Menwa Jawa Barat 'Keukeuh' Tolak Eksekusi Markas  

Reporter

Editor

Senin, 18 Juli 2011 13:17 WIB

Menwa. TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO Interaktif, Bandung - Resimen Mahasiswa Mahawarman, Jawa Barat, tetap menolak rencana Komando Daerah Militer III Siliwangi yang akan mengosongkan markas mereka di Jalan Surapati Nomor 29, Bandung.

"Kami akan tetap mempertahankan markas ini," kata Komandan Resimen Mahawarman Djoni Wijaya Aluwi kepada Tempo, Senin 18 Juli 2011. "Rencananya hari ini (Senin 18 Juli) Kodam Siliwangi akan mengosongkan markas kami."

Djoni beralasan, Menwa menempati rumah yang jadi markas mereka sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat yang dikeluarkan tahun 1966. Rumah itu sendiri awalnya milik Sakirman yang kemudian ditukargulingkan kepada Adi Sidharta.

Namun, pada 1966, Adi Sidharta melarikan diri karena terlibat gerakan PKI.
"Keluarga Adi Sidharta pernah menempati rumah ini selama beberapa tahun, lalu pada 966 mereka kabur ketika ada kejadian PKI," ujarnya. "Setelah itu, kami yang menempati."

Hak guna bangunan ahli waris Sakirman sendiri sudah berakhir pada 24 September 1980. Karena dalam waktu 14 hari ahli waris tidak memperpanjang, Badan Pertanahan Nasional, kata Djoni, menjadikan tanah tersebut aset negara. "Jadi, tanah itu bukan milik Kodam III Siliwangi, melainkan aset negara," katanya

Djoni meminta agar Kodam III Siliwangi tidak mengambil keputusan terlebih dahulu sebelum ada keputusan sidang yang akan dimulai pada 2 Agustus mendatang, "Kami tidak melawan Kodam III Siliwangi. Kami hanya ingin mempertahankan. Sudah 45 tahun kami menempati markas ini," katanya.

Djoni mengaku, pihaknya sudah bertemu dengan perwakilan Kodam Siliwangi pada 14 Juli pekan kemarin. Pihak Kodam, kata Djoni, memberikan ultimatum agar kami mengosongkan rumah tersebut. "Kodam memberikan 2 opsi, apakah kami mau direlokasi ke Cimahi, atau dikosongkan secara paksa, kedua opsi tersebut kami tolak," katanya

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Kepala Penerangan Kodam III Siliwangi, Kolonel (Arm) Benny Effendi, membenarkan rencana Kodam akan mengosongkan rumah yang dijadikan markas Menwa tersebut.

Namun, Benny membantah jika pengosongan tersebut akan dilakukan pada hari ini. "Bukan hari ini, kami belum bisa memastikan apakah pengosongan akan dilakukan setelah sidang atau kapan," kata Benny.

Kodam sendiri, diakui Benny, sudah membentuk tim yang dipimpin Asisten Logistik Kodam Siliwangi. Selain itu, kata Benny, berbagai langkah persuasif mengenai rencana pengosongan tersebut pun sudah dilakukan. "Kami sudah mengirim surat pemberitahuan bahkan peringatan pengosongan. Juga surat panggilan ke Menwa," kata Benny. "Kami juga sudah melakukan koordinasi sebanyak 3 kali dengan mereka."

Benny memastikan, Kodam akan tetap mengambil langkah persuasif mengenai pengosongan Markas Menwa tersebut. "Kami akan tetap menempuh lngkah persuasif, dan persidangan pun silakan tetap berjalan," katanya

Berdasarkan pantauan, puluhan anggota Menwa terlihat berkumpul di Markas Menwa. mereka berkumpul untuk mengantisipasi rencana pengosongan yang akan dilakukan Kodam Siliwangi. "Kami akan terus berjaga disini untuk mengantisipasi terjadinya pengosongan," kata Djoni.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita terkait

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

23 Juli 2018

Menantu AM Hendropriyono Jadi Pangkostrad, Ini Penjelasan TNI

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal M. Sabrar menjelaskan soal pengangkatan menantu AM Hendropriyono, Andika Perkasa menjadi Pangkostrad.

Baca Selengkapnya

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

23 Juli 2018

TNI AD Serah Terimakan Jabatan Pangkostrad dan Asisten Logistik

Serah terima jabatan itu, kata KASAD Jenderal Mulyono, untuk menjaga kesinambungan kepemimpinan dan penyegaran di tubuh TNI AD.

Baca Selengkapnya

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

22 Juli 2018

3 Perempuan Ini Jadi Pionir Pilot di TNI AD

Tiga orang Letnan Dua Cpn, Puspita Ladiba, Feny Avisha dan Tri Ramadhani akan menjadi juru terbang perempuan pertama di lingkungan TNI AD.

Baca Selengkapnya

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

22 Juli 2018

Cerita Prajurit TNI Berlatih Menerbangkan Helikopter Apache

Letnan Satu Cpn Alexius Darma menceritakan pengalamannya berlatih menerbangkan Helikopter Apache AH-64E tanpa melihat.

Baca Selengkapnya

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

22 Juli 2018

TNI AD Siapkan 58 Teknisi untuk Rawat Helikopter Apache

Para teknisi belajar mengenai seluk beluk helikopter Apache selama 6 sampai 8 bulan di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

21 Juli 2018

Mengintip Kandang 8 Helikopter Apache TNI AD di Semarang

TNI AD mengandangkan delapan Helikopter Apache AH-64E terbarunya di Skuadron 11/Serbu, Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani.

Baca Selengkapnya

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

21 Juli 2018

Penerbang TNI AD Punya Kualifikasi Terbangkan Helikopter Apache

Penerbang TNI AD yang telah menjalani pelatihan di Amerika selama 10 bulan sudah punya kemampuan menerbangkan Helikopter Apache.

Baca Selengkapnya

Begini Kecanggihan Helm Helikopter Apache Milik TNI AD

21 Juli 2018

Begini Kecanggihan Helm Helikopter Apache Milik TNI AD

Dibandrol dengan harga Rp 500 juta, helm pilot Helikopter Apache memiliki teknologi mutakhir. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

21 Juli 2018

Satu Helikopter Apache Rp 500 Miliar, Berapa Harga Helmnya?

Kecanggihan helikopter Apache AH 64 milik TNI Angkatan Darat tidak hanya terletak pada unitnya. Helmnya pun canggih.

Baca Selengkapnya