Pemenang Tender e-KTP Diduga Kolusi  

Reporter

Editor

Kamis, 9 Juni 2011 13:29 WIB

uji coba penerapan KTP elektronik (e-KTP) . Tempo/Arif Wibowo

TEMPO Interaktif, Jakarta - Government Watch (Gowa) menilai penetapan konsorsium pemenang tender KTP elektronik atau e-KTP diduga penuh kolusi. Direktur Eksekutif Gowa, Andi Syahputra, mengatakan kedua konsorsium perusahaan yang lolos seleksi teknis dan mengajukan penawaran harga menawarkan solusi produk yang sama.

"Kedua konsorsium menawarkan produk AFIS merek L1 Identity Solutions atau L1," katanya melalui surat elektronik, Kamis, 9 Juni 2011.

AFIS atau Automated Fingerprint Identification System adalah perangkat perekam sidik jari. Menurut Andi, ini bertentangan dengan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.

Panitia lelang pengadaan e-KTP mengumumkan dua konsorsium perusahaan lolos seleksi teknis. Mereka adalah konsorsium Percetakan Negara RI (PNRI) dan Konsorsium Astra Graphia. Kedua konsorsium diminta memasukkan penawaran harga. Menurut Andi, besar kemungkinan kedua konsorsium menawarkan harga mendekati pagu nilai lelang, yaitu Rp 5,9 triliun.

Menurut Andi, kementerian sudah mengumumkan pemenang tender eKTP, yaitu konsorsium PNRI. Ia menilai ada kemungkinan panitia memihak konsorsium tertentu dan sengaja memonopoli karena dua konsorsium yang terpilih menawarkan solusi sama. Apalagi merek L1 bukan perangkat dengan kualitas tiga besar terbaik di bidang ini.

Panitia juga dinilai teledor karena tak mengevaluasi produk-produk AFIS dari tiga merek besar yang cukup ternama di dunia. Perusahaan yang menawarkan merek terbaik ini justru digugurkan dengan alasan ketidaksesuaian teknis dari alat-alat pendukung lainnya.

Ini berbeda dengan praktek di India di mana panitia memilih tiga konsorsium yang menawarkan tiga solusi produk yang berbeda. Ketiganya menjalani uji coba dan evaluasi selama dua tahun, sebelum sepenuhnya menjalankan proyek selama 10 tahun. Gowa meminta Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) dan instansi yang berwenang menyelidiki mengenai kemungkinan adanya kecurangan dan monopoli dalam tender ini.

KARTIKA CANDRA

Berita terkait

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

10 hari lalu

Pendaftaran IPDN Dibuka, Apa Saja Syarat dan Berkas Administrasinya?

Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN merupakan salah satu perguruan tinggi kedinasan yang banyak diminati selain STAN.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

13 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

51 hari lalu

Irjen Kemendagri Minta Pemda Lakukan Operasi Pasar

Tomsi Tohir berpesan kepada pemda jangan sampai hingga mendekati perayaan Idulfitri, harga komoditas, khususnya beras, belum terkendali

Baca Selengkapnya

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

57 hari lalu

AHY Beri Penghargaan untuk Dirjen Dukcapil

Ditjen Dukcapil menyediakan database kependudukan dalam aplikasi komputerisasi kegiatan pertanahan.

Baca Selengkapnya

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

28 Februari 2024

Mendagri Ingatkan Peran Dukcapil Sangat Penting untuk Bangsa

Data kependudukan sangat berguna untuk membuat analisis yang detil dalam perencanaan pembangunan

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

22 Februari 2024

Korupsi IPDN, Eks Pejabat Kemendagri Dudy Jocom Dituntut 5 Tahun

Dudy Jocom dituntut 5 tahun penjara dalam kasus korupsi pembangunan tiga kampus IPDN di Riau, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan

Baca Selengkapnya

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

7 Februari 2024

Stafsus Mendagri Hoiruddin Hasibuan Dikukuhkan Jadi Guru Besar Unissula

Guru besar memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pengabdian kepada bangsa dan negara Indonesia

Baca Selengkapnya

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

23 Desember 2023

Mahkamah Konstitusi Kabulkan Gugatan Masa Jabatan Kepala Daerah, Kuasa Hukum: Langsung Berlaku

Mahkamah Konstitusi memutuskan kepala daerah yang terpilih pada 2018 dan dilantik pada 2019 tetap menjabat hingga 2024.

Baca Selengkapnya

Tidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main

20 November 2023

Tidak Ikut RDP, DPR Anggap KPU Main-main

"Bisa terkesan ketidakhadiran ini, KPU tidak serius menghadapi Pemilu 2024. Ketidakseriusan itu ditampakkan pada hari ini," kata angota Komisi II DPR.

Baca Selengkapnya