ICW Desak KPK Tetapkan Status Miranda

Reporter

Editor

Kamis, 30 Juni 2011 20:31 WIB

TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO Interaktif, Jakarta - Indonesia Corruption Watch mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi segera menetapkan status hukum Miranda S Goeltom Mantan Deputy Senior Bank Indonesia yang menjadi saksi kunci suap pemilihan dirinya. "Jangan ada yang disembunyikan. Seperti penetapan tersangka Nunun," ujar Febri Diansyah Peneliti ICW saat dihubungi Tempo, Kamis, 30 Juni 2011.

Ia mengatakan sampai saat ini ada missing link kasus penuntasan korupsi pemilihan deputy BI. KPK, belum bisa mengungkapkan bagaimana 480 cek pelawat dari BII bisa sampai ke tangan Nunun. KPK harus segera membawa Nunun ke Indonesia. "Dari tersangka Nunun, kemungkinan akan sangat terbuka missing link yang selama ini terputus," katanya" Titik krusialnya adalah Nunun,"

Febri menegaskan kehadiran Nunun sangat penting membuka missing link dalam kasus suap ini."KPK harus bersikap secara jelas. Harus segera menetapkan status hukum Miranda. Karena kalau sudah ditetapkan tersangka harus berlanjut tidak bisa mundur." ujarnya." Ada sejumlah kejanggalan terkait Miranda, yang bertemu fraksi sebelum pemilihan dan membiayai proses pertemuan,"

KPK telah menetapkan para anggota legislator DPR sebagai tersangka dalam kasus suap cek pelawat ini. Namun, hingga saat ini belum jelas siapa aktor penyandang dana cek pelawat tersebut. Nunun, istri bekas Wakil Kepala Polri Adang Daradjatun, disebut-sebut sebagai orang yang memerintahkan penyerahan cek pelewat.


Pengusaha yang kenal dengan Miranda ini sudah ditetapkan sebagai tersangka namun berada di luar negeri. Adapun Miranda S Goeltom sampai saat ini statusnya masih sebagai saksi."Ini tantangan buat KPK untuk membuktikan penuntasan kasus tersebut," ujar Febri.

ALWAN RIDHA RAMDANI

Berita terkait

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

28 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Potensi Konflik Kepentingan Pimpinan KPK dan Rafael Alun, Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beras

16 Maret 2023

Terpopuler: Potensi Konflik Kepentingan Pimpinan KPK dan Rafael Alun, Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beras

Berita bisnis terpopuler: Potensi konflik kepentingan pimpinan KPK dan Rafael Alun, harga beras resmi naik.

Baca Selengkapnya

Rafael Alun Diduga Satu Angkatan STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, ICW: Ada Potensi Konflik Kepentingan

15 Maret 2023

Rafael Alun Diduga Satu Angkatan STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, ICW: Ada Potensi Konflik Kepentingan

Rafael Alun diduga satu angkatan di STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Ada potensi konflik kepentingan, ICW minta KPK terbuka.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Gugat Putusan Keterbukaan Informasi Audit JKN BPJS, Ini Tanggapan KIP

12 Februari 2023

Sri Mulyani Gugat Putusan Keterbukaan Informasi Audit JKN BPJS, Ini Tanggapan KIP

Wakil Ketua KIP Arya Sandhiyudha angkat bicara gugatan Sri Mulyani terkait putusan keterbukaan informasi audit JKN BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik

11 Februari 2023

Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik

Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto mengaku heran dengan sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani yang bersikukuh tidak ingin mengeluarkan ke publik hasil audit program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Digugat Sri Mulyani, ICW: Uji Akses Informasi Kami sudah Dimenangkan KIP

11 Februari 2023

Digugat Sri Mulyani, ICW: Uji Akses Informasi Kami sudah Dimenangkan KIP

Menteri Keuangan Sri Mulyani menggugat Indonesia Corruption Watch (ICW) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta

Baca Selengkapnya

ICW Ingatkan Kejaksaan Agung Jangan Intervensi Kasus Imam Nahrawi

21 Mei 2020

ICW Ingatkan Kejaksaan Agung Jangan Intervensi Kasus Imam Nahrawi

Peringatan ICW terhadap kejaksaan Agung mendasarkan pada penjelasan mantan Asisten Pribadi Imam Nahrawi, Miftahul Ulum.

Baca Selengkapnya

Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar

30 Desember 2019

Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango angkat bicara perihal penilaian Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebut bahwa lembaga di bawah kepimpinannya menjadi yang terburuk.

Baca Selengkapnya

Peneliti ICW Menolak Konsep Dewan Pengawas KPK

12 Desember 2019

Peneliti ICW Menolak Konsep Dewan Pengawas KPK

Dewan Pengawas KPK dianggap tetap menggambarkan bahwa negara gagal memahami konsep penguatan.

Baca Selengkapnya

ICW: KPK Bisa Jerat Saksi 'Nakal' dengan Obstruction of Justice

28 November 2019

ICW: KPK Bisa Jerat Saksi 'Nakal' dengan Obstruction of Justice

"Tentunya bila KPK memiliki bukti-bukti yang kuat mengenai tindakan saksi ini."

Baca Selengkapnya