September 2011, Pemerintah Stop Merekrut PNS

Reporter

Editor

Jumat, 5 Agustus 2011 19:16 WIB

EE Mangindaan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Everett Ernest Mangindaan mengatakan penghentian rekrutmen pegawai negeri sipil (moratorium PNS) ditetapkan selama satu tahun mulai 1 September mendatang. Selama moratorium pemerintah akan melakukan pemetaan dan penataan kebutuhan pegawai, serta mengharmonisasi peraturan-peraturan di sektor ini.

"Kami usahakan pengangkatan pegawai di level zero growth," katanya di Jakarta, Jum'at 5 Agustus 2011. Tahun ini terdapat 107.418 pegawai negeri sipil yang akan memasuki masa pensiun. Sementara jumlah tenaga honorer hampir 900.000 orang. Pengangkatan tenaga honorer menjadi pegawai negeri sipil nantinya tidak boleh melebihi jumlah pegawai yang pensiun.

Sementara moratorium dijalankan, pemerintah akan melakukan penataan pegawai negeri sipil terkait jumlah, peningkatan kualitas, distribusi dan komposisi pegawai di tiap daerah. Kementerian PAN juga akan melakukan pemetaan dan analisis kebutuhan pegawai mempertimbangkan karakter daerah, jumlah penduduk, ketersediaan anggaran dan jumlah pegawai yang ada.

Mangindaan mengatakan beberapa daerah memang memiliki struktur pegawai yang sangat gemuk, tetapi tidak sesuai dengan kebutuhan. Misalnya daerah itu membutuhkan tenaga penyuluh yang banyak, tetapi yang dimiliki kebanyakan justru tenaga administrasi. Daerah-daerah seperti ini akan diminta melakukan mutasi atau pertukaran pegawai dengan daerah lain.

Penggelembungan jumlah pegawai negeri sipil juga dipicu oleh peraturan di sektor kepegawaian. Ditetapkannya Undang-undang nomor 22 tahun 1999 yang telah diganti dengan UU nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah membawa tiga konsekuensi. Penyerahan 2,2 juta PNS pusat menjadi PNS pemerintah daerah, pengangkatan 46.021 sekretaris desa menjadi PNS dan pengangkatan 899.866 pegawai honorer menjadi PNS.

Pemekaran wilayah sejak tahun 2001 sampai 2009 yang menghasilkan tujuh provinsi dan 154 kabupaten/kota juga berdampak pada permintaan PNS dan pegawai honorer. Faktor lain yang memicu pertambahan PNS adalah pembentukan satuan organisasi daerah dan kebijakan peleburan atau pembubaran instansi pemerintah.

"Ini membawa dampak yang sangat besar terhadap jumlah, komposisi dan distribusi yang tidak proporsional serta penempatan PNS yang tidak sesuai kompetensi," kata Mangindaan.


Menurut Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Tasdik Kinanto penetapan moratorium selama satu tahun ini sesuai dengan arahan Wakil Presiden Boediono.


KARTIKA CANDRA




Berita terkait

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

1 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

2 hari lalu

Segini Perbandingan Gaji Prabowo saat Jadi Menteri dan Presiden Nanti

Berikut perbandingan besar gaji yang diterima Prabowo ketika saat menjadi Menteri Pertahanan dengan Presiden.

Baca Selengkapnya

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

3 hari lalu

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Selengkapnya

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

4 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

10 hari lalu

ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.

Baca Selengkapnya

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

11 hari lalu

Dosen UNTAN Diduga Jadi Joki Nilai Mahasiswa S2, Biayanya Rp20-Rp30 Juta

Sumber Tempo mengungkap jika seorang dosen di Untan diduga menjadi joki nilai mahasiswa program S2 di FISIP. Tarifnya mencapai Rp 30 juta.

Baca Selengkapnya

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

19 hari lalu

Kapan THR Pertama di Indonesia Dibagikan? Kaum Buruh Sempat Protes

Sejarah THR yang sempat diprotes kaum buruh

Baca Selengkapnya

PNS Inggris Minta Berhenti Kerja Massal, Khawatir Terlibat Kejahatan Perang Israel di Gaza

22 hari lalu

PNS Inggris Minta Berhenti Kerja Massal, Khawatir Terlibat Kejahatan Perang Israel di Gaza

PNS Inggris yang mengawasi ekspor senjata ke Israel meminta berhenti kerja atas kekhawatiran terlibat dalam kejahatan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Gaji ke-13 PNS, Prajurit TNI, Anggota Polri dan Pensiuan Cair Mulai Juni 2024, Berikut 2 Golongan yang Tak Menerimanya

29 hari lalu

Gaji ke-13 PNS, Prajurit TNI, Anggota Polri dan Pensiuan Cair Mulai Juni 2024, Berikut 2 Golongan yang Tak Menerimanya

Gaji ke-13 dicairkan pada Juni 2024 ketika masa awal pendidikan. Ada 2 golongan PNS, Prajurit TNI, dan anggota Polri yang tak terima. Siapa mereka?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: PSN PIK 2 dan BSD Diduga Terkait Pilpres, Diskon Tarif Tol Trans Sumatera saat Mudik Lebaran

30 hari lalu

Terpopuler: PSN PIK 2 dan BSD Diduga Terkait Pilpres, Diskon Tarif Tol Trans Sumatera saat Mudik Lebaran

Terpopuler: Masuknya PIK 2 dan BSD menjadi PSN diduga terkait Pilpres, diskon tarif tol Trans Sumatera saat mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya