Buru Pelaku Teror, Polisi Periksa Para Pendatang  

Reporter

Editor

Jumat, 30 September 2011 14:55 WIB

TEMPO/David Priyasidharta

TEMPO Interaktif, Sidoarjo - Kepolisian Resor Kota Sidoarjo merazia rumah kos di sejumlah wilayah untuk mencegah masuknya pelaku teror ke Sidoarjo, pada Jumat, 30 September 2011.

Sejumlah petugas memasuki permukiman warga. Mereka juga meminta para pendatang untuk menunjukkan surat identitas diri atau Kartu Tanda Penduduk (KTP). "Sebanyak tujuh pendatang tak memiliki surat dan identitas diri," kata Kepala Kepolisian Sektor Sidoarjo Komisaris Mujiono, Jumat, 30 September 2011.

Mereka yang tertangkap tak memiliki KTP dijatuhi hukuman sesuai pelanggaran tindak pidana ringan.

Razia ini, katanya, juga menindaklanjuti kemungkinan jaringan pelaku teror bom di Solo yang melarikan diri ke Sidoarjo. Sebab, berdasarkan laporan komunitas intelijen daerah, pelaku teror bom melarikan diri ke Jawa Timur. Di antaranya masuk ke Madiun, Magetan, dan Ngawi. Namun tak menutup kemungkinan mereka juga menyusup ke Sidoarjo.

Razia dilakukan polisi bersama Satuan Polisi Pamong Praja dan petugas kelurahan setempat. Namun petugas kesulitan mendata seluruh pendatang lantaran mereka sebagian besar pekerja pabrik yang tengah bekerja sehingga banyak rumah kos yang kosong. "Banyak yang tak di rumah dan bekerja di pabrik," kata salah seorang penghuni rumah kos, Zubaidah.

Rumah kos dan kontrakan yang menampung buruh pabrik banyak tersebar di Sidoarjo. Untuk itu, masyarakat diminta waspada dan mengawasi setiap warga pendatang yang tinggal di Sidoarjo. Sedangkan pemerintah desa atau kelurahan diminta mengidentifikasi para pendatang.

Untuk mengantisipasi aksi kekerasan tersebut, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melakukan koordinasi dengan Kepolisian dan TNI. Tujuannya, menjamin keamanan dan kenyamanan penduduk dari ancaman aksi terorisme.

EKO WIDIANTO


Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya