Asap Mulai Kepung Bandara Tjilik Riwut

Reporter

Editor

Kamis, 25 Agustus 2011 14:47 WIB

Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. TEMPO/ Fransiskus S.

TEMPO Interaktif, Palangkaraya - Bandara Tjilik Riwut Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah, sejak kemarin mulai dikepung asap hasil pembakaran lahan dan pekarangan yang ada di Kota Palangkaraya.

Hal itu terdeteksi dengan menurunnya tingkat jarak pandang di Bandara Tjilik Riwut sejak kemarin. Untuk mengatasinya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng dengan tim Manggala Agninya, sejak kemarin memprioritaskan pemadaman lahan di Kota Palangkaraya agar jarak pandang di bandara tetap normal.

Pernyataan ini diungkapkan oleh petugas deteksi dini kebakaran lahan BKDSA Kalteng, Andreas Dody. Menurut Dody, pengamanan terhadap bandara dengan memprioritasakan pemadaman itu dilakukan agar tidak terjadi penurunan jarak pandang di bandara tersebut sehingga mengakibatkan terganggunya jadwal penerbangan.

“Saat ini semua petugas Manggala Agni yang berada di Kabupaten Gunung Mas, Katingan, dan Palangkaraya berkumpul di Palangkaraya untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di kota ini yang sudah memasuki tahap tidak terkendali,” ujar Dody, Kamis, 25 Agustus 2011.

Sebab, bila tidak segera dipadamkan, kata Dody, asap tersebut akan mengganggu jarak pandang pilot pesawat terbang ketika hendak turun (landing) dan akan mengganggu penerbangan di bandara tersebut.

Sementara itu, kebakaran lahan saat ini sudah sangat tidak terkendali, bahkan lahan di sekitar bandara juga ikut dibakar oleh masyarakat untuk pembersihan pekarangan. ”Padahal, untuk memadamkan areal tersebut sangatlah susah karena kurangnya kesediaan air," tutur Dody.

Selain itu, kebakaran sudah memasuki kawasan gambut yang sukar untuk dipadamkan. Dari data BKSDA Kalteng, terjadi peningkatan sangat signifikan terhadap titik panas (hotspot) di Kalteng. Untuk tanggal 22 Agustus ditemukan 30 titik panas, tanggal 23 Agustus naik menjadi 123 titik panas, dan terakhir tanggal 24 Agustus naik menjadi 262 titik panas.

Total keseluruhan jumlah titik panas di Kalteng sejak tanggal 1 Agustus hingga 24 Agustus mencapai 1.170 titik panas dan terbanyak di Kabupaten Pulang Pisau dengan total 236 titik panas, Kabupaten Kotawaringin Timur 156 titik panas, Katingan 136 titik panas, Kapuas 122 titik panas, Seruyan 94 titik panas, Barito Selatan 72 titik panas dan Palangkaraya 68 titik panas.

KARANA WW

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

14 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

39 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

42 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

44 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

44 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

44 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

44 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

49 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

56 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya