TEMPO Interaktif, Jakarta:Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif meminta Dewan Perwakilan Rakyat segera membentuk panitia khusus untuk meneliti ketidakberesan pengelolaan penyelenggaraan haji. "Periksa apa yang terjadi selama ini," ujarnya seusai acara pengukuhan anggota bersih transparan profesional Pemuda Muhamaddiyah dalam rangka kampanye anti suap, di Jakarta, Jum'at (19/12).Menurut Syafii, ketidakbecusan dalam pengelolaan haji ini bukan terjadi tahun ini saja. "Apakah kita akan menjadi lebih bodoh dari keledai," katanya menyesalkan. Dia berpendapat, masalah haji ini bukan hanya menyangkut umat, tetapi juga harga diri sebuah bangsa. Ia menilai Menteri Agama Sayyid Hussein Agil al-Munawwar tidak profesional. Seperti diberitakan banyak media, Departemen Agama membatalkan kuota tambahan haji, karena tak mendapat izin dari pemerintah Arab Saudi. Akibatnya, ribuan calon jemaah haji gagal berangkat ke Tanah Suci tahun mendatang. Menurut Syafii, DPR perlu melakukan penelitian ke lapangan sehingga bisa membantu merumuskan penanganan haji yang efektif dan murah. "Bila memungkinkan, penyelenggaraan haji dikelola (saja) oleh swasta. Tapi ini perlu pengkajian terlebih dahulu," ujarnya mengingatkan. Muhamadiyah sendiri, kata dia, akan segera melakukan rapat koordinasi pada Senin, 22 Desember ini untuk membahas masalah haji ini. Pasalnya, di antara calon yang gagal berangkat juga adalah warga Muhammadiyah. Lebih jauh Syaffi menilai bahwa kepemimpinan yang kuat di masa mendatang, akan sangat turut membantu mengatasi permasalahan haji itu. "Dan, itu sangat ditentukan oleh hasil Pemilu 2004 nanti," katanya. Ramidi - Tempo News Room
Berita terkait
Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga
21 menit lalu
Jenazah Brigadir RA yang Tewas di dalam Alphard Tidak Diautopsi, Langsung Diserahkan ke Keluarga
Brigadir RA yang tewas dengan luka tembak di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang tercatat berdinas di Polresta Manado.