Uang Palsu Senilai Rp 24 Miliar Dimusnahkan  

Reporter

Editor

Selasa, 13 September 2011 18:16 WIB

TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ratusan ribu lembar uang palsu berbagai pecahan dimusnahkan. Uang tersebut merupakan hasil temuan Bank Indonesia dan kasus-kasus yang diungkap kepolisian. "Total nominal mencapai Rp 24.134.435.000," ujar Kepala Sub Direktorat Uang Palsu Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Besar Darmawan, 13 September 2011.

Proses pemusnahan dilakukan sore tadi di gedung Bank Indonesia. Pemusnahan yang dilakukan di hadapan pejabat Bank Indonesia, Kepolisian, dan Kejaksaan itu menggunakan puluhan mesin penghancur kertas. Proses pemusnahan itu lalu diberitaacarakan untuk keperluan alat bukti bagi kasus yang telah atau sedang disidangkan.

Darmawan menjelaskan uang tersebut merupakan hasil temuan sejak tahun 2003 hingga 2010. Jumlahnya mencapai 367.049 lembar yang terdiri dari pecahan seribu hingga Rp 100 ribu dan tersebar di hampir semua kota besar, seperti Jakarta, Semarang, Bali, Surabaya, Medan, dan Makassar. "Umumnya di Jawa Tengah," katanya.

Sejak lima tahun terakhir, kata Darmawan, polisi telah menciduk 838 tersangka yang diduga terlibat sindikat pemalsuan uang. Mereka adalah para pemain yang memiliki pengalaman di dunia percetakan. Hasil cetakan mereka bahkan nyaris sulit dibedakan dengan uang asli, baik dari sisi benang pengaman, cetakan air, dan ketebalan kertas.

"Untuk uang palsu dengan kualitas cetakan yang bagus, mereka menggunakan istilah KW1," katanya. Untuk menghindari kasus serupa, masyarakat diimbau waspada ketika menerima uang dari pihak mana pun. Metode sederhana adalah dengan melihat keberadaan benang pengamanan, meraba tekstur kertas, dan menerawang cetakan air.

RIKY FERDIANTO

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya