Blackout, Listrik di Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat Padam
Reporter
Editor
Minggu, 28 Agustus 2011 14:34 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Sengkang, Sulawesi Selatan. TEMPO/Irmawati
TEMPO Interaktif, Makassar - Aliran listrik di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat mengalami gangguan alias blackout, siang ini, Minggu 28 Agustus 2011. Listrik hampir di seluruh kabupaten tiba-tiba padam.
"Terjadi blackout di Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap Sengkang, sehingga beban yang mengalir ke pembangkit lainnya tidak dapat menampung tegangan," kata Muhammad Yamin Loleh, juru bicara PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara.
Yamin mengatakan pembangkit di Sengkang yang mengalami gangguan adalah unit Gas Turbine (GT) 21. Karena pembangkit ini tergolong yang paling besar di Sulawesi Selatan dan Barat, sehingga saat mengalami gangguan pembangkit kecil lainnya tidak mampu menutupi kekurangan beban. "Itulah sebabnya listrik padam secara meluas. Ini murni insiden, bukan pemadaman, yah," kata Yamin.
Meski begitu, Yamin belum memastikan penyebab kejadian blackout itu. Dia mengatakan, pihaknya saat ini fokus pada pemulihan. "Yang penting kami usahakan dulu tegangan bisa mengalir kembali," ujar dia.
Padam listrik terjadi sejak pukul 10.21 hingga pukul 11.15 Wita sebagian wilayah mulai normal kembali. Meski begitu, untuk wilayah Makassar, listrik di sebagian wilayah belum menyala. "Listrik di wilayah selatan Makassar belum menyala," kata salah seorang warga, Mohammad Idris, kepada Tempo.
Namun untuk wilayah Sulawesi Barat listrik sama sekali belum menyala di lima kabupaten. "Sudah dua jam listrik di sini tidak menyala. Sebagian warga merasa resah," kata Nasruddin, salah seorang warga, yang dihubungi Tempo. Yamin membenarkan listrik di Sulawesi Barat belum ada yang menyala. Hingga pukul 11.45 Wita pihaknya masih berusaha mengalirkan tegangan ke daerah itu. "Beruntung peristiwa itu terjadi siang hari," ujarnya singkat.
Yamin mengatakan pemulihan tegangan listrik dilakukan secara bertahap. Dia memastikan kondisi tersebut segera teratasi. "Kami sudah siapkan upaya antisipatif jika terjadi hal-hal di luar dugaan. Namun kami minta masyarakat bersabar. Kami juga mohon maaf atas kejadian ini," ujar Yamin.
