal China di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

15 September 2023

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

Kapolsek Kompdo Ivans Djarat menganiaya seorang satpam bank di NTT gegara ditegur memakai helm saat di ATM. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

15 September 2023

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

Kapolsek Komodo menganiaya satpam bank di NTT menuai reaksi Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

16 Agustus 2023

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

Garuda Indonesia mengangkut 6 ekor komodo dari Jakarta untuk menuju Labuan Bajo atau translokasi ke habitat alaminya.

Baca Selengkapnya

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

15 Agustus 2023

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

Komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan, dan dikategorikan sebagai spesies rentan dalam daftar IUCN Red List.

Baca Selengkapnya

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

26 Juli 2023

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Komodo, Labuan Bajo, NTT, dalam sehari bisa menyalurkan 33 kilo liter (Kl) avtur untuk melayani 13 pesawat.

Baca Selengkapnya

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

25 Juli 2023

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

Selain memproduksi mobil Maung, PT Pindad juga memiliki lima kendaraan taktis. Simak informasinya dan profil PT Pindad di sini:

Baca Selengkapnya