Singapura Putus Kontak Dengan Kapal Gemini

Reporter

Editor

Kamis, 26 Mei 2011 17:41 WIB

Djoko Suyanto. ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, mengatakan pemerintah tetap berkomitmen memantau nasib para awak kapal asal Indonesia di kapal MT Gemini berbendera Singapura. Menurut Djoko, belum ada informasi baru dari Singapura soal perkembangan nasib para awak di kapal yang dibajak perompak Somalia itu.

"Upaya-upaya terus kita laksanakan karena memang dalam komunikasi belum ada yang mereka inginkan, info dari Singapura juga belum ada yang baru," kata Djoko di Kantor Presiden, Kamis, 26 Mei 2011.

Warga Indonesia yang berada di kapal MT Gemini sebanyak 13 orang. Selain awak dari Indonesia, juga ada warga Korea, Cina, dan Myanmar. MT Gemini dibajak perompak di sekitar perairan Somalia sejak awal bulan ini. Dalam komunikasi terakhir dengan pemilik kapal, para awak kapal dalam kondisi sehat dan mendapat makan 2 kali sehari.

Menurut Djoko, pemerintah terus berhubungan dengan Singapura, baik melalui Kementerian Luar Negeri maupun Djoko sendiri karena memiliki kedekatan dengan maritime board authority Singapura . "Sehingga setiap ada perkembangan, selalu ada komunikasi," kata Djoko. "Kebetulan komunikasi antara kapal dengan mereka tidak setiap saat, seperti halnya kita dengan Kapal Sinar Kudus dulu."


EKO ARI WIBOWO

Berita terkait

Lima Fakta Bajak Laut yang Beraksi di Teluk Jakarta

23 Juli 2020

Lima Fakta Bajak Laut yang Beraksi di Teluk Jakarta

Direktorat Polairud Polda Metro Jaya baru saja menangkap 4 orang sindikat bajak laut yang beraksi di Teluk Jakarta pada Ahad dini hari

Baca Selengkapnya

Sudah 3 Tahun Beraksi, Bajak Laut Teluk Jakarta Raup Rp 10 Miliar

20 Juli 2020

Sudah 3 Tahun Beraksi, Bajak Laut Teluk Jakarta Raup Rp 10 Miliar

Bajak laut yang beroperasi di Teluk Jakarta ini kerap mencegat kapal nelayan dan merampas hasil tangkapan berikut uang yang dibawa.

Baca Selengkapnya

Direktur PFN Akui Film G 30 S PKI Dibuat Sesuai Selera Orde Baru  

16 September 2017

Direktur PFN Akui Film G 30 S PKI Dibuat Sesuai Selera Orde Baru  

Menurut Elprisdat, film bisa dijadikan sesuatu untuk mengukur isu. Dia juga mengatakan film dapat membandingkan yang terjadi di masa lalu dan sekarang

Baca Selengkapnya

PFN Tak Masalah Bila Film G 30 S PKI Diputar Kembali

14 September 2017

PFN Tak Masalah Bila Film G 30 S PKI Diputar Kembali

Elprisdat menuturkan keinginan warganet di media sosial agar
film G 30 S PKI diputar lagi tidak masalah.

Baca Selengkapnya

Ditanya Soal Kasus Munir, Wiranto: Bicara Pembangunan Saja

8 September 2017

Ditanya Soal Kasus Munir, Wiranto: Bicara Pembangunan Saja

Wiranto ogah berkomentar soal penyelesaian kasus pembunuhan Munir yang terjadi 13 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tahan Perompak Indonesia Setelah Membajak Kapal Thailand

8 September 2017

Malaysia Tahan Perompak Indonesia Setelah Membajak Kapal Thailand

Sebanyak 10 orang bajak laut asal Indonesia yang merompak sebuah kapal tanker minyak di lepas pantai timur semenanjung Melayu telah ditangkap

Baca Selengkapnya

Staf Khusus Presiden Temui Wiranto Bahas Keamanan Papua  

4 September 2017

Staf Khusus Presiden Temui Wiranto Bahas Keamanan Papua  

Staf Khusus Presiden untuk Papua, Lenis Kogoya, menemui Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Senin.

Baca Selengkapnya

Kasus First Travel, Wiranto Menduga Ada Kelemahan Regulasi

29 Agustus 2017

Kasus First Travel, Wiranto Menduga Ada Kelemahan Regulasi

Wiranto menyebut ada kelemahan regulasi yang berujung pada pengulangan kasus penipuan First Travel.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Cina Perkuat Kerja Sama Bidang Polhukam

25 Agustus 2017

Indonesia dan Cina Perkuat Kerja Sama Bidang Polhukam

Kerja sama Indonesia dan Cina terus meningkat sejak
ditandatanganinya Kemitraan Strategis Komprehensif pada 2013.

Baca Selengkapnya

Wiranto Paparkan Pentingnya Konektivitas Kelautan

25 Agustus 2017

Wiranto Paparkan Pentingnya Konektivitas Kelautan

Wiranto menyoroti kelebihan Indonesia yang memiliki enam juta kilometer persegi yurisdiksi maritim.

Baca Selengkapnya