Dokter RSUD Johanis Kupang Mogok, Pasien Telantar  

Reporter

Editor

Senin, 23 Mei 2011 10:22 WIB

sxc

TEMPO Interaktif, Kupang - Puluhan dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Johanis Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mogok kerja, Senin, 23 Mei 2011. Akibatnya ratusan pasien telantar.

Dokter yang mogok adalah para dokter yang melayani rawat jalan di enam poliklinik yang ada di rumah sakit itu di antaranya, poliklinik bedah, gigi, anak, mata, dan kulit.

Para dokter itu menuntut agar manajemen RSUD Johanis Kupang segera direformasi. Aksi mogok para dokter ini akan berlanjut hingga pergantian sejumlah pejabat rumah sakit itu dipenuhi oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya.

Selain itu, mereka juga menuntut pembayaran dana pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) selama 10 bulan dengan total mencapai Rp 18 miliar segera dibayarkan.

Pantauan Tempo di rumah sakit itu, akibat mogoknya para dokter, ratusan pasien yang akan melakukan rawat jalan ke sejumlah poliklinik harus pulang dengan kecewa.

Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) dr. Frans Touw membenarkan tidak adanya pelayanan rawat jalan di sejumlah poliklinik di rumah sakit itu. Sebab, para dokter menuntut reformasi manajemen RSUD Johanis Kupang. "Ada enam poli yang ditutup. Kita menuntut adanya reformasi di rumah sakit ini," katanya.

Tuntutan ini terkait dengan belum dibayarnya jasa pelayanan Jamkesmas bagi 937 dokter dan paramedis di rumah sakit tersebut. "Kita tidak hanya menuntut dana Jamkesmas dibayarkan, tapi juga reformasi manajemen rumah sakit," katanya.

Seorang pasien, Agustinus Dano, mengecam aksi mogok para dokter tersebut. Menurut dia, aksi yang dilakukan para dokter sangat menyusahkan masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. "Mereka boleh menuntut apa saja, tapi jangan masyarakat jadi korban," katanya.

Dia mengatakan masalah yang terjadi antara dokter dan manajemen rumah sakit, bukan dengan masyarakat, sehingga pelayanan tidak boleh dihentikan.

"Harus ada tindakan dari gubernur sehingga masyarakat tidak dikorbankan," ujar Agustinus.

YOHANES SEO

Berita terkait

Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

18 September 2018

Dinilai Terbukti Malpraktik, RS Omni Alam Sutera Ajukan Banding

Kuasa hukum RS Omni Alam Sutera tidak bersedia mengomentari keputusan hakim, yang menyatakan Rumah Sakit Omni terbukti bersalah atas kasus malpraktik.

Baca Selengkapnya

RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

18 September 2018

RS Omni Dinyatakan Malpraktik, Juliana: Saya Sudah Puas

Ibu dua anak kembar itu merasa puas dengan keputusan pengadilan yang menyatakan RS Omni Alam Sutera terbukti malpraktik.

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

12 September 2018

BPJS Kesehatan Telat Bayar Tagihan, RSUD di Jakarta Krisis Obat

Setiap tahun DKI menggelontorkan Rp 1,5 triliun untuk membayar premi BPJS Kesehatan bagi pasien kelas III. BPJS Kesehatan defisit Rp 9,75 triliun .

Baca Selengkapnya

Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

30 Agustus 2018

Kisah Juliana Gugat Dugaan Malpraktik RS Omni Demi Jared - Jayden

Juliana Dharmadi, ibu kembar Jared dan Jayden Cristophel, korban dugaan malpraktik Rumah Sakit Omni menanggung beban hidup berat selama 10 tahun ini.

Baca Selengkapnya

RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

29 Agustus 2018

RS Omni Dituduh Malpraktik ke Anaknya, Juliana Gugat Rp 20 Miliar

Juliana menuduh RS Omni lakukan malpraktik sehingga anak kembarnya buta, dia menggugat Rp 20 miliar.

Baca Selengkapnya

Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

27 Februari 2018

Dimensi Hukum Pelecehan Seksual di Rumah Sakit

Beredarnya rekaman video pelecehan seksual oleh seorang perawat menyentak kita semua.Tak mudah menuduh tenaga kesehatan melakukan pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

10 September 2017

BPJS Watch: Polisi Harus Usut Rumah Sakit yang Tolak Bayi Debora

Pengamat BPJS Watch Timboel Siregar mendesak kepolisian untuk menyelidiki dokter dan petugas rumah sakit yang menolak bayi Debora.

Baca Selengkapnya

Bayi Meninggal di Rumah Sakit, Gubernur Djarot Ingatkan Kode Etik  

10 September 2017

Bayi Meninggal di Rumah Sakit, Gubernur Djarot Ingatkan Kode Etik  

Bayi Debora meninggal di RS Mitra Keluarga karena orang tuanya tak punya Rp 19 juta untuk biaya fasilitas PICU.

Baca Selengkapnya

Tempat Parkir Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo Terbakar

23 Juni 2017

Tempat Parkir Rumah Sakit Aloe Saboe Gorontalo Terbakar

Rumah sakit ini memiliki sistem pemadaman sebagai langkah
pencegahan.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit di Bekasi Diduga Lakukan Malapraktek

28 Maret 2017

Rumah Sakit di Bekasi Diduga Lakukan Malapraktek

Putri Ira Rahmawati meninggal karena keterlambatan dokter memberi pertolongan darurat.

Baca Selengkapnya