TEMPO Interaktif, Jakarta - Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional, Musliar Kasim, mengatakan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tengah mengevaluasi tender pengadaan barang dan jasa yang melibatkan perusahaan Muhammad Nazaruddin di Kemendiknas. "BPK mengaudit barang dan jasa tahuan 2008 sampai 2010," kata Musliar, Jumat, 22 Juli 2011.
Menurut Musliar BPK telah meminta data dari Kemendiknas pada 18 Juli 2011 lalu. "BPK akan audit selama 20 hari," kata dia.
Musliar mengungkapkan, semula Kemendiknas secara internal sedang menjalankan audit menyeluruh terhadap penyediaan barang dan jasa, bukan hanya pada perusahaan terkait Nazaruddin. Hal itu atas instruksi Wakil Mendiknas, Fasli Jalal.
Namun, karena BPK menyatakan akan melakukan audit juga, audit internal oleh Kemendiknas dihentikan. Musliar menyebut, audit itu tidak akan diteruskan tahun ini. "BPK punya hak memeriksa seluruh kementerian. Kami tidak boleh menolak," kata Musliar. "Kalau satu lembaga sudah masuk (untuk audit), kami tidak masuk lagi. Etika kami begitu," papar Musliar.
Ditanya tentang kemungkinan perubahan sistem tender di Kemendiknas untuk mencegah terulangnya kasus Nazaruddin, Musliar mengatakan tidak ada peluang perubahan itu. Sebab, "Tidak boleh diubah, ketentuannya sudah ada di Kepres (keputusan presiden)," jelas Musliar. "Kalau ada masalah, berarti ada prosedur yang dilanggar."
Sebelumnya, Muhammad Nazaruddin, mantan politisi Partai Demokrat diduga terlibat kasus pembangunan Wisma Atlet Sea Games XXVI Jakabring Palembang di Kemenpora, pengadaan alat bantu mengajar di Kemendiknas, dan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Kemenakertrans.
ATMI PERTIWI
Berita terkait
Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK
32 hari lalu
Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.
Baca SelengkapnyaTerpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru
36 hari lalu
Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.
Baca SelengkapnyaTerkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022
36 hari lalu
KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya
36 hari lalu
Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,
Baca SelengkapnyaTerkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa
36 hari lalu
Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.
Baca SelengkapnyaPembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK
36 hari lalu
Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Baca SelengkapnyaPUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?
36 hari lalu
Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.
Baca SelengkapnyaKasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor
37 hari lalu
KPK telah melimpahkan berkas perkara tiga pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Papua Barat selaku penerima suap
Baca SelengkapnyaMenteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?
40 hari lalu
Menkeu Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan tindak pidana korupsi senilai Rp 2,5 triliun terkait penggunaan dana pada LPEI ke Jaksa Agung.
Baca SelengkapnyaAnggota BPK Nonaktif Achsanul Qosasi Didakwa Terima Suap Rp 40 Miliar Korupsi BTS, Siapa Nama Lain Pernah Disebut?
50 hari lalu
Selain anggota III BPK nonaktif Achsanul Qosasi yang sudah menjadi terdakwa, terdapat beberapa nama pernah terseret korupsi BTS. Siapa mereka?
Baca Selengkapnya