TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Markas Besar TNI Angkatan Udara akan menambah jumlah pasukan penerbang secara bertahap. Menurut Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Bambang Samoedro, penambahan pasukan penerbang akan disesuaikan dengan rencana peningkatan alat pertahanan udara.
Peningkatan pasukan direncanakan sesuai dengan target minimum essential force yang dirancang sampai 2024. Bambang tidak menyebutkan secara khusus berapa besar penambahan pasukan yang direncanakan. "Tergantung pada penambahan pesawat," kata Bambang Samoedro di Pangkalan TNI Angkatan Udara Adi Sutjipto Yogyakarta, Kamis, 30 Juni 2011.
Komandan Wing Pendidikan Penerbangan Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Kolonel Penerbang Khairul Lubis, mengungkapkan tahun ini akademi penerbangan meluluskan 46 penerbang militer untuk TNI Angkatan Udara, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Darat. Rata-rata setiap tahun akademi penerbangan menghasilkan 50-60 penerbang militer baru.
"Tidak semua bisa lulus menjadi penerbang," kata Khairul Lubis. Penerbang-penerbang militer diambil dari lulusan sekolah menengah umum (SMU) dan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU). Lulusan SMU dididik selama 33 bulan dan setelah lulus akan menjadi penerbang militer di TNI Angkatan Darat dan TNI Angkatan Laut. Sedangkan lulusan AAU dididik untuk menjadi penerbang militer untuk TNI AU.
Gubernur Akademi Angkatan Udara Marsekal Muda, IB Putu Dunia, menuturkan penambahan jumlah penerbang militer disesuaikan dengan kebutuhan, ketersediaan pesawat, dan anggaran. "Tidak ada persentase ketat berapa jumlah penerbang. Kami cenderung budget oriented," kata Putu Dunia. "Karena itulah, tiap tahun jumlah rekrutmen penerbang militer bisa berubah."
KARTIKA CANDRA
Berita terkait
Ikatan Pilot Indonesia Tegaskan Sikap Netral di Pilpres 2019
2 Januari 2019
IPI menyerahkan hak politik pilpres 2019 kepada masing-masing anggotanya.
Baca SelengkapnyaPembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019
15 Desember 2018
TNI AU membangun sarana penunjang satuan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III di Biak, Papua.
Baca SelengkapnyaBegini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018
17 Juli 2018
Api untuk obor Asian Games 2018, yang sudah tiba di Yogyakarta, sempat tertahan di bandara New Delhi, India, karena terbentur aturan.
Baca SelengkapnyaTinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU
10 Juli 2018
Pratu Abdi, petinju prajurit TNI AU yang akan tampil dalam laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao, bertolak ke Kuala Lumpur Rabu, 11 Juli.
Baca SelengkapnyaTinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao
8 Juli 2018
Abdi Tiger petinju yang merupakan prajurit TNI AU akan tampil di partai tambahan laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao di Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaGaruda: Usai Lebaran, 7 Pilot TNI AU Akan Dilatih
11 Juni 2018
VP Corsec Garuda Indonesia Hengki Heriandono, mengatakan para penerbang dari TNI AU akan mengikuti pelatihan di Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaPilot Ancam Mogok Massal, Garuda Indonesia Minta Bantuan TNI AU
3 Juni 2018
Garuda Indonesia telah meminta bantuan puluhan pilot TNI AU untuk membantu operasional jika aksi mogok massal terbang dilakukan oles para pilot.
Baca SelengkapnyaKPK Periksa Eks Kepala Staf TNI AU untuk Kasus Helikopter AW 101
11 Mei 2018
Eks Kepala Staf TNI AU, Marsekal Purnawirawan Agus Supriatna diperiksa untuk tersangka kasus helikopter AW 101, Irfan Kurnia Saleh.
Baca SelengkapnyaHUT ke-72 TNI AU, Anies Baswedan Bangga dengan Angkatan Udara Indonesia
9 April 2018
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa bangga dengan TNI Angkatan Udara yang hari ini merayakan Hari Ulang Tahun ke-72.
Baca SelengkapnyaTNI AU Akan Bangun Markas Komando Operasi di Biak
9 April 2018
TNI AU harus mampu mengemban tugas menjaga kedaulatan negara di udara.
Baca Selengkapnya