TEMPO Interaktif, Sampang - Dinas Pertanian Kabupaten Sampang, Jawa Timur, tengah meneliti kupu-kupu putih beracun yang menyerang pemukiman warga di Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Sampang Kota, Sampang, Madura.
Penelitian dilakukan karena kupu-kupu putih kecil ini tidak hanya singgah ke rumah warga, tapi juga menyebabkan gatal-gatal bila mengenai kulit.
"Serangan hanya di malam hari. Kupu-kupu ini mencari terang cahaya lampu," kata Suyono, Kepala Bidang Teknik, Dinas Pertanian, Kabupaten Sampang, lewat telepon, Kamis, 7 Juli 2011.
Dari hasil pengamatan sementara, menurut Suyono, kupu-kupu beracun tersebut muncul dari tumpukan jerami di sawah warga sehabis panen. Saat malam kupu-kupu tersebut terbang berhamburan mencari cahaya terang dari lampu di rumah warga. "Kami belum tahu kenapa kupu-kupu ini beracun," ujarnya.
Sejumlah orang, terutama anak-anak, mengalami gatal-gatal akibat kupu-kupu beracun itu. "Kami baru dapat laporan dari warga di Perumahan Permata Selong, sedangkan dari desa lainnya belum ada keluhan," ujarnya.
Untuk mencegah meluasnya serangan kupu-kupu beracun, Suyono mengatakan pihaknya akan membasmi kupu-kupu tersebut dengan menyemprotkan cairan insektisida.
Syaiful, warga di Perumahan Selong, mengatakan sebenarnya serangan kupu-kupu putih sering terjadi setiap habis musim panen padi. Menurut dia, kupu-kupu itu tidak menyerang manusia, melainkan hanya berkumpul mengitari lampu. "Mungkin racunnya hanya bereaksi ke kulit anak-anak," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI
Berita terkait
Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon
30 Oktober 2023
Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.
Baca SelengkapnyaPolisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi
28 Januari 2021
Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.
Baca SelengkapnyaHewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi
26 September 2019
Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.
Baca SelengkapnyaKebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka
7 Februari 2019
Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaAnjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar
19 September 2018
Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.
Baca SelengkapnyaKisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal
6 Maret 2018
Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.
Baca SelengkapnyaDiburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab
28 Januari 2018
Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.
Baca SelengkapnyaNelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua
7 Juli 2017
Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.
Baca SelengkapnyaBayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan
26 Juni 2017
Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.
Baca Selengkapnya30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai
11 Mei 2017
Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.
Baca Selengkapnya