Antisipasi Teroris, Polda Bali Awasi Kelompok Radikal  

Reporter

Editor

Selasa, 27 September 2011 13:28 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Denpasar - Pasca ledakan bom di Solo, Kepolisian Daerah Bali meningkatkan pengawasan terhadap kelompok-kelompok radikal di daerah ini. Hal itu untuk mencegah adanya keterkaitan mereka dengan jaringan teroris. “Kita belum menemukan indikasi, tetapi kita selalu waspada. Kita harus belajar dari pengalaman masa lalu,” ujar Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Totoy Herawan Indra dalam pertemuan dengan tokoh masyarakat lintas agama, suku, dan profesi di Denpasar, Selasa, 27 September 2011.

Pihaknya telah menugaskan intelijen polisi melakukan deteksi dini dan membuat peta kerawanan potensi teroris. Ini dilakukan, kata dia, untuk mencegah adanya daerah yang bisa menjadi tempat penyiapan serangan teroris. Sedangkan bagian reserse dan kriminal diminta untuk mengungkapkan kasus-kasus teror, termasuk melalui telepon dan pesan pendek.

Operasi juga melibatkan satuan polisi lalu lintas untuk merazia pengendara motor dan mobil yang melintas di Jalan Raya Denpasar Gilimanuk. Sementara Polisi Air harus melakukan pemantauan jalur tikus di sepanjang garis pantai. Fasilitas publik lain yang diawasi adalah penginapan dan hotel, jasa pengiriman paket, serta rumah kos.

Sementara itu, Komandan Resor Militer Wirasatya, Kolonel Inf Jacob Joko Santoso, menyatakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) mem-back up kinerja Polri dalam mengatasi terorisme. “Kita tidak bisa bilang suatu daerah steril karena potensi selalu ada,” katanya.

Saat ini, dia mengaku juga sedang sibuk melakukan latihan pengamanan KTT ASIAN pada November nanti. Sedikitnya 18 kepala negara akan hadir sehingga membutuhkan pengamanan ketat. Pelatihan dilakukan dengan membagi kelompok berdasarkan fungsi dan tugasnya.

ROFIQI HASAN


Berita terkait

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.

Baca Selengkapnya

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.

Baca Selengkapnya

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.

Baca Selengkapnya

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.

Baca Selengkapnya

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.

Baca Selengkapnya

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.

Baca Selengkapnya

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.

Baca Selengkapnya

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.

Baca Selengkapnya

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.

Baca Selengkapnya