TEMPO Interaktif, Jakarta:Mantan Menteri Dalam Negeri Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid mengatakan bahwa sebaiknya TNI tidak ikut dalam bursa pencalonan wakil presiden. “Menurut saya TNI ndak usah lagi sementara ini untuk mengambil porsi-porsi itu. TNI jangan masuk di Wapres, dan nggak usah bermain dalam segi politik” kata Syarwan seusai pertemuan tertutup antara Purnawirawan TNI/Polri dan Jajaran TNI aktif di Wisma Persada Halim Perdanakusuma, Rabu (25/7)
Syarwan mengatakan bahwa kombinasi yang ideal bagi kepemimpinan Megawati adalah Hamzah Haz. Alasan Syarwan Poros Tengah belum merasa terakomodir. “Mungkin mereka menyadari bagaimana peran poros tengah dan representasi dari pemilihan. Jadi untuk kekuatan pemerintahan dia perlu mengakomodir,”katanya lagi.
Syarwan juga menganjurkan agar TNI untuk tidak minta jatah di kabinet. “Begitu TNI minta jatah di antara kubu TNI akan pecah. Untuk menentukan orangnya AD, AU,AU kan susah,”kata Syarwan.
Ketika ditanya isi pertemuan tertutup tersebut Syarwan menjelaskan bahwa pertemuan tersebut tanya jawab soal apresiasi TNI yang sudah bisa menentukan sikap pada situasi yang pas. Pertemuan juga menyatakan dukungan TNI terhadap Pemerintahan Megawati yang baru agar sukses. (Bernarda Rurit)
Berita terkait
Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa
38 menit lalu
Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa
Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.