Menurut Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang turut mendampingi Megawati dalam pertemuan itu, Liu Yandong yang menjabat sebagai State Councellor People’s Republic of China, mengatakan pertemuan ini mengingatkan pada sejarah hubungan Indonesia-Cina saat Soekarno menjadi Presiden. Soekarno, kata Liu, berperan besar dalam meletakkan dasar-dasar persahabatan antara Cina dan Indonesia.
"Bangsa Tiongkok masih ingat betul bagaimana Bung Karno dengan gigih memperjuangkan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) agar menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB," kata Liu.
Menurut Liu, dalam setiap kunjungan ke Tiongkok, Bung Karno selalu menegaskan posisinya sebagai "jembatan persahabatan" kedua bangsa.
Dalam pertemuan itu, kata Hasto, Liu juga memberikan penjelasan terhadap fokus kebijakan Pemerintah Cina. Saat ini, kata Liu, pemerintah Cina memfokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan orientasi pembangunan agar lebih ramah lingkungan. Bahkan, tahun ini anggaran pendidikan meningkat 50 persen.
Adapun Megawati pada pertemuan itu memberikan perhatian yang besar terhadap peningkatan dialog kebudayaan, pendidikan, penelitian, serta masalah ibu dan anak sebagai bentuk investasi bangsa untuk generasi penerus bangsa. "Dalam dialog tersebut secara khusus dibahas bagaimana mengurangi angka kematian ibu yang melahirkan," kata Hasto.
FWH