TEMPO Interaktif, Indramayu - Hama ulat menyerang ratusan hektare tanaman bawang merah di Kabupaten Indramayu. Petani meminta Dinas setempat membantu mereka untuk penanganan hama tersebut.
Seperti diungkapkan seorang petani bawang merah asal Desa/Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Nurcholis, Selasa, 31 Mei 2011. "Awalnya hama ulat tersebut menyerang secara spot-spot sejak dua bulan lalu," katanya.
Bagian yang pertama diserang hama ulat tersebut yaitu daun. Jika tidak segera diantisipasi, maka ulat pun akan menyerang bawang merah hingga akhirnya menjadi busuk.
Awalnya, lanjut Nurcholis, hama ulat ini hanya menyerang tanaman padi. "Namun karena sekarang padi sudah tidak ada karena sudah selesai panen, maka mereka pun menyerang tanaman bawang," katanya.
Perkembangan hama ulat ini pun sangat cepat. "Kalau petani tidak cepat antisipasi, bisa-bisa seluruh tanaman bawangnya habis diserang ulat," kata Nurcholis.
Hal senada diungkapkan petani bawang lainnya asal Desa Limpas, Kecamatan Patrol, Raskadi. "Karena serangan ulat ini, penyemprotan harus dilakukan seminggu dua kali," katanya.
Akibatnya modal yang harus mereka keluarkan pun bertambah. Dalam kondisi normal petani rata-rata hanya mengeluarkan Rp 30 juta per bau ( 1 bau = 0,75 ha). "Tapi sekarang modal yang harus dikeluarkan bertambah menjadi Rp 44 juta untuk membeli obat semprot," katanya.
Karenanya, Raskadi sangat berharap adanya bantuan obat semprot dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu untuk mengurangi beban mereka.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, serangan hama ulat terjadi di sejumlah desa yang menjadi sentra tanaman bawang merah di Kecamatan Patrol yaitu di Desa Patrol, Desa Patrol Lor, Desa Patrol Baru dan Desa Limpas. Luasnya mencapai sekitar 100 hektare.
Kasi Perlindungan Tanaman Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Nandang Nurdin, saat dikonfirmasi mengaku telah mendapatkan laporan adanya serangan hama ulat pada tanaman bawang merah. "Kami pun siap melakukan penyemprotan terhadap areal tanaman bawang yang terserang hama ulat tersebut," katanya.
IVANSYAH
Berita terkait
Harga Bawang Merah di Kota Solo Melonjak, Eceran Ada yang Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram
7 hari lalu
Harga bawang merah untuk pembelian secara eceran bahkan mencapai Rp 80 ribu per kg.
Baca Selengkapnya2 Cara Masak Tahu Petis, Kudapan Asal Jawa Tengah
8 hari lalu
Tahu petis adalah kudapan asli dari Jawa Tengah, paduan antara tahu goreng dengan sambal petis
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa
16 hari lalu
Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.
Baca SelengkapnyaKorupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan
17 hari lalu
Kementerian Perdagangan menanggapi dugaan korupsi di balik tingginya harga bawang putih.
Baca SelengkapnyaHarga Bawang Putih Naik Jelang Lebaran, Ini 5 Negara Sumber Bawang Putih Indonesia
24 hari lalu
Harga bawang putih meroket jelang lebaran, muncul opsi impor. Negara mana saja langganan Indonesia?
Baca SelengkapnyaAllicin, Senyawa Anti Bakteri pada Bawang Putih untuk Redam Nyeri pada Gigi Berlubang
25 hari lalu
Pada gigi berlubang kerap menimbulkan nyeri, Allicin di bawang putih bekerja dengan cara mengurangi perkembangbiakan bakteri pada gigi berlubang.
Baca SelengkapnyaBlusukan ke Pasar Salakan Sulawesi Tengah, Jokowi: Harga Bawang Putih Agak Mahal
32 hari lalu
Jokowi mengatakan harga beras di pasar tersebut terpantau sebesar Rp 13.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKeliru, Ombudsman: Rekomendasi Impor Bawang Putih Harusnya Diterbitkan Bapanas, Bukan Kementan
36 hari lalu
Ombudsman menyatakan rekomendasi RIPH mestinya diterbitkan Bapanas, bukan Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian.
Baca SelengkapnyaBeban Anggaran Makan SIang Gratis
59 hari lalu
Program makan siang gratis dan susu gratis yang menyedot dana Rp 450 triliun per tahun bakal membebani APBN 2025.
Baca SelengkapnyaBPS: Inflasi Tahunan Mencapai 2,57 Persen pada Januari 2024
1 Februari 2024
BPS mencatat kenaikan inflasi tahunan yang terjadi pada Januari 2024, yaitu 2,57 persen.
Baca Selengkapnya