Wikileaks: Amerika Serikat Puji Sri Mulyani

Reporter

Editor

Kamis, 25 Agustus 2011 13:29 WIB

Wikileaks. Foto: news.com.au

TEMPO Interaktif, Jakarta - Wikileaks kembali membocorkan dokumen rahasia Amerika Serikat yang terkait Indonesia. Dokumen yang dirilis pada Kamis, 25 Agustus 2011, ini memaparkan tentang kebijakan pajak mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Dokumen tertanggal 19 April 2006 itu memuat dokumen dukungan Amerika Serikat terhadap reformasi pajak di Indonesia. Pada tanggal itu bertepatan dengan pertemuan Sri Mulyani dengan negara donor dan Badan Moneter Internasional (IMF). Kawat diplomatik Amerika ini berjudul, INDONESIA: TAX REFORM MOVES FORWARD.

Dalam pertemuan Indonesia dengan negara-negara donor dan IMF pada 19 April 2006, Sri Mulyani mengaku butuh bantuan jangka panjang untuk reformasi pajak di Indonesia. Permintaan Sri Mulyani dikabulkan IMF dan sejumlah negara donor. Perwakilan Senior President IMF berjanji akan mendamping Sri Mulyani, Marie Muhammad, dan Marsilam Simanjuntak membuat kebijakan pajak dan mengkoordinasi negara pendonor.

Sementara itu Bank Dunia, Australia, Jepang, Swedia, dan Amerika Serikat menjamin akan mendukung Sri Mulyani dalam mereformasi pajak. Sri Mulyani menegaskan pentingnya fleksibilitas donor bagi reformasi ini. Soalnya reformasi pajak jangkauan luas dan sangat dinamis, tantangan-tantangan tak terduga bisa muncul kapan saja. Sri Mulyani menyarankan pertemuan empat bulanan dengan negara donor untuk berdiskusi tentang kemajuan reformasi pajak di Indonesia.

Menurut Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Sri Mulyani mempunyai target untuk mencapai "quick victory" dalam reformasi pajak. Tujuannya menepis tudingan investor asing bahwa audit pajak di Indonesia tidak transparan.

"Kami berharap Sri Mulyani menyebut dukungan yang kuat dari Pemerintah Amerika Serikat terhadap reformasi pajak di Indonesia pada pertemuan donor di Washington 21-23 April mendatang," tulis kabel diplomatik tersebut.

Kabel Data tersebut juga memaparkan profil dan rekam jejak Marie Muhammad dan Marsilam Simanjuntak. Dua orang yang ditunjuk Sri Mulyani untuk membantu membuat konsep dasar reformasi pajak. Penunjukkan Marie dan Marsilam juga dilaporkan dalam pertemuan 19 April dengan negara donor dan IMF. Kedua orang tersebut dikenal bersih dan lantang menentang korupsi.

Detail bocoran kawat diplomatik itu bisa dilihat di http://wikileaks.org/cable/2006/04/06JAKARTA4964.html.

Sebelumnya, pada akhir 2010, Wikileaks pernah mengklaim memiliki sebanyak 3.059 dokumen rahasia Amerika Serikat yang terkait Indonesia. Beberapa yang telah dirilis di antaranya tentang masalah Timor Timur dan Pemilu 2004. Bahkan dalam dokumen yang dibocorkan Wikileaks Presiden SBY disebut sebagai "the thinking general'.

DIANING SARI

Berita terkait

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

2 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wapres RI, Program Makan Siang Gratis Mulus Masuk RAPBN 2025?

3 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran jadi Presiden-Wapres RI, Program Makan Siang Gratis Mulus Masuk RAPBN 2025?

Apakah program makan siang gratis yang dijanjikan sebelumnya dapat segera dibahas masuk RAPBN menyusul penetapan Prabowo sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya