Begini Pedagang Pasar Gede Menggelar Upacara Bendera  

Reporter

Editor

Rabu, 17 Agustus 2011 12:25 WIB

Para pedagang Pasar Gede, Solo merayakan HUT RI ke-66. TEMPO/Andry Prasetyo

TEMPO Interaktif, Surakarta - Ribuan orang berkaus merah membentuk setengah lingkaran di depan pintu masuk Pasar Gede di Jalan Urip Sumoharjo, Surakarta, membuat sebagian ruas jalan ditutup. Mereka adalah para pedagang di Pasar Gede yang hendak mengikuti upacara Hari Kemerdekaan.

Pakaian mereka bukan seragam seperti peserta upacara pada umumnya. Ada yang memakai celana jins, celana pendek di bawah lutut, dan rok untuk para wanitanya. Untuk alas kaki, ada yang memakai sepatu kets, selop, bahkan sandal jepit.

Para pedagang dikelompokkan berdasar rupa-rupa dagangannya. Misalnya pedagang sayuran, buah-buahan, ikan hias, makanan ringan, dan grosir. Turut menjadi peserta kelompok jasa gendong, pengemudi becak, dan petugas parkir.

Sebelum upacara dimulai para peserta dihibur dengan penampilan para punakawan, yakni Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong dengan iringan gamelan. Musik ini juga mengiringi kedatangan komandan upacara, Jumadi Alpardi.

Sedangkan pembina upacara, Jarwadi, masuk ke lokasi juga dengan iringan gamelan dan didampingi para tokoh punakawan. Jalannya upacara juga tidak lepas dari iringan gamelan. Terutama saat petugas pengibar bendera menuju tiang bendera dan menjelang pembacaan teks proklamasi.

Jumadi, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Gede, mengatakan ada 1.250 orang yang turut dalam upacara. “Ini untuk pertama kalinya kami menggelar upacara Hari Kemerdekaan di luar pasar. Tahun lalu upacara diselenggarakan di dalam pasar,” ujarnya, Rabu, 17 Agustus 2011.

Semua petugas upacara, termasuk pengiring gamelan, berasal dari pedagang Pasar Gede. Dia mengatakan upacara peringatan ini digelar karena pedagang juga ingin memperingati Hari Kemerdekaan. “Karena banyak pedagang yang enggan ikut upacara di lapangan, upacara dibawa ke pasar,” ucapnya.

Karena hampir seluruh pedagang ikut upacara, untuk sementara aktivitas jual-beli terhenti. Kegiatan dagang kembali ramai setelah upacara selesai sekitar pukul 8.30 WIB. Salah seorang pedagang buah, Saikhu, 36 tahun, biasa berjualan sejak pukul 5 pagi. “Tapi hari ini baru mulai jualan seusai upacara,” katanya. Sosok yang sudah berjualan selama 11 tahun ini tidak mempermasalahkannya karena peringatan Hari Kemerdekaan hanya setahun sekali.

Begitu juga yang disampaikan pedagang sayuran, Tjwan Nio, yang tidak keberatan waktu berjualannya terpotong. Perempuan 57 tahun ini baru akan melayani pembeli setelah upacara selesai. “Biasanya berjualan sejak pukul 5 pagi sampai 6 sore,” ucapnya.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2022

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

Belajar sejarah tak melulu dari buku melainkan juga bisa lewat menonton film. Simak ulasannya di sini.

Baca Selengkapnya

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

5 Juni 2022

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

Menyosialisasikan perjuangan Ratu Kalinyamat lewat pagelaran seni-seni tradisional yang digemari masyarakat, harus terus ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2021

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

Laksamana Maeda dianggap pengkhianat karena mendukung kemerdekaan Indonesia. Bagaimana nasibnya?

Baca Selengkapnya

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

16 Agustus 2021

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

BM Diah mengatakan naskah asli teks proklamasi dibuang ke tempat sampah begitu saja usai diketik oleh Sayuti Melik.

Baca Selengkapnya

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

16 Agustus 2021

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

Ulama Muhammadiyah di Yogyakarta membentuk satuan Askar Perang Sabil (APS) untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

14 Agustus 2021

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

AR Baswedan merupakan kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Baca Selengkapnya

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

5 Agustus 2021

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

Sukarni bersama tokoh pemuda lainnya menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok jelang kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

17 Agustus 2017

Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

Dua bulan setelah Proklamasi 1945, Kepala Kepolisian Negara Raden Said Soekanto memberi tugas kepada pemuda-pemuda menyebarkan berita proklamasi.

Baca Selengkapnya

Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

16 Agustus 2017

Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

Amir Hamzah mempromosikan pentingnya kemerdekaan hingga ke dusun. Dibunuh karena dianggap pengkhianat.

Baca Selengkapnya

Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

31 Juli 2017

Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

Inilah catatan harian kita seputar Proklamasi 17 Agustus 1945. Ada kisah yang Anda belum tahu?

Baca Selengkapnya