Wawancara Hendropriyono Soal Kepala BIN Marciano

Reporter

Editor

Jumat, 21 Oktober 2011 06:37 WIB

A.M Hendropriyono. dok TEMPO/Dimas Aryo

TEMPO Interaktif, Jakarta:- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menunjuk Letnan Jenderal TNI Marciano Norman sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Sutanto. Ini artinya, kembalinya badan intelijen itu dipimpin militer aktif,



Apa makna penunjukkan ini dan apa yang seharusnya dilakukan BIN dalam menghadapi situasi saat ini, berikut petikan wawancara Tempo dengan mantan Kepala Badan Intelijen Hendropriyono.

Apa pendapat Bapak soal pemilihan Kepala BIN Marciano Norman?

Pemilihan kepala BiN tentu dikenal dengan penggunanya yaitu Presiden. Presiden tak akan memilih orang yang tidak dia kenal dengan baik, kesetiannya dan kualitasnya. Karena itu dipilih Marciano. Saya rasa Marciano punya pengalaman di berbagai bidang dan cukup lengkap termasuk pengalaman di intelijen. pendidikan intelijen cukup saja tapi pengalaman prakteknya yang sangat menonjol.

Contoh pengalaman itu apa saja?

Di intelijen militer dia lebih menonjol di pertempuran, Intelijen strategis. Di luar negeri pengalamannya menonjol, di pendidikan sekolah, dia pandai.

Sosok Marciano menurut Anda?

Orangnya tenang, dan pendiam. Biasanya kalau orang pendiam itu kalau menganalisa sesuatu cukup mendalam dan tidak sembarangan atau sembrono. Apalagi dalam Undang-undang intelijen yang memberikaan pembatasan disamping keleluasaan sehingga dia harus pandai memainkan seni di dalam celah-celah itu.

Pekerjaan yang berat di Indonesia saat ini adalah terorisme. Di bawah Marciono apa pesan-pesan Anda?

Semenjak kita dulu menganalisis filsafat terorisme sampai patah tumbuh hilang berganti. Sudah saatnya di bawah kepemimpinan Marciono kita melihat pada akar masalahnya. Akar terorime adalah ideologi. Kalau yang menyangkut ekonomi, sosial, perabadan, politik dan lain-lain hanya masalah tambahan saja. Islam Mazhab Indonesia. Dan ideologi akan tumbuh subur pada habitatinya. Habitatnya adalah masyarakat fundamentalisis. Terutama masyarakat muslim yang bertafsir kafiriah, yakni masyarakat yang mengkafir-kafirkan orang lain, sensitif, gampang meledak-ledak, suka kekerasan.

Itulah tanda-tanda habitat terorisme. Sehingga akar terorisme itu ideologi berkembang biak di situ. Itulah yang menyebabkan pohon terorisme subur, sehingga daun-daun teroris itu banyak. Kalau ditebas tumbuh lagi. Saya kira PR BIN bagaimana menetralisir habitatnya.

Apa pandangan Anda mengenai cara mencegah terorisme?


Saya punya pandangan pribadi dengan memanfaatkan aparat territorial akan sangat efektif dan efisien untuk penggalangan dan pembinaan teritorial. Dengan BInTER dan DAL habitat bisa di netralisir. Dengan begitu ideologi bisa ditelusuri ke daunnya. Mudah-mudahan Marciano punya pemikiran seperti ini dan mungkin bisa lebih jauh karena selama ini kita sudah makan pelajaran yang mahal. Jangan menunggu pelajaran yang sama. Pelajaran mahal yang sudah kita peroleh ini sekarang mulai meningkatkannya dengan obat yang lebih mujarab.

Kepala BIN sekarang kembali ke tentara setelah sebelumnya dipegang polisi. Apakah akan memberi perubahan positif untuk TNI mengingat yang saya dengar TNI sangat tidak gembira saat BIN dipegang polisi?

Saya kira dari polisi ke tentara atau sipil tidak ada bedanya. Karena BIN itu badan intelijen sipil, jadi siapa saja bisa asalkan punya kualitas dan cocok dengan persyaratannya.

Apakah dengan kembalinya BIN ke TNI soliditas intelijen akan terjaga dengan baik?


Saya kira ndak ada masalah tuh. Kita mengumpulkan pengalaman dan kita cukup punya pengalaman sudah waktunya kita simpulkan. Soal tentara polisi ini adalah badan sipil tidak mau tahu dari mana saja yang penting kemampuannya

Akhir-akhir ini ada yang menilai BIN sering kecolongan dalam banyak hal? Apakah Anda punya harapan Kepala BIN yang baru?


Kita kan sekarang tambah tua tambah banyak pengalamannya. Selamat bertugas untuk Marciano di instansi.

Cukup puas dengan pemilihan Presiden untuk Kepala BIN ini?

Oh yayaya. Kali ini tepat.

Berarti yang sebelumnya tidak tepat?

Bukan begitu. Bukan yang lalu tidak. Menurut saya Tanto juga tidak jelek banyak berbuat. Persoalannya sistemnya belum ketemu. Belum memikirkan pada habitat tapi baru sebatas pemikiran saja, deradikalisasi. Itu kan belum dikonsep siapa berbuat apa. Sudah menurut saya territorial saja.


BERNADA RURIT

Berita terkait

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

2 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

4 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

23 hari lalu

TPNPB-OPM Menyatakan Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Seorang Intel BIN

Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom, menyatakan pihaknya bertanggung jawab atas pembunuhan seorang intel BIN.

Baca Selengkapnya

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

25 hari lalu

Respons Yusril Soal Anggota Timnya Minta MK Panggil Kepala BIN

Yusril mengatakan, anggotanya yang meminta agar MK memanggil Kepala BIN Budi Gunawan di sidang sengketa Pilpres 2024 adalah tindakan spontan.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

43 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Reshuffle Kabinet Jokowi Tunggu Hari, Kenaikan Harga Beras Mestinya Diantisipasi

20 Februari 2024

Terkini Bisnis: Reshuffle Kabinet Jokowi Tunggu Hari, Kenaikan Harga Beras Mestinya Diantisipasi

Reshuffle kabinet Jokowi tunggu hari biasanya. Pengamat sebut kenaikan harga beras mestinya diantisipiasi karena mengancam inflasi.

Baca Selengkapnya

Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024

7 Februari 2024

Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024

Pernyataan Jokowi itu muncul setelah kritik yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri soal netralitas TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Mantan Kabinda Papua Barat dan Eks Kepala BPN Sorong Jadi Tersangka Pemalsuan Sertifikat Tanah

4 Februari 2024

Mantan Kabinda Papua Barat dan Eks Kepala BPN Sorong Jadi Tersangka Pemalsuan Sertifikat Tanah

Polisi juga menetapkan istri eks Kepala BPN Sorong sebagai tersangka dalam kasus pemalsuan sertifikat tanah. Satu terlapor lain adalah seorang caleg.

Baca Selengkapnya

Luhut Tantang Menteri Mundur, Ini Daftar Nama yang Diisukan Resign dari Kabinet

26 Januari 2024

Luhut Tantang Menteri Mundur, Ini Daftar Nama yang Diisukan Resign dari Kabinet

Luhut mempersilakan jika ada menteri mundur dari kabinet Jokowi, namun membantah kalau Sri Mulyani akan resign.

Baca Selengkapnya

PPATK Jabarkan Jumlah dan Instansi Ihwal Transaksi Janggal Dana Kampanye Pemilu 2024

10 Januari 2024

PPATK Jabarkan Jumlah dan Instansi Ihwal Transaksi Janggal Dana Kampanye Pemilu 2024

PPATK sudah mengirimkan hasil analisisnya itu ke KPK, Bawaslu, BIN, Polri, dan OJK.

Baca Selengkapnya