Pernyataan Gubernur Jateng Soal Insiden Kebumen Disesalkan  

Reporter

Editor

Selasa, 17 Mei 2011 15:01 WIB

TEMPO Interaktif, Kebumen - Tim Advokasi Petani Urut Sewu Kebumen menyesalkan pernyataan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo bahwa rakyat tidak boleh melarang TNI AD melakukan latihan di Desa Setrojenar Kecamatan Buluspesantren Kebumen, Jawa Tengah. Alasan Bibit, tentara harus latihan agar bisa menjaga keutuhan wilayah NKRI.

“Pernyataan ini menunjukkan Gubernur tidak peka karena saat ini proses hukum terkait sengketa tanah tersebut masih berjalan,”kata Ketua Litigasi Tim Advokasi Petani Urut Sewu Kebumen, Teguh Purnomo, kepada Tempo, Selasa 17 Mei 2011.

Gubernur Bibit Waluyo memberi pernyataan tersebut saat dicegat wartawan usai melantik Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamudji, Senin kemarin. Tatto menggantikan Probo Yulastoro yang saat ini mendekam di penjara karena kasus korupsi APBD Cilacap. “Tentara harus tetap latihan,” kata Bibit saat itu.

Sebelumnya, warga Desa Setrojenar memasang sekitar 30 spanduk di jalan yang menuju kantor Dislitbang TNI AD. Dalam spanduk tersebut, warga menolak kembali digelarnya latihan militer di tempat itu.

Bibit sendiri menyatakan, tindakan pelarangan oleh warga terhadap latihan militer merupakan tindakan ngawur. Ia menilai, warga Urut Sewu telah melakukan tindakan yang salah dengan mengklaim tanah itu miliknya. Ia menambahkan, tanah Urut Sewu merupakan milik tentara sehingga mereka boleh melakukan kegiatan latihan di tanah tersebut. “Itu hak tentara untuk berlatih di sana, mengapa rakyat harus melarang,” ujarnya.

Menurutnya, secara hukum, tanah Urut Sewu merupakan tanah negara yang dimiliki TNI AD. Selain itu, dalam rencana tata ruang yang baru, kawasan tersebut juga masuk wilayah pertahanan dan keamanan. “Rakyat dan tentara harus sengkuyung, biarlah tentara melakukan latihan di tempat itu,” tegas Bibit yang pernah menjabat Danjen Kopassus itu.

Menanggapi hal itu, Teguh mengatakan, saat ini warga sudah tidak mempunyai harapan kepada siapa mereka mengadu. Padahal, selama ini, warga sangat berharap agar Bupati maupun Gubernur bisa menjadi pengayom dan membela mereka. “Apalagi kasus hukum terkait insiden tersebut belum selesai baik masalah penganiayaan dan sengketa tanah,” imbuhnya.

Ia berharap Bibit mau menghormati rancangan peraturan tata ruang yang saat ini belum final tersebut. Menurutnya, rencana menjadikan Kawasan Urut Sewu sebagai wilayah pertahanan dan keamanan saat ini belum mempunyai payung hukum yang jelas. “Jangan asal memberikan pernyataan yang hanya akan memanaskan suasana, hormatilah proses hukum yang saat ini sedang berlangsung,” tuturnya.

Sementara itu, Perwakilan Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AD Desa Setrojenar, Kolonel Infanteri Kusmayadi, mengatakan saat ini belum ada rencana tentara untuk kembali latihan di tempat itu. “Belum ada pemberitahuan lebih lanjut soal rencana latihan,” katanya melalui telepon selulernya.

Kusmayadi mengatakan, isu terkait rencana kembali digelarnya latihan militer di tempat itu memang sempat membuat warga resah. Ia mengakui, saat ini banyak ditemukan spanduk berisi penolakan terhadap rencana latihan tersebut.

Secara umum, kata dia, situasi keamanan di desa tersebut masih aman. Warga yang bekerja di obyek wisata Pantai Bocor juga sudah mulai menjalankan aktivitasnya. “Semua sudah kembali bekerja di tempat masing-masing,” imbuhnya.

ARIS ANDRIANTO



Berita terkait

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

6 Februari 2024

Kasus Kades Tipu Dokter di Tangsel Disidangkan Hari Ini, Kerugian Rp 1,7 Miliar

Ada empat bidang tanah yang dijual oleh Kades AB ternyata bermasalah, sehingga korban dirugikan hingga Rp 1,7 miliar.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

23 Januari 2024

Mahfud MD Kritik Aparat saat Tangani Sengketa Tanah, 4 Masyarakat Adat Ini Terancam Digusur

Mahfud MD kritik aparat saat tangani sengketa tanah yang juga libatkan masyarakat adat

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

21 Januari 2024

Mahfud Md Bilang Akan Tertibkan Birokrasi Pemerintah dan Aparat untuk Hindari Konflik Masyarakat Adat

Menanggapi tingkah aparat, Mahfud Md mengatakan akan menertibkan birokrasi pemerintah dan aparat penegak hukum.

Baca Selengkapnya

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

8 Desember 2023

Menteri ATR Harap Aset Kesultanan dan Keistimewaan Pengelolaan Pertanahan di DIY Terjaga

Hadi Tjahjanto menjamin keistimewaan pengelolaan pertanahan dan aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

7 Oktober 2023

Konflik Lahan di Seputaran Jakarta yang Tak Ingin Jadi Rempang Kedua, Bersengketa dengan Penguasa

Konflik lahan tidak hanya terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, tetapi juga di beberapa daerah. Ada yang bersengketa dengan TNI.

Baca Selengkapnya

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

5 September 2023

Bentrokan di Lokasi Kebakaran Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan

olres Jakarta Utara mengerahkan 130 anggotanya untuk berjaga di lokasi bekas kebakaran Kapuk Muara usai terjadi bentrokan

Baca Selengkapnya

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

29 Agustus 2023

Sengketa Tanah Dago Elos Bandung, Warga Lapor Lagi ke Polda Jabar

Kuasa hukum mendampingi 4 warga Dago Elos yang melapor ke polisi. Materi serupa telah 3 kali disampaikan ke Polda Jabar dan Polrestabes Bandung.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

31 Juli 2023

Sidang Sengketa Tanah, Paramount Land Kalah Gugatan Hampir 8000 Meter Persegi

Dua kelompok saling berhadap-hadapan saat sidang pembacaan sita jaminan yang digelar PN Tangerang di sebuah klaster perumahan milik Paramount Land.

Baca Selengkapnya

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

27 Juni 2023

Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan

Warga perumahan di Bekasi yang terkungkung pagar beton ternyata berawal dari penyerobotan lahan oleh pengembang.

Baca Selengkapnya

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

27 Juni 2023

Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Satu Rumah Terancam Dibelah

Sebuah rumah di kompleks perumahan Cluster Green Village, Kota Bekasi, terancam dibelah buntut sengketa tanah pengembang dengan pihak ketiga.

Baca Selengkapnya